Find Us On Social Media :

Anak di Muba Gak Ngerasa Bersalah Usai Bunuh Ibu Kandungnya yang Tadarusan di Masjid, Pelaku Sebut Orang yang Ngaji Sendirian Halal Darahnya

Polisi menunjukkan barang bukti berupa sebilah parang. Ibu kandung di Muba ditebas anak sendiri saat tengah tadarusan di masjid, kini pelaku dan korban sama-sama meninggal dunia, Rabu (29/3/2023).

GridHot.ID - Seorang ibu tewas di tangan anaknya sendiri.

Nahasnya, korban ditebas putranya di dalam masjid saat tengah tadarus Alquran.

Kejadian tersebut terjadi di Masjid Baiturrahman di Desa Letang, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Senin (27/3/2023) malam.

Melansir tribunjatim.com, peristiwa berdarah mewarnai Masjid Baiturrahman di Desa Letang, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Anak di Muba menebas hingga tewas ibu kandungnya sendiri yang tengah melakukan tadarusan.

Muksin (36) menghunuskan parang ke bagian tubuh ibunya ketika sang ibu sedang tadarusan Alquran di dalam masjid.

Kasat Reskrim Polres Muba, AKP Dwi Rio Andrian mengatakan, kejadian itu berlangsung di Desa Letang, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Muba.

Mulanya, korban Pathona yang sedang berada di masjid, tiba-tiba didatangi korban sembari membawa senjata tajam.

Senjata jenis parang itu kemudian langsung diayunkan pelaku untuk menganiaya ibunya tanpa sebab yang jelas.

Muksin juga menganiaya bapaknya Misbahul Munir (64) yang akan menolong korban atau istrinya, justru mengalami luka akibat senjata tajam.

“Korban langsung berteriak minta tolong sehingga suaminya yang juga ada di masjid langsung berlari untuk menolong,"

Baca Juga: Aksinya Disiarkan Langsung di Media Sosial Instagram, Pelajar SMP di Sukabumi Ini Nekat Bacok Siswa Lain Sampai Tewas, Berikut Kronologi Lengkapnya

"Tapi pelaku malah ikut menyerang bapaknya. jadi ada dua korban, satu tewas, satu masih dirawat,” kata Dwi, Rabu (29/3/2023), dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com

Munir berhasil melarikan diri setelah keluar dari masjid untuk meminta pertolongan warga.

Dwi menjelaskan, pelaku yang sudah menganiaya kedua orangtuanya itu langsung pulang ke rumah tanpa rasa bersalah sambil menenteng parang yang ia gunakan untuk menyerang korban.

Di dalam rumah, Muksin yang masih menggunakan baju bersimbah darah duduk sembari bermain ponsel.

Petugas yang mendapatkan laporan peristiwa itu pun langsung turun ke lokasi untuk menangkap pelaku.

Namun, Muksin malah menyerang balik petugas dengan menggunakan senjata tajam hingga membuat seorang polisi terluka.

“Kami terpaksa melumpuhkan pelaku dengan tembakan di kaki karena membahayakan petugas,” ujarnya.

Dilansir dari tribunnewsbogor.com, Siti Fathona seorang ibu asal Desa Letang, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (Sumsel) tewas dibunuh oleh anak kandungnya sendiri pada Senin (27/3/2023) malam.

Korban saat itu dihabisi saat sedang membaca Al Quran di dalam masjid.

Pelaku, Muksin (36) melakukannya karena kesal dan sakit hati dengan orang tuanya.

Selain membunuh sang ibu, Muksin menebas ayahnya Misbahul Munir (60).

Baca Juga: Eks Ketua KY Dibacok di Rumahnya, Jaja Ahmad Jayus dan Putrinya Ditemukan dalam Kondisi Begini Saat Diselamatkan

Meski terluka, namun nyawa sang ayah berhasil selamat.

Kemudian akibat ulahnya itu juga dikabarkan ada anggota polisi yang melukai polisi.

Malam itu, korban yang sedang tadarusan di Masjid Baiturahman setelah menjalankan salat tarawih didatangi pelaku.

Tanpa basa basi sang putra langsung menusuk korban di bagian pinggang hingga tembus.

Kemudian melihat korban bersimbah darah, Misbahul juga mendapatkan serangan dari anak.

Kapolres Musi Banyuasin, AKBP Siswandi SIk melalui Kasi Humas AKP Susianto mengatakan, usai membunuh ibu kandungnya serta melukai ayahnya, pelaku kemudian pulang dengan tetap memegangi pedangnya.

Warga bersama Polsek Babat Supat segera datang ke lokasi mengamankan pelaku, namun pelaku kembali mengamuk dan melukai anggota polisi.

"Pelaku berhasil kita amankan setelah kita lakukan tindakan tegas terukur dengan menembak di bagian kakinya akibat mengancam warga serta melukai anggota polisi" ujar Kapolres, Rabu (29/3/2023).

Lanjutnya, saat ini tersangka sedang dalam perjalanan menuju Polres Muba dan akan dilakukan rilis oleh Kapolres Muba.

"Tersangka sedang menuju ke Polres Muba bersama tim Polsek Babat Supat,"ujarnya.

Pelaku kesal kitabnya dibakar

Baca Juga: Siswa SMK di Bogor Bersimbah Darah Dibacok Pedang, Ibu Penjual Kopi Membimbingnya Baca Syahadat saat Meregang Nyawa

Kasat Reskrim Polres Muba AKP Dwi Rio mengatakan, saat hendak diamankan, pelaku tidak merespons panggilan petugas dan warga.

Sehingga warga berinisiatif membuat kayu silang membekuknya. Pelaku kemudian berontak dan melarikan diri menuju dapur.

Saat menuju dapur pelaku bertemu anggota dan mencoba menusukkan pedang ke perut anggota.

Namun ada tas yang melindungi sehingga anggota terpaksa mengambil tindakan tegas dan terukur dengan menembak kaki pelaku.

Pada saat anggota hendak melompati badannya, pelaku kembali membacok kaki anggota.

"Pelaku berhasil kita amankan setelah kita lakukan tindakan tegas terukur dengan menembak di bagian kakinya akibat mengancam warga serta melukai anggota polisi," ujar Dwi Rio, dalam press rilis ungkap kasus di Mapolres, Rabu (29/3/2023).

"Pelaku langsung dilakukan perawatan terhadap luka yang dialami," katanya.

Motif penusukan yang dilakukan pelaku karena kesal dan sakit hati, kitabnya dibakar oleh ayahnya.

Sebelumnya pelaku juga sempat mengamuk dan mengancam membunuh orang tuanya, namun gagal.

"Menurut keterangan pelaku usai dilakukan perawatan, barang siapa yang mengaji dengan sendirian itu tidak boleh atau sesat dan halal darahnya," ungkapnya.

"Keterangan tersebut berdasarkan ajaran dari kitab yang ia pelajari, pelaku juga sempat mondok beberapa tahun," sambungnya.

Baca Juga: Tiba-tiba Dibacok Sampai Jarinya Putus, Pemilik Bengkel di Intan Jaya Jadi Korban Keganasan Orang Tak Dikenal, Ulah KKB Papua?

Pada saat diamankan di tahanan, pelaku membenturkan kepalanya ke dinding dan akhirnya meninggal dunia setelah sampai ke rumah sakit.

"Usai membenturkan kepalanya, pelaku sempat dibawa petugas Polsek ke rumah sakit. Namun nyawa pelaku tidak tertolong lagi," jelasnya.

Pelaku tidak merasa bersalah

Muksin kemudian pulang ke rumah tanpa rasa bersalah.

Bahkan dengan menggunakan baju kokoh berwarna merah dan kain sarung serta senjata tajam yang masih dipegangnya nampak santai pulang menuju rumahnya.

Bahkan setelah melakukan penusukan pelaku bermain handphone di atas ranjang, yang mana kain putih menyelimuti tangan kanan untuk mengikat pedang yang digunakan oleh pelaku untuk menusuk orang tuanya.

"Usai melakukan penusukan warga langsung mengepung kediamannya. Pada saat diamankan ia sedang bermain handphone di atas kasur dengan posisi tangan kanan masih memegang pedang yang diikat kain putih,"kata Kasi Humas AKP Susianto, Rabu (29/3/2023).

Lanjutnya, korban Siti Fathona sempat dilakukan perawatan di RSUD Sungai Lilin karena luka yang dialami korban akhirnya meninggal dunia.

"Ayahnya Misbahul Munir yang saat itu tengah berusaha menolong istrinya juga bersimbah darah di dalam masjid. Munir pun mengalami luka bacokan dan berhasil menyelamatkan diri dari amukan anak kandungnya tersebut,"jelasnya.(*)