Find Us On Social Media :

Ditemukan Tak Jauh dari Lapangan Batalion Kodim 0802 Ponorogo, Geger Penemuan Mayat dengan Kepala Tergantung di Pohon dan Badan di Tanah

Geger penemuan mayat di Ponorogo yang kepalanya terpisah dari badan pada Minggu 23/4/2023.

GridHot.ID - Geger penemuan mayat yang kepalanya terpisah dari badan pada Minggu (23/4/2023).

Adapun mayat ditemukan di semak-semak perkampungan warga.

Diketahui jika lokasinya tidak jauh dari lapangan batalion – Kodim 0802 Ponorogo.

Melansir tribunjateng.com, video penemuan mayat yang terpisah antara kepala dan badan di Ponorogo, Jawa Timur membuat gempar.

Video penemuan mayat dengan kondisi kepala dan badan terpisah itu diunggah viral setelah diunggah akun Tiktok mrpudidi_exp pada Senin (24/4/2023).

Dalam video itu nampak penemuan mayat di sebuah lahan kosong.

Lokasi penemuan mayat itu sudah terpasang garis polisi.

Badan jenazah yang diduga pria itu berada di tanah dan seperti bersandar pada pohon.

Mayat itu mengenakan jaket warna hitam keabuan dan celana panjang hitam.

Sedangkan kepala korban berada di atas pohon cukup tinggi,

"Kui ndase, iku awak e ceblok. (Itu kepalanya, ini badannya jatuh)," ucap perekam video sambil mengarahkan kamera ke atas pohon.

Baca Juga: Suami di Lampung Bunuh Istri Gara-gara Tolak Masak Ayam untuk Sahur, Terungkap Kronologinya, Korban Sempat Akui Ini Sebelum Dihabisi

Dari keterangan pengunggah, penemuan mayat itu terjadi di wilayah Purbosuman, Ponorogo.

Dilansir dari Surya.co.id, penemuan mayat itu terjadi di Jalan Serakung, Ponorogo, tak jauh dari Lapangan Batalyon-Kodim 0802 pada Minggu (23/4/2023).

Dari keterangan warga sekitar bernama Agus Supendi, mayat itu ditemukan warga yang sedang membuang sampah.

Warga yang membuang sampah mencium bau tak sedap.

“Dilihat bukan sampah. Diperiksa lagi, si pembuang sampah yang namanya Pak Yudi shock. Apalagi melihat mayatnya itu lo kepala sama badan terpisah,” kata Agus.

Agus juga menyebut jika korban bukan warga sekitar.

Ia menduga jika korban melakukan bunuh diri karena posisi kepala yang ada di atas pohon.

Warga lalu melaporkan kejadian ini ke polisi.

Sedangkan jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo untuk dilakukan autopsi.

Sementara itu, Aparat Kepolisian Polres Ponorogo masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut.

“Kami masih melakukan penyidikan ini. Nanti pasti kami sampaikan apa-apanya,” pungkas Kapolsek Ponorogo, Iptu Muhammad Mustofa Sahid.

Baca Juga: Niat Hati Ingin Mudik ke Malang Usai Jadi TKW Hongkong, Nahas Nasib Seorang Ibu Justru Dibunuh Anak Kandung Sendiri, Kasatreskrim Malang Ungkap Motifnya

Sebelumnya, warga juga menemukan mayat wanita penjual kopi yang diduga dibunuh.

Penemuan mayat wanita itu berjarak 100 meter dari penemuan mayat laki-laki dengan kondisi kepala dan badan terpisah.

Sementara itu, dikutip dari suryamalang.com, teka-teki identitas mayat yang ditemukan dengan kondisi kepala terpisah dari badan di Ponorogo terungkap.

Korban diketahui sebagai Pairun warga Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo.

Yang mengejutkan, Pairun merupakan pelaku pembunuhan janda penjual kopi berinisial SW. Warga Desa Jurug, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo.

SW ditemukan tewas penuh luka tusuk di Jalan Pacar gang 2, Kelurahan Tonatan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo.

“Jadi mayat yang ditemukan kemarin (23 April 2023 merupakan pembunuh SW yang ditemukan 16 April 2023 dini hari,” ujar Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo, Senin (24/4/2023).

Dia menyebutkan bahwa Pairun ditemukan tewas dengan kondisi kepala terpisah dengan badan di Jalan Serakung, Kelurahan Purbosuman, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo.

“Jadi antara lokasi pembunuhan dengan lokasi penemuan mayat itu sekitar 200 meter saja. Sangat dekat sekali memang,” terang mantan Kapolres Batu ini.

Terungkapnya identitas Pairun jasadnya dibawa ke rumah sakit umum daerah (RSUD) dr Harjono.

Saat itu tim melakukan identifikasi luar. Terdeteksi sidik jarinya mayat itu adalah Pairun.

Baca Juga: Ferdy Sambo Tetap Diganjar Hukuman Mati, Kondisi Kejiwaan Putri Candrawathi dan Suaminya Mesti Diawasi, Ahli Psikologi Forensik: Terguncang

“Kami juga menyakinkan dengan mendatangi ke rumah juragan baksonya. Bahwa baju dan sandal yang ditemukan di lokasi penemuan mayat merupakan milik Pairun,” urainya.

Pairun dan SW itu berpacaran. SW menolak untuk dinikahi sehingga Pairun menusuk pelaku dengan pisau yang dibawa.

“Motifnya asmara sih. SW merupakan penjual kopi sedangkan Pairun sendiri pedagang bakso keliling,” terangnya.

“Dengan begini kasus ditutup. Keluarga SW maupun keluarga Pairun sama-sama menerima semuanya,” pungkasnya.(*)