Find Us On Social Media :

Kritik Lampung Tak Maju-maju di TikTok, Pelajar Indonesia di Australia Ini Dilaporkan ke Polisi, Ketua DPRD Provinsi Lampung Beri Keterangan Begini

Seorang pelajar asal Indonesia di Australia viral setelah memberikan kritik terhadap kemajuan Provinsi Lampung.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Seorang pelajar asal Indonesia di Australia viral setelah memberikan kritik terhadap kemajuan Provinsi Lampung.

Pria tersebut bernama Bima dengan TikTok atas nama @awbimaxreborn.

Bima menjadi sorotan setelah memaparkan presentasi dengan judul "Alasan Lampung Gak Maju-maju."

"Presentasi kali ini tentang alasan kenapa Lampung tidak maju-maju dan malah banyak warganya yg bekerja di luar daerah atau bahkan ke luar negeri," tertulis dalam keterangan unggahannya, dikutip pada Rabu (12/4/2023).

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunJabar, 12 April 20223, dalam video berdurasi 3 menit 28 detik tersebut Bima mengaku berasal dari Lampung.

Kini ia sedang menempuh studi di Australia.

Menurut Bima, ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa Lampung tidak mengalami kemajuan.

Pertama, Bima menyinggung soal infrastruktur Lampung yang menurutnya belum layak.

"Ini di Lampung banyak sekali proyek yang mangkrak. Contohnya Kota Baru dari jaman gue SD sampai sekarang, tidak pernah ada dengar kabar lagi," tuturnya.

Baca Juga: Dhiauddin Diwanti-wanti Netizen Soal Pajak Usai Terima Hadiah Fantastis dari Juara 2 Lomba Azan di Arab Saudi, Begini Penjelasan Pegawai Pajak

"Itu aliran dana dari pemerintah pusat ratusan miliar, dan gue enggak tahu tuh sekarang udah jadi tempat jin buang anak kali," sambungnya.

Bima juga menyinggung soal jalan-jalan di Lampung yang masih belum bagus.

"Jalan itu infrastruktur yang paling umum dan untuk mobilisasi ekonomi, tapi jalan-jalan di Lampung tuh 1 kilometer bagus, 1 kilometer rusak," paparnya.

Selanjutnya, Bima juga menyinggung soal sistem pendidikan di Lampung yang menurutnya masih lemah.

"Gue enggak bilang Lampung itu kekurangan orang pintar ya, menteri-menteri aja banyak dari Lampung," kata Bima.

"Cuman proses penyaringan peserta didik yang ada di Lampung itu sendiri itu banyak kecurangan ya," lanjutnya.

Bima mengatakan bahwa selama ini banyak oknum yang berkontribusi pada lemahnya sistem pendidikan di Lampung.

"Kaya dosen nitipin anaknya, rektor nitipin ponakannya," ujarnya.

"Kunci jawaban tersebar, kalau UN kan itu yang nyebarin siapa kalau bukan yang dari pemerintah," sambungnya.

Baca Juga: Gara-gara Sebungkus Mie Instan, Adik Nekat Aniaya Kakak Tiri Sampai Tewas saat Sahur, Ini Kronologi Lengkapnya

Berikutnya, Bima menyinggung soal tata kelola yang masih lemah di Lampung.

"Korupsi dimana-mana, birokrasi enggak efisien, hukumnya enggak ditegakkan, terus suap," ungkapnya.

Terakhir, Bima juga menyinggung soal ketergantungan Lampung pada sektor pertanian.

"Sektor ini tuh vulnerable ya, fluktuatif gitu, enggak stabil, dan yang menentukan harga yang di pusat juga gitu kadang-kadang anjlok, kadang-kadang naik," katanya.

Hingga artikel ini ditulis, video viral tersebut telah disaksikan sebanyak lebih dari 3 juta kali.

Dilaporkan ke Polisi

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunLampung, 10 April 2023, menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Provinsi Lampung Mingrum Gumay mengatakan, pihaknya tidak perlu menanggapi hal itu semua.

"Tetapi kami membuktikan dengan karya nyata. Kami berbuat dengan karya nyata dan semua elemen harus bekerja gotong royong," ujar Mingrum dikutip dari TribunLampung pada Rabu (12/4/2023).

Sementara itu, advokat bernama Ginda Ansori Wayka mengatakan, pihaknya telah melaporkan pemuda tersebut ke Polda Lampung.

Baca Juga: Nagita Slavina: Laki-laki itu Mau ke Gep di Depan Muka Mau Ketahuan Salah Itu Nggak akan Pernah Namanya Ngaku!

"Kami meminta Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika untuk menindak akun TikTok Awbimax Reborn karena dalam videonya yang diunggah dalam akun Tiktok telah menyudutkan Provinsi Lampung," kata Ansori.

Pihak Ginda Ansori menyatakan bahwa sebagai putra daerah Lampung, ia sangat keberatan atas video yang disebar oleh pemilik akun.

"Dalam video yang itu tepatnya di menit ke 00.12, yang bersangkutan ini menyebut kata 'Dajjal', dan dia mengaku berasal dari Provinsi Lampung," kata Ansori.

Menurut Ansori, narasi yang dibangun oleh akun TikTok itu tidak berdasar dan membangun opini publik tanpa riset terlebih dahulu.

(*)