"Jadi Pak Wayan ketika menduda punya pacar, ada yang dicintai, kemudian dikuliahkan dibiayai, kemudian dia meninggalkan kemudian kecewa," timpal Dedi Mulyadi.
Mengetahui fakta tersebut, Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa Kang Dedi itu pun mengurai analisa.
Bahwa ada dua kerugian yang timbul akibat perbuatan sang istri kedua.
"Rugi dong wanita yang telah menyakitinya, karena dengan menyakiti Pak Wayan, sudah berdampak buruk untuk lingkungannya. Pak Wayan kembali ke Bali, orang sini kehilangan dokter ikhlasnya. Dokter banyak, tapi dokter yang ikhlas untuk pasiennya itu jarang," jelas Dedi Mulyadi.
Seorang perangkat desa turut mengungkap kisah rumah tangga dokter Wayan.
Perangkat desa itu mengatakan, dokter Wayan menikah pertama kali dengan seorang bidan bernama Nur. Keduanya cerai 15 tahun lalu lantaran beda keyakinan.
Istri pertama dokter Wayan itu sekarang memiliki jabatan mentereng yakni Kepala Puskesmas di Klari.
"Istrinya dulu orang mana?" tanya Dedi Mulyadi.
"Enggak tahu, tahunya itu (mantan istri dokter Wayan) ibu Nur, sekarang dia ASN kepala puskesmas di Klari udah cerai karena beda keyakinan. Dia bidan," jawab pejabat desa.
Setelah cerai, dokter Wayan menikah lagi dengan wanita kedua.
Kehadiran istri kedua inilah yang membuat dokter Wayan depresi hingga berperilaku aneh.
"Pisah 15 tahun yang lalu, udah lama," ujar Sofi.
"Mulai kapan dropnya Pak Wayan?" tanya Dedi Mulyadi.
"Setelah istri kedua disekolahin, dikuliahin, istrinya enggak tahu ya (meninggalkan dokter Wayan)," pungkas Pak Kade. (*)