Find Us On Social Media :

Viral Ajak Karyawati Staycation Biar Bisa Perpanjang Kontrak, Bos Mesum Cikarang Ternyata Sering Goda Pegawai Wanita Lainnya: Kadang Suka Nyolek

AD dan pengacaranya membongkar tabiat bos mesum di Cikarang ajak staycation karyawatinya. Ternyata terduga pelaku menggoda lebih dari satu pegawai.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Bos di Cikarang yang viral karena mengajak karyawatinya ke hotel kini meminta maaf pada korban.

Kendati demikian karyawati tersebut tetap melaporkan bos yang meresahkan ia dan teman-temannya itu.

Tak hanya dirinya, karyawati lain juga jadi korban modus bos mesum tersebut, baik yang masih gadis maupun sudah menikah.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Tribunnewsmaker, 11 Mei 2023, dari beberapa korban bos mesum itu, hanya AD (24) yang berani speak up dan melaporkan perbuatan atasannya tersebut.

Korban lainnya tak berani lantaran ada yang sudah berkeluarga.

Sehingga mereka khawatir justru hal itu akan berdampak pada keluarganya.

Setelah aksi mesumnya viral, sang bos pun rupanya sempat menghubungi AD.

Ia mencoba menyampaikan permohonan maaf kepada AD.

Bos berinisial B itu juga berkali-kali menghubungi AD lewat telepon tapi tidak ditanggapi.

Baca Juga: 4 Tanggal Lahir Suami yang Dikenal Paling Malas, Susah Disuruh Kerja Sampai Keluarga Sengsara

"Pelaku ya coba menghubungi, cuma kami tidak terlalu merespon," kata kuasa hukum AD, Wahyu Haryadi.

Upaya komunikasi yang dilakukan oleh B itu yakni untuk mengklarifikasi perbuatannya itu.

"Kalau ngajak damai enggak, cuma ya seperti permohonan maaf aja," lanjut Wahyu.

Sosok B ini rupanya memiliki jabatan yang cukup ditakuti oleh para bawahannya.

Pantas saja selama ini tak ada yang berani mengadukan perbuatannya.

Jabatan B yang tinggi di perusahaan juga membuatnya bisa leluasa mengancam para karyawatinya.

Ia bisa memutuskan siapa saja yang diputus atau diperpanjang kontraknya.

Bahkan AD juga mengaku tidak menolak sejak awal karena khawatir kehilangan pekerjaannya.

"Aku juga kan butuh (pekerjaan)," kata AD.

Baca Juga: 3 Weton yang Punya Kepercayaan Diri Tinggi Menurut Primbon Jawa, Semua Rintangan Pasti Dilibas

Tak heran jika para pegawai dan korbannya tak ada yang berani menegur atau melaporkan bos mesum tersebut.

Padahal menurut AD, modus mesum yang dilakukan bosnya itu sudah jadi rahasian umum di perusahaannya.

"Dia seorang manager yang levelnya paling tinggi di perusahaan tersebut," kata dia.

Bantah pansos

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Tribunnews, 11 Mei 2023, berani melaporkan pebuatan mesum bosnya, AD pun membantah kalau dirinya melakukan itu untuk pansos.

"Saya di sini hanya ingin menyampaikan bahwa saya bukan ingin pansos, tapi saya ingin keadilan, saya cuma pengen kerja bener-bener tapi kenapa saya dipitus kontrak cuma karena menolak siapa saat itu," ujar AD, usai menjalani pemeriksaan di Mapolres Bekasi, Selasa (9/5/2023).

AD menegaskan,aksinya itu semata untuk membela harga dirinya dan para wanita lainnya.

Ia berharap tidak ada lagi korban yang dilecehkan oleh bos mesum seperti dirinya.

"Saya berani speak up karena saya sebagai kaum wanita tidak ingin direndahkan dan tidak mau dilecehkan. Saya tidak pakai hijab, bukan berarti saya mau diajak-ajak seperti itu," tandas AD.

Baca Juga: 5 Weton Ini Dianggap Paling Setia Menurut Primbon Jawa, Pasanganmu Termasuk?

Tak hanya mengajak AD untuk staycation atau ngamar di hotel, B juga sampai berani pegang-pegang.

"Yang saya alami itu kalau di tempat kerja, di perusahaan itu, kan saya sering bertemu dengan atasan tersebut. Kalau lagi jalan kadang suka nowel (nyolek) di tangan lah gitu," kata AD dilansir dari tayangan TV One News, Selasa (9/5/2023).

Sambil memegang tangan AD, bos itu pun mengeluarkan modus yang bikin korban bergidik.

"Modusnya 'maaf ya kepegang' atau 'tangannya lembut sekali'. Di situ saya kaya (ngerasa) rendah bangat. Dipegang-pegang seperti itu kan saya enggak mau sebenarnya," kata AD.

Selain mengincar wanita single seperti AD, bos mesum itu juga sering modus kepada karyawati yang merupakan istri orang.

Para korban termasuk yang sudah menikah itu tak berani melapor ke polisi.

Kekhawatiran korban lainnya untuk buka suara yakni takut berimbas pada keluarganya.

Sehingga mereka akhirnya lebih memilih untuk diam saja.

"Sejauh ini belum ada (korban lainnya yang melapor ke polisi) karena mereka takut. Karena ada yang mungkin sudah berumah tangga, kalau ini di-blow up kan akan berefek ke keluarganya," kata Kuasa Hukum AD, Wahyu Hariyadi.

(*)