Find Us On Social Media :

Nenek-nenek Tinggal Bersama Belatung di Rumah Penuh Tumpukan Sampah, Begini Kisahnya yang Ditinggal Mati Suami dan Diusir Anak Tiri

Sulih Warti (75) saat berada di depan rumahnya yang hampir 80 persen dipenuhi dengan sampah.

GridHot.ID - Seorang nenek bernama Sulih Warti (75) menjadi sorotan karena tinggal sendirian di rumah yang dipenuhi tumpakan sampah.

Rumah Sulih Wati itu berada di Kompleks Deperla Blok H.10, RT 007/RW 14, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.

Melansir Kompas.com, adik Sulih Warti, Sulih Tiyowati (66) mengatakan bahwa kakaknya itu melakukan aktivitas sehari-hari di atas tumpukan sampah. 

Tiyowati mengaku sudah mengajak Warti pindah ke rumahnya yang berada tepat di depan rumah kakaknya itu.

Namun, ajakan itu selalu ditolak.

"Bude Sulih Warti tidurnya di sana sehari-hari," tutur Tiyowati saat ditemui Kompas.com pada Rabu (5/4/2023).

Berdasarkan pantauan, rumah Warti benar-benar penuh dengan sampah.

Bahkan, pintu depan rumah tersebut sudah banyak tumpukan sampah.

Saat memasuki rumah tersebut, seseorang harus merayap.

Setiba di ruangan utama, posisi badan harus menunduk agar tidak mengenai plafon rumah.

Tembok rumah dengan cat hijau tampak terkelupas.

Baca Juga: Viral Ibu Mira Eks Pramugari yang Tinggal Sebatang Kara di Rumah Wewah Penuh Sampah, Disebut Alami Gangguan Jiwa Gegara Hal Ini

Hawa rumah tersebut terasa lembab lantaran ventilasinya yang sangat minim.

Sampah-sampah yang ada di sana mulai dari gelas plastik, kaleng, besi bekas, perabotan rumah, styrofoam, kertas, kulkas bekas, mejikom bekas, dan lain-lain.

Terkadang, di balik sampah-sampah itu, ada serangga seperti nyamuk, belatung, kelabang, hingga tikus.

Bahkan ada satu pohon beringin yang tumbuh di salah satu ruangan. Pohon itu tembus ke atap rumah Warti.

Tiyowati mengungkapkan, sampah-sampah tersebut dikumpulkan sendiri oleh kakaknya

"Dia ambil sendiri sampahnya, dia kumpulkan. Karena, kalau dia ambil di sini (rumah saya), saya larang. Kalau ketahuan, saya larang," ungkap Tiyowati.

Setelah kabar ini beredar, sampah-sampah di rumah Warti sudah mulai diangkut kreator konten yang tergabung dalam perkumpulan Creator Peduli dan Creator bersatu sejak Senin (3/4/2023).

Diusir anak tiri setelah suami meninggal

Beberapa tahun silam, suami Sulih Warti meninggal dunia.

Usai pemakaman, Warti diantar saudara-saudaranya kembali ke rumah di kawasan Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur.

Rumah tersebut merupakan kediaman Warti dan suami sebelum dipisahkan oleh ajal.

Baca Juga: Batang Tubuh dan Lengan Abby Choi Masih Hilang, 100 Polisi Lakukan Pencarian di TPA, Rekaman CCTV Tunjukkan Hal Ini

"Baru sampai di rumah, anak tirinya (Warti) atau anak kandung abah itu bawa golok sambil bilang, 'Jangan bawa harta abah saya', seakan kami datang itu untuk mengambil harta," ucap Sulih Tiyowati kepada Kompas.com pada Rabu (5/4/2023).

Lantas, Tiyowati menjelaskan kepada keponakan sambungnya itu bahwa maksud kedatangan keluarga untuk memberikan semangat kepada Warti sekaligus berduka cita atas meninggalnya abah.

Setelah kejadian tersebut, Warti disebut diusir oleh anak tirinya.

"Pada saat setelah mengubur suaminya, iya (diusir), langsung. Saya mau tinggalin dia sendiri, takut saya," tutur Tiyowati.

Karena kasihan kepada kakaknya, Tiyowati membawa Warti ke rumah saudaranya yang lain di Cilincing, Jakarta Utara.

"Di situ (rumah Cilincing), dia mungkin (berpikir), 'Saya enggak ada suami, enggak kerja', jadi dia mungkin stresnya mulainya di situ. Kayak begini, sampah-sampah begini. Di rumah adiknya itu (di Cilincing) kumpulkan sampah-sampah, dia enggak jual, (tapi) dibakar," ungkap Tiyowati.

Bahkan, saking seringnya membakar sampah, Warti sempat ditegur oleh warga setempat karena asapnya mengganggu permukiman.

Namun, Warti tampaknya tidak menghiraukan hal tersebut.

"Karena dia membakar sampah itu, dia ketiduran atau apa, terbakarlah atap rumah (di Cilincing), kebakaran," ucap Tiyowati.

Warti kemudian membeli rumah di Koja. Setelah tinggal di rumah di Koja itu, Warti kembali mengumpulkan sampah. (*)