Find Us On Social Media :

Video Rekaman CCTV Aisiah Jatuh di Lift Bandara Kualanamu Ada Kejanggalan, Ahli IT Pastikan Sudut Pandang Kamera Tidak Normal

Ada kejanggalan dalam rekaman CCTV Aisiah terjatuh dari lift Bandara Kualanamu

Gridhot.ID - Kasus Aisiah Shinta Hasibuan yang tewas usai jatuh dari lift Bandara Kualanamu, Deli Serdang Medan, Sumatera Utara kini sedang menjadi sorotan.

Dikutip Gridhot dari Pos Belitung, Aisiah Sita Hasibuan ditemukan tewas dalam kondisi membusuk terjepit di bawah lift Bandara Kualanamu.

Diduga, Aisiah terjatuh hingga tewas sejak Senin, 24 April 2023.

Jenazah Aisiah baru ditemukan dalam kondisi membusuk tiga hari kemudian.

Korban sempat mengabari keluarga kalau dirinya terjebak di dalam lift.

Namun komunikasi terputus dan Aisiah sempat hilang kabar.

Pihak keluarga pun kini berjuang meminta pertanggung jawaban dari pihak bandara dan beberapa perusahaan terkait tentang kematian Aisiah.

Sementara itu dikutip Gridhot dari Kompas TV, pengamat Information and Technology (IT) Abimanyu Wahjoewidajat membeberkan sejumlah kejanggalan terkait video CCTV Aisiah Shinta Hasibuan, perempuan jatuh dari lift Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Abimanyu mengatakan, CCTV yang kini banyak beredar di sosial media terdapat sejumlah aspek yang dinilai tidak wajar.

Salah satunya soal sudut pandang kamera yang diduga dipotong sehingga membuat gambar seolah-olah terlalu dekat.

"Tayangan (CCTV) ini framing-nya begitu dekat, jadi di zoom sekali, sangat di zoom sampai hanya kepalanya yang terlihat, badannya terlihat sepotong," kata Abimanyu dalam program Kompas Siang di Kompas TV, Rabu (3/5/2023).

Baca Juga: Daftar Tenaga Honorer yang Akan Diangkat Secara Otomatis Jadi ASN PPPK 2023 Tanpa Tes

Menurut Abimanyu, hal itu sangat tidak wajar. Pasalnya, CCTV harusnya memperlihatkan angle keseluruhan area.

"Ini adalah sesuatu yang tidak wajar karena suatu rekaman atau kejadian yang ada di dalam lift, kameranya itu tinggi mentok di atapnya lift, dan kemudian yang tercover keseluruhan area," ucapnya.

Hal itu, kata Abimanyu bertujuan agar semua kegiatan dan apa yang terjadi di dalam lift bisa terpantau.

"Tujuannya apa karen imtuk memantau apapun yang terjadi pada lift tersebut," lanjutnya.

Diduga Bukan Tanggal Asli

Kejanggalan yang kedua, lanjut Abimanyu, adalah pada tanggal yang tercantum di rekaman video CCTV.

Diketahui, dalam rekaman CCTV perempuan jatuh dari lift Bandara Kualanamu yang banyak beredar, tercantum tanggal 24 April 2023 sekira pukul 20:26 WIB.

"Kita perhatikan di situ ada kelihatan tanggal rekaman, itu bukan tanggal rekaman dari CCTV aslinya, tanggal yang kelihatan itu adalah tanggal saat konten tersebut direkam ulang," jelas Abimanyu.

Menurutnya, rekaman CCTV yang asli justru tidak memperlihatkan tanggal dan waktu kejadian. Padahal kedua aspek tersebut sangat penting.

"Rekaman aslinya justru tidak kelibatan date timesnya (tanggal dan waktu) padahal date times ini sangat penting," tutupnya.

(*)