Viral Pedagang Siomay Modal 1 Gerobak Bisa Bangun Rumah Rp700 Juta di Malausma, Kepala Desa: Mereka Jualan Cilok dan Batagor

Sabtu, 20 Mei 2023 | 09:42
Tribun Jabar/Eki Yulianto

Rumah mewah di Malausma ini merupakan milik seorang pedagang siomay gerobak

Gridhot.ID - Sedang viral sebuah rumah mewah di Kampung Walahir, Blok Sindanghurip, RT 3/8, Desa Malausma, Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka.

Dikutip Gridhot dari Tribun Cirebon, semenjak diunggah oleh akun YouTube Rizquna Channel belum lama ini, banyak yang memperbincangkan rumah mewah tersebut.

Pemandangan sekitar rumah yang indah dan bangunan yang tampak megah dibanding rumah di sekitarnya pun membuat tak sedikit warganet yang penasaran dengan pemilik rumah mewah tersebut.

Rumah mewah di pedesaan tersebut bahkan ditaksir memiliki nilai capai Rp700 juta.

Yang membuatnya menjadi sorotan adalah, pemilik rumah ternyata membangun hunian mewah tersebut hasil dari berdagang siomay saja.

Sehari-hari bekerja berjualan siomay di Yogyakarta, tukang siomay bernama Eli Subagya viral di media sosial (medsos) karena memiliki rumah mewah di kampung halamannya.

Eli Subagya memiliki rumah yang nilainya ditaksir mencapai Rp 700 juta yang beralamat di Kampung Walahir, Blok Sindanghurip RT.3/8, Desa Malausma, Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Dikutip Gridhot dari TribunJabar, menurut kepala desa setempat, keberadaan rumah mewah di Desa Malausma bukan lah hal yang aneh.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Desa Malausma, Ading Setiadin.

Menurutnya, di kampung tersebut memang kebanyakan berprofesi sebagai pedagang yang sukses.

Kebanyakan pedagang itu mayoritas diisi oleh pemuda yang berjualan merantau ke kota-kota besar.

Baca Juga: Dokter Ngamuk Gegara Dipanggil Tanpa Embel-embel Gelar, Aksinya Tampar hingga Jambak Staf Karen's Diner Bali Viral, Manajemen Klarifikasi

"Ya ini salah satu ciri bahwa di dusun tersebut memang secara ekonomi alhamdulillah meningkat dengan potensi masyarakat yang memang hampir 50 persen usia muda itu urbanisasi."

"Secara umum mereka berjualan kuliner, semacam cilok, batagor. Kebanyakan memang di usia muda sekitar 35 persen dari jumlah penduduk yang memiliki usaha kuliner di luar daerah," ujar Ading, Jumat (19/5/2023).

Ia menyebut, kota-kota besar menjadi daerah rantauan warga Desa Malausma, khususnya Kampung Walahir untuk berdagang.

Seperti tersebar di Semarang, Yogyakarta, Jakarta, Bekasi juga ada.

"Jadi memang warga di seluruh desa juga sama ada yang urbanisasi, cuma memang yang membedakan niat perjuangan di dusun (Walahir) itu lebih tinggi dibanding yang lain, sehingga menghasilkan potensi-potensi yang luar biasa."

"Secara alhamdulillah kita bersyukur sebagai kepala desa ikut bangga melihat meningkatnya perekonomian masyarakat," ucapnya.

Ibu pemilik rumah bernama Siti (50) menceritakan tentang pekerjaan anaknya yang bisa membangun hunian mewah tersebut.

Pemilik rumah tersebut bernama Eli Subagya.

Siti mengatakan, bahwa rumah tersebut milik anaknya yang bernama Eli Subagya.

Namun ia tak mengetahui bahwa rumah anaknya tersebut kini tengah menjadi pembahasan warganet.

"Ini rumah anak saya, saya gak tahu kalau sekarang viral," ujar Eli kepada Tribun, Kamis (18/5/2023).

Baca Juga: Dipanggil Tanpa Gelar, Dokter Gigi di Bali Nekat Pukul Staf Karen's Dinner, Kanit Reskrim Polsek Kuta Utara Bongkar Kronologi

Ia tak menampik, bahwa istana milik anaknya itu bisa terbangun bak istana hasil kerja keras anaknya.

Terlebih, profesi anaknya jauh dari kata elit, yakni hanya berjualan siomay atau batagor.

"Anak saya jualan batagor di Yogyakarta, baru kemarin berangkat setelah munggahan itu dia balik, tapi kemarin baru berangkat lagi jualan. Pulang satu bulan sekali."

"Rumah ini pyur hasil kerja keras anak saya berjualan batagor di Yogyakarta, anak saya ngumpulin."

"Ngumpulin sambil bangun rumah selama 7 tahun, atau dari anak saya kerja selama 7 tahun juga," ucapnya.

Diceritakan Siti, bahwa anaknya di perantauan sendiri hanya berjualan siomay dengan cara mangkal dan hanya memiliki satu gerobak.

Jauh sebelum pandemi Covid-19, pria empat anak itu memiliki dua anak buah dengan tiga gerobaknya.

"Anak saya di sana (Yogyakarta) jualan batagor dengan mangkal, dulu mah ada tiga gerobak sebelum pandemi, sekarang cuma satu," jelas dia.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Tribun Wow, Tribun Jabar, Tribun Cirebon