Find Us On Social Media :

Anak Pj Gubernur Papua Pegunungan Dikenal Pendiam, Ini Postingan Terakhir ABK Sebelum Tewas, Teman: Tuhan Tahu Anda Orang Baik

ABK (16), anak Pj Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo meninggal dunia di Semarang pada Kamis (18/5/2023) malam.

GridHot.ID - ABK (16), anak Pj Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo meninggal dunia di Semarang pada Kamis (18/5/2023) malam.

Melansir Kompas.com, tetangga mengenal almarhumah sebagai sosok yang pendiam dan ramah.

"Anaknya itu kecil, pendiam, dan ramah. Kalau di rumah itu enggak pernah ke mana-mana. Makanya, saya kaget lihat berita di internet," tutur tetangga ABK, Sunarso, saat ditemui Kompas.com.

Tetangga yang merupakan seorang purnawirawan itu menyebutkan, ABK itu sudah sejak kecil tinggal di lingkungan tersebut bersama ibunya.

Sementara ayahnya sebelumnya melakukan dinas di Kejaksaan Tinggi Papua.

"Pak Nico (ayah korban) asalnya dari Merauke, tapi sekarang jadi Pj Gubernur di Papua Pegunungan, sedangkan ibunya asli Puwodadi. Makanya, besok pagi dimakamkan di Purwodadi," lanjutnya.

Sementara itu, melansir TribunnewsBogor.com, ABK terkahir kali membuat postingan di akun Instagram miliknya pada tanggal 18 April 2023.

Postingan itu merupakan video soal perubahan iklim bumi.

Pada video itu, ia menyebut kalau akhir-akhir ini suhu bumi semakin panas, karena global warming.

Menurut ABK, penyebabnya bisa jadi karena asap kendaraan, dan penggunaan AC.

Cara untuk menguranginya yakni dengan menggunakan transportasi umum dan mematikan AC saat sudah tidak digunakan.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Musisi Legendaris Ini Meninggal Dunia Usai Berjuang Lawan Paru-paru Bocor, Pilu Permintaan Terakhirnya Belum Terpenuhi

"Mari kita ubah kebiasaan kita yang bisa merusak bumi menjadi kebiasaan yang baik menjaga bumi, jangan sampai nanti sudah parah keadaannya baru kita sadar betapa pentingnya menjaga bumi.

New habbit, new life," tulisnya di video itu.

Video tersebut tampaknya merupakan tugas sekolah yang dibuat oleh ABK dan temannya.

Diketahui, ABK duduk di bangku kelas 10 SMAN Negeri 2 Semarang.

Akun Instagram SMAN 2 Semarang pun mengucapkan bela sungkawa usai mengetahui kabar meninggalnya ABK.

"Selamat jalan ananda Alinsia, semoga Tuhan mengampuni segala kesalahan dan dosa2 ananda dan menerima amal baiknya. Aamiin," tulis akun SMAN 2 Semarang.

Teman yang membuat video itu bersama ABK pun mengucapkan selamat tinggal atas kematian sahabatnya.

Ia menyebut sosok ABK merupakan anak yang baik.

“Rest in peace alin. Tuhan tau anda orang baik,” tulis temannya di Insta Story.

Sebelum meninggal dunia, ABK sempat bermain di kos Venus yang berada di tepi Jalan Pawiyatan, Banyumanik, Kota Semarang.

Lokasi kos tersebut berada tak jauh dari sebuah kampus swasta ternama di Semarang.

Baca Juga: Kepala Mahira Dinabila Sudah Jadi Tengkorak Tapi Badannya Utuh, Keluarga Kandung Beberkan Deretan Kejanggalan Kematian Mahasiswi USU

Menurut keterangan warga sekitar, kos tersebut buka 24 jam.

"Kos campur cowok cewek, gerbang buka terus 24 jam. Kamarnya banyak," kata warga yang enggan disebutkan namanya, dilansir dari Tribunnews.com, Sabtu (20/5/2023).

Seorang warga yang mendengar kejadian tersebut mengaku melihat ABK sudah dalam kondisi lemas.

"Yang cerita dari anak kos situ yang jajan ke angkringan depan kos. Mau diselamatkan dibawa ke rumah sakit posisi sudah tidak bergerak, sudah lemas," kata dia.

Setelah kejadian, lanjut dia, banyak orang tak dikenal mendatangi kos tersebut sekitar pukul 20.00 WIB.

Orang tak dikenal itu diduga dari anggota kepolisian, tapi tidak berseragam.

"Tiga orang kos sini diajak orang-orang itu masuk ke dalam mobil, dua cewek satu cowok," jelasnya.

Menurut keterangan warga, sebelum ABK dibawa ke rumah sakit, warga sempat ada yang melihat kedatangan sebuah mobil yang parkir di depan kos.

Setelah itu kemudian ada beberapa orang turun dan masuk ke dalam.

Tak lama setelah itu, mereka keluar dari kos dan kembali masuk ke dalam mobil dengan gelagat mencurigakan.

"Mereka pakai mobil Avanza, terus pergi tak tahu ke mana," ujarnya. (*)