"Mereka bertindak agresif, menendang meja, mulai mendorong kami dan melontarkan kata-kata kasar dan mengancam akan membunuh kami. Kami tidak bisa berbuat apa-apa karena kami tahu mereka banyak," jelasnya,
Mirisnya, saat itu personel grup band Radja hadir di Malaysia didampingi juga oleh anggota keluarga.
"Kami tidak mengerti apa masalahnya? Dia hanya mengatakan kami tidak menghargai mereka yang mengundang kami. Dia mengatakan kami menolak untuk melakukan sesi foto dan bertemu penggemar. Kami kaget karena sebelumnya kami berfoto dengan banyak sekali orang, itu siapa? Walaupun lelah, kami tetap mengikuti keinginan panitia," ungkap Ian Kasela.
"Kami mengikuti apa yang mereka katakan meskipun syarat yang kami tetapkan untuk penyelenggara dilanggar. Kami memberikan yang terbaik," tambahnya.
Harian Metro melaporkan, Radja memiliki kekhawatiran untuk menggelar konser lagi di Malaysia.
Mereka padahal telah dijadwalkan kembali tampil di "Negeri Jiran" usai Ramadhan.
"Mereka mengancam lagi, 'Saya dengar Radja melakukan pertunjukan di Johor, Malaysia, kamu akan mati!' Kami kecewa dengan penyelenggara dan ancaman pembunuhan ini adalah hal yang serius di saat kami telah memberikan komitmen terbaik kami," ungkap Ian Kasela.
Radja disebut telah melapor ke pihak kepolisan dan pada Minggu (12/3/2023) siang telah menuju ke Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) untuk kembali ke Indonesia.
Tanggapan Kepolisian Malaysia
Masih melansir Harian Metro, polisi Johor telah memulai penyelidiakn atas laporan band Radja yang mengaku menerima ancaman pembunuhan.
Kapolres Johor, Datuk Kamarul Zaman Mamat mengatakan, pihaknya telah merekam pembicaraan seluruh korban dan kini sedang melacak keberadaan tersangka.