Find Us On Social Media :

Denjaka Siaga untuk Jaga Jokowi Tanam Bakau di Jakarta Utara, Ini Dia Kemampuan Sang Pasukan Rahasia dari TNI AL yang Punya Fisik Baja dan IQ di Atas Rata-rata

Pasukan khusus TNI AL Denjaka

Gridhot.ID - Presiden Jokowi melaksanakan agenda tanam bakau atau mangrove di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Dikutip Gridhot dari Kompas TV, TNI AL langsung menerjunkan berbagai pasukan elite miliknya untuk melakukan penjagaan di agenda tersebut.

TNI Angkatan Laut (AL) mengerahkan empat kapal perang (KRI) miliknya di perairan Jakarta Utara pada Senin (15/5/2023).

Pengerahan 4 kapal perang itu dilakukan untuk mengamankan agenda kegiatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Pantai Indah Kapuk dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu.

Empat KRI tersebut antara lain KRI Kujang-642, KRI Karotang-872, KRI Barakuda-814, dan KRI Siwar-646.

Selain itu, disiagakan pula Sea Raider dari Detasemen Jalamangkara (Denjaka), Komando Pasukan Katak, dan Batalyon Intai Amfibi (Taifib) TNI AL.

"TNI AL akan selalu siap dalam melaksanakan tugas yang diberikan dengan meningkatkan kesiapan operasional baik alutsista (alat utama sistem persenjataan) maupun satuan operasi," kata Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali di Jakarta, Senin (15/5/2023).

Presiden Jokowi dijadwalkan memimpin kegiatan Penanaman Mangrove Nasional di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Sedangkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin diagendakan meresmikan Kampung Bahari Nusantara (KBN) di Pulau Untung Jawa.

Tercatat Denjaka menjadi salah satu pasukan yang diterjunkan dalam misi tersebut.

Denjaka sendiri merupakan salah satu pasukan yang paling ditakuti di dunia militer.

Baca Juga: Weton yang Jarang Diserang Penyakit: Fakta, Penyebab, dan Tips Kesehatan

Dikutip Gridhot dari Bangka POS, Denjaka adalah singakatan dari Detasenmen Jala Mangkara adalah detasemen penanggulangan teror aspek laut yang dimiliki oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL).

Tim elite ini terdiri dari gabungan personel Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Batalion Intai Amfibi (Yontaifib).

Dalam pembentukannya, Denjaka dibentuk berdasarkan instruksi Panglima TNI kepada Komandan Korps Marinir No. Isn. 01/pIV/1984 pada 13 November 1984.

Denjaka memiliki tugas utama yaitu membina kemampuan anti-teror (darat, laut, udara), anti-sabotase, pengintaian, tempur, serta berbagai operasi lainnya yang krusial.

Segala aktivitas yang dilakukan Denjaka bersifat rahasia, tidak diketahui dan tertutup dari media.

Bahkan tak diketahui pasti berapa jumlah anggota Denjaka.

Anggota Denjaka dididik di Bumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan dan harus menyelesaikan suatu pendidikan yang disebut PTAL.

Ciri khas Denjaka ditandai dengan seragam hitam dilengkapi baret berwarna ungu.

Prajurit Denjaka dituntut untuk memiliki kemampuan terbaik dalam medan tempur baik di darat, udara, dan laut.

Tak cuma harus berfisik baja, anggota Denjaka juga harus memiliki kemampuan IQ yang tinggi.

Hal itu dilakukan karena tim elit ini kerap melakukan operasi penyusupan sehingga dibutuhkan kemampuan menyerap materi secara cepat dan mampu mengaplikasikannya di lapangan.

Baca Juga: Kronologi Habib Bahar bin Smith Ditembak Orang Tak Dikenal, Tak Ada Saksi Mata, Polisi Langsung Bentuk Tim

Diberitakan Pusat Pendidikan Markas Besar TNI pada 28 Februari 2014, personel Denjaka harus menyelesaikan pelatihan selama empat bulan.

Pelatihan tersebut disebut dengan Penanggulangan Teror Aspek Laut (PTAL) dengan materi latihan yang dilakukan di Kawah Candradimuka, Situbondo, sangat keras dan ketat.

Prajurit Denjaka dibekali ragam jenis senjata khusus yang canggih dan tentunya mematikan.

Dikutip dari militer.id, beberapa senjata mematikan yang dipakai prajurit Denjaka di antaranya submachine gun MP5, CZ-58, HK PSG1, pistol Beretta, Daewoo K7, HK416, M4, SIG Sauer 9 mm, senapan mesin Minimi M60, Daewoo K3, senapan serbu G36, dan HK P30, Pindad ss-1.

Meski mampu bertartung di segala medan, tim elit Denjaka terbilang andar menjaga kawasan laut Indonesia dari segala bentuk ancaman dan teroro.

Prajurut Denjaka bahkan kerap melakukan penyamaran demi menggagalkan sabotase atau pembajakan kapal.

Bahkan digadang-gadang satu prajurit Denjaka diklaim memiliki kemampuan kekuatan setara 12 prajurit tempur biasa.

Tak pelak tim elite satu ini dijuluki dengan sebutan Hantu Laut.

(*)