Find Us On Social Media :

Tukang Ojek yang Ditembak KKB Papua Tinggalkan Pesan Terakhir Mengiris Hati, Sang Istri dengan Mata Kosong Bongkar Kondisi Anaknya Tiap Kali Ditanya Penyebab Bapaknya Meninggal

Sri Indah Wahyuni (24) dan Afnan, keluarga Irwan korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Gridhot.ID - KKB Papua baru saja melakukan penembakan brutal ke warga sipil di Kabupaten Puncak.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, anggota KKB Papua di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak berpura-pura menjadi penumpang untuk menembak mati seorang tukang ojek dengan senapan laras pendek.

Anggota KKB Papua tersebut menembak korban secara licik dari belakang saat sang tukang ojek sedang menunggu pembayaran ongkos.

Korban yang beranama Irwan ditembak sebanyak satu kali.

Namun sayang nyawanya tak terselamatkan saat menjalani perawatan di Puskesmas Ilaga.

Pihak keluarga sudah menerima kabar duka tersebut.

Dikutip Gridhot dari Tribun Toraja, Sri Indah Wahyuni (24) istri dari Irwan korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, menceritakan pesan terakhir dari sang suami sebelum meninggal dunia.

Anggota KKB menembak mati seorang warga Pangkep Irwan yang bekerja tukang ojek di Papua. Lebih tepatnya di Jalan Kimak, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Rabu (22/3/2023) sekitar pukul 09.20 WIT.

Sri (24) menerima informasi tersebut tak lama setelah kejadian itu lewat adik korban yang juga berada di Papua.

Sri shok mendengar kabar itu.

Sebelum kejadian itu, dia sempat berkomunikasi via handphone dengan suaminya.

Baca Juga: 5 Weton yang Dianugerahi Insting Tajam, Mereka Sampai Tahu Jika Seseorang Berbohong

Hal yang paling selalu diungkapkan almarhum agar Sri menjaga sang buah hati.

"Itu selalu na cari kalau menelpon anaknya. Itu ji pesannya jaga anakku," katanya saat ditemui tribun timur di rumah duka, Rabu (22/3/2023).

Usia pernikahan Sri dan Irwan sekita lima tahun.

Pasangan ini memiliki seorang anak laki-laki bernama Afnan (4).

Afnan sendiri telah mengetahui bahwa ayahnya tewas ditembak.

Usai mendapat informasi itu, anaknya ketika ditanyai soal bapaknya hanya mengatakan ditembak.

"Anaknya sudah tahu. Begitu kalau ditanya sama orang kasian, bilang tembak," jelas Sri dengan tatapan kosong.

Ayah korban, Hamka Dg. Palureng mengatakan anaknya sudah 10 tahun merantau.

Awalnya di Jayapura lalu ke Papua.

Sejak kecil, anak keduanya itu senang merantau dan mandiri.

Karakternya juga sopan dan tidak pernah kasar kepada orang tua maupun istrinya.

Baca Juga: Maag Kambuh saat Puasa Dijamin Langsung Reda, Cukup Gunakan Satu Bahan Alternatif Ini, Simak Cara Olahnya Sekarang

"Sepuluh tahun lebih sudah merantau sama adiknya di sana. Baik anaknya sopan dan pernah kasar sama orang tua sama istrinya juga, baik," katanya.

Korban merupakan warga Desa Talaka, Kecamatan Marang, Kab. Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Saat pertama kali dapat informasi itu, Dg Palureng kaget.

Tak ada sesuatu yang bisa dikatakan terkait peristiwa itu.

"Yah tidak ada, kaget saja, tiba-tiba," pungkasnya.

(*)