Find Us On Social Media :

KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya Diduga Culik Pilot Susi Air Gara-gara Ada Persaingan Bisnis, Tokoh Muda Minta Jenderal Eks Kopassus Tuntaskan Semuanya

Ilustrasi KKB Papua

Gridhot.ID - KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya hingga detik ini masih terus menyandera pilot Susi Air.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, sudah lebih dari sebulan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya melakukan penyanderaan hingga mengeluarkan permintaan tidak masuk akal.

Egianus Kogoya bersama anggota KKB Papua lainnya diketahui meminta beberapa senjata dan amunisi sebagai ganti untuk membebaskan pilot Susi Air.

TNI Polri hingga kini masih terus berusaha menjalankan proses negosiasi agar tidak ada pertumpahan darah selama membebaskan WNA asal Selandia Baru tersebut.

Tak hanya Egianus Kogoya, KKB Papua lainnya di berbagai wilayah juga ikut-ikutan menunjukkan aksinya sampai membuat ratusan warga Yahukimo harus angkat kaki dari rumah mereka dan meminta perlindungan TNI.

Tokoh Pemuda Papua Nelson Ondi mendukung Komandan Korem 172/ Praja Wira Yakthi, Brigjen TNI JO Sembiring dalam penyelamatan pilot Susi Air Kapten Philips Mark Mahrtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata Papua sejak 7 Februari 2023.

Namun dikutip Gridhot dari Tribunnews, dikatakan Nelson, misi penyelamatan pilot Susi Air itu, tidak boleh mengesampingkan masalah lain, yaitu masalah korupsi yang melahirkan kelas kakap baru dan gaya hedonisme.

"Misi ini memang harus diselesaikan dan kami percaya Brigjen JO Sembiring mampu untuk menyelesaikan misi ini," kata Nelson dalam pernyataannya kepada wartawan, Senin (20/3/2023).

Misi yang dilakukan tim yang dipimpin Brigjen JO Sembiring, kata Nelson, memang cukup berat. Tetapi ia yakin tugas itu dapat diselesaikan dengan baik dan tuntas.

"Ini menjadi harapan dan doa bagi masyarakat Papua. Selama ini masyarakat Papua merasa resah dengan aksi-aksi teroris," kata Nelson yang juga Ketua BPD HIPMI Papua.

Sebelum melakukan penyanderaan Pilot Philips, kata Nelson, kelompok teroris juga banyak melakukan aksi-aksi teror dan kekerasan.

Baca Juga: Ibu Irish Bella Seolah Restui Putrinya Berpisah dengan Ammar Zoni, Ungkapan Susanti Arifin yang Diunggah di Instagram Langsung Disorot

"Banyak korbannya khususnya perempuan dan anak-anak namun tidak terekspos," katanya.

Menurut Nelson, masalah di Papua memang harus diselesaikan dari akarnya. Tidak bisa parsial. Memang menyelesaikannya menjadi tantangan tersendiri.

"Kedaulatan Papua dalam bingkai NKRI menjadi tantangan tersendiri. Ketika negara memberikan kepercayaan justru para elite Papua malah menyalahgunakan kekuasaan dan wewenangnya," ucap Nelson.

"Kehidupan elite Papua dari mulai perkotaan, pegunungan hingga pesisir sangat hedon. Justru perilaku seperti ini lebih mengkhawatirkan masa depan Papua bila dibandingkan dengan kelompok Egianus Kogoya," ujarnya.

"Pencurian dan penyalahgunaan dana Otsus lebih berbahaya," imbuhnya.

Terkait Kapten Philips yang diculik, kata Nelson, memang penuh dengan isu konspirasi. Ada dugaan, Kapten Philips juga seorang agen.

"Jadi kasus penculikan ini bisa dianggap sebagai tamasya," katanya.

Belum lagi, kata Nelson, ada dugaan persaingan bisnis penerbangan. "Selama ini Susi Air melakukan bisnis dan layanan penerbangan di Papua. Mungkin ada faktor kecemburuan dalam berbisnis," ujarnya.

"Apapun bentuk motif di belakang itu harus diungkap secara tuntas. Karena itu upaya penyelamatan yang dipimpin Brigjen JO harus kita dukung dan semoga berhasil sehingga semuanya bisa terungkap," pungkas alumnus Lemhanas ini.

(*)