Find Us On Social Media :

KKB Papua Beri Tenggang Waktu, Ancam Bakal Tembak Pilot Susi Air Jika Hal Ini Tak Dikabulkan, Wakil Presiden Beri Tanggapan Begini

Kondisi terbaru pilot Susi Air, Kapten Philips Marthen. Ia terlihat sehat dikelilingi pasukan KKB Papua di hutan Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan

Ancaman tersebut disampaikan oleh Egianus Kogoya melalui video singkat yang disebarkan Juru Bicara TPNPB, Sebby Sambom pada Sabtu (27/5/2023).

Dalam video berdurasi 71 detik itu, pihak KKB hanya memberi waktu dua bulan kepada negara untuk bernegosiasi.

Dan jika lewat dari waktu yang ditentukan, pihaknya akan menembak pilot Susi Air Philip Mark Merthens.

"Kami kasih waktu dua bulan saja, kalau dari indonesia tidak mengaku berarti kalau dua bulan ini lewat, kami akan tembak pilot Philip Mark Mehrten," kata Egianus dalam video tersebut dikutip dari Tribun-Papua.com.

Berdasarkan video yang dirilis KKB, Philip Mark Mehrtens terlihat kurus dengan dikelilingi oleh anggota separatis bersama Egianus Kagoya.

Pilot Susi Air asal Selandia Baru itu terlihat berbicara di depan kamera dan mengatakan para separatis menginginkan negara selain Indonesia untuk terlibat dalam dialog tentang kemerdekaan Papua.

"Negara yang lain, jika tidak bicara dengan Indonesia dalam waktu dua bulan, mereka akan tembak saya," ujar Marten dalam video yang diterima Tribun-Papua.com.

Untuk informasi, Kapten Philip Mark Mehrtens telah disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), kelompok Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023 lalu di Hutan Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Baca Juga: 5 Arti Kedutan di Pinggang, Primbon Jawa Sebut Pertanda Datangnya Tamu Jauh

Hampir empat bulan berlalu, sampai sekarang pihak pemerintah Indonesia belum bisa membebaskan Kapten Philips dari genggaman KKB itu.

Selandia Baru Beri Respons

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Tribunnews, 28 Mei 20233, berdasarkan laporan Reuters, video tersebut dibagikan oleh Juru Bicara Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom.