Find Us On Social Media :

Sebby Sambom Klaim Terima Laporan Resmi, KKB Papua Pimpinan Jonatan Pigai Ngaku Bertanggung Jawab Bakar Kantor Bupati Odiyai

Kantor Bupati Dogiyai Provinsi Papua Tengah terbakar pada Sabtu 8 April 2023 siang. Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran. Sementara Kodap XI Odiyai Dogiyai klaim mereka yang membakar.

Dia menjelaskan pengertian Revolusi Tahapan dan Revolusi Total, yakni TPNPB akan lakukan peralawanan yang massiv untuk mengusir Pemerintah Indonesia dari Tanah Leluhur Bangsa Papua.

Pembakaran kantor-kantor pemerintah, sekolah dan rumah sakit atau aset lainnya merupakan bagian dari menolak semua bentuk pendudukan ilegal Pemerintah Indonesia.

"Jadi pembakaran Kantor Bupati Dogiyai merupakan bagian dari sikap Bangsa Papua yang menolak pendudukan illegal Pemerintah Kolonial Republik Indonesia di atas Tanah Leluhur Bangsa Papua, dan Bangsa Papua tidak butuh pembangunan dalam bentuk apapun," tegas Sebby Sambom.

"Mengapa? Karena Papua akan kami bangun sendiri setelah Papua merdeka Penuh, yang terpisah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia," tambahnya.

Sebelumnya, melansir Serambinews.com, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mendapat laporan aksi kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kawasan Gome, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Berdasarkan laporan yang diterima, kata Fakhiri, KKB menembaki Kodim Persiapan di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Selasa (28/3/2023).

Selain itu, KKB dilaporkan membakar rumah guru. Tidak ada korban jiwa dalam tragedy itu.

Fakhiri mengimbau warga waspada mengingat maraknya aksi kekerasan yang dilakukan KKB di wilayah Provinsi Papua Tengah.

Masyarakat yang berdomisili di daerah rawan diharapkan meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di luar rumah.

Kapolda juga mengimbau anggotanya tak mudah terpancing dengan penembakan yang dilakukan KKB.

Pada beberapa kasus, KKB sengaja melakukan penembakan untuk memancing anggota keluar.

Baca Juga: Kronologi Sertu Robertus Simbolon Gugur Ditembak KKB Papua, Geng Aibon Kogoya Keroyokan Hujani Prajurit dengan Peluru Saat Evakuasi

Aktivitas kegiatan belajar-mengajar di Distrik (kecamatan) terhenti karena masyarakat setempat ketakutan dengan aksi KKB.

Tujuan aksi tersebut sebagai ancaman agar mereka tidak berhubungan dengan aparat keamanan.(*)