Find Us On Social Media :

Dendam Ditagih Iuran Rp40 Ribu, Siswa SMP di Mojokerto Bunuh Teman Sekelas, Terkuak Sosok Pelaku di Mata Guru

AB (15), siswa kelas IX SMP 1 Kemlagi di Mojokerto, tega membunuh teman sekelas sekaligus mantan pacarnya, AE (15).

GridHot.ID - AB (15), siswa kelas IX SMP 1 Kemlagi di Mojokerto, tega membunuh teman sekelas sekaligus mantan pacarnya, AE (15).

AB sang eksekutor utama melakukan pembunuhan terhadap AE, diduga dibantu oleh temannya yang berinisial MA (19).

AB dan MA kini telah ditangkap dan ditetapkan tersangka.

Melansir Surya.co.id, awalnya AB dan MA hanya berniat membegal korban.

Hal itu dilatarbelakangi dendam AB terhadap AE yang notabene teman sekelas dan mantan pacarnya. 

Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiwit Adisatria, mengungkapkan AB dendam saat korban menagihnya untuk membayar iuran kelas senilai Rp40 ribu.

Saat itu pada Sabtu (13/5/2023), korban membangunkan AB yang tertidur di kelasnya.

"Pelaku anak (AB) bilang bahwa dia ada target (begal) perempuan yang bernama AE karena kebetulan dendam terhadap AE ditagih bayar utang di kelas sehingga yang bersangkutan untuk menghabisi," ungkap Wiwit.

Selain dendam, AB juga memiliki keinginan membegal korban untuk menguasai barang berharganya.

Motif tersebut selaras dengan keinginan MA yang membutuhkan uang untuk servis handphone yang rusak karena tidak diberi uang oleh ibunya.

"Pengakuan pelaku sebelum kami mendapat informasi bahwa kedua pelaku ini sering terlibat kejahatan yang lain. Mereka merencanakan ini," terang Wiwit.

Baca Juga: Siswa SMP di Mojokerto Bunuh Teman Sekelas lantaran Dendam Ditagih Uang Kas, Ada Dugaan Jasad Korban Disetubuhi 2 Kali

Dalam skenarionya, AB dan MA akan membegal korban tanpa menggunakan senjata tajam karena mereka takut darah akan berceceran.

Setelah sepakat, AB lalu menghubungi korban melalui WhatsApp.

AB mengajak korban bertemu di kawasan persawahan dekat lokasi pembuangan sampah yang kondisinya sangat gelap dan sepi, pada Senin (15/5/2023) malam.

Namun, bukannya dibegal, korban justru dibunuh.

Korban dibunuh di belakang rumah AB.

"Pelaku (AB) seorang diri melakukannya, korban dicekik hingga meninggal," jelasnya.

Kedua tersangka kemudian membuang jasad korban yang sudah dibungkus karung putih ke aliran sungai atau parit di bawah perlintasan kereta api Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko, pada Senin (15/5/2023) sekitar pukul 23.00 WIB.

Jasad korban baru ditemukan hampir sebulan kemudian, yakni pada Selasa (13/6/2023) sekitar pukul 00.30 WIB dini hari.

Sosok AB

Melansir Surya.co.id, Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Wiwit Adisatria mengatakan pihaknya langsung menginterogasi AB yang notabene merupakan siswa kelas IX SMPN 1 Kemlagi sekaligus eksekutor pembunuhan itu.

Tersangka kejahatan di bawah umur ini ternyata memiliki sifat temperamental.

Baca Juga: Jasad Siswi SMP di Mojokerto Ditemukan Terbungkus Karung di Parit Setelah Hilang Sebulan, Korban Dihabisi Teman Sekelas Gegara Hal Sepele Ini

"Informasi dari pihak sekolah maupun orang tua yang bersangkutan pelaku ini temperamen," jelasnya di Mapolres Mojokerto Kota, Rabu (14/5/2023).

Wali kelas IX SMPN 1 Kemlagi, Ali Hamdi (28), menyebut AB punya tabiat buruk dan sering berurusan dengan bimbingan konseling (BK).

Sementara korban, kata Ali Hamdi, mempunyai kepribadian baik dan aktif di sekolahnya sehingga dipercaya menjadi bendahara kelas.

"Pelaku sering berurusan dengan BP sekolah untuk masalah berkelahi dengan temannya, kenakalan remaja," ucap Ali Hamdi saat ditemui di rumah duka Desa Mojojajar, Kemlagi, Selasa (13/6/2023).

"Korban tidak pernah ada masalah dan anaknya aktif makanya saya kasih kepercayaan untuk menjadi bendara kelas," lanjutnya.

Ia mengatakan pihak sekolah mengetahui kabar duka siswi terbaiknya meninggal dibunuh dari informasi yang beredar.

Awalnya para guru dan siswa tidak percaya jenazah perempuan yang ditemukan terbungkus karung putih di parit bawah perlintasan kereta api Desa Mojoranu adalah AE yang sebelumnya dikabarkan hilang sejak Senin (15/5/2023) lalu.

"Awalnya saya ya tidak percaya kita pastikan dulu saat ada konfirmasi dari Polsek Kemlagi dan Polres ternyata kejadiannya benar," jelasnya.

Guru ASN mengampuh bidang Seni Budaya di SMPN Kemlagi ini mengaku awalnya dia juga tidak percaya bahwa pelaku pembunuhan adalah AB (15) teman sekelas korban.

"Dan saya juga kaget pelakunya ini AB teman sekelas AE," bebernya.

Menurut dia, dari informasi siswa bahwa pelaku sempat berpacaran saat kelas VII semasa pembelajaran daring.

Baca Juga: Ngadu ke Jokowi, Viral Siswa SMP Ngaku Diintimidasi Oknum Jaksa Diancam Masuk Bui Usai Lapor Dikeroyok: Bantu Saya Pak

"Dulu pernah pacaran katanya saat kelas VII sudah lama semasa pembelajaran daring, tidak menyangka soalnya di kelas juga jarang komunikasi korban dan pelaku ini," ungkapnya.

Meski status sebagai siswa SMPN 1 Kemlagi, pelaku AB yang juga di bawah umur tetap diproses sesuai hukum yang berlaku.

"Harapan mungkin pelaku dikasih hukuman yang setimpal dengan perbuatannya, kalau pelaku dibawah umur kita serahkan ke pihak berwajib, "ujarnya.

Diakui Ali, saat korban hilang, pihak sekolah juga sudah berupaya mencari keberadaannya.

"Kita menghubungi teman-temannya saat dikabarkan menghilang itu, kita serahkan ke pihak Kepolisian," tandasnya.

Ayah korban sebut tersangka akrab dengan keluarganya

Sementara itu, ayah korban, Atok Utomo (35) menyebut tersangka dikenal akrab dengan keluarganya.

"Pelaku itu sering titip sepeda di sini biasanya kalau titip sepeda saat posisi saya kerja, jadi yang lebih kenal istri saya. Sekolahnya kan dekat sini," jelasnya saat ditemui Surya.co.id di rumah duka, Selasa (13/6/2023).

Ia mengungkapkan dari informasi teman sekelasnya diketahui korban dengan pelaku dulu sempat pacaran. Pelaku juga sempat meminta kembali menjalin hubungan dengan korban.

"Dari teman-teman sekolah gitu istilahnya mantan kalau sebutnya anak-anak sekarang itu, kemarin juga ada yang bilang pernah ditembak lagi cuma menolak karena alasan si pelaku ini sudah pacaran sama teman dekatnya korban juga," bebernya.

Dia berharap kasus pembunuhan yang menyebabkan anak sulungnya diusut tuntas meskipun pelaku anak di bawah umur.

Jadi perhatian Bupati Mojokerto

Sementara itu, kasus pembunuhan ini menjadi perhatian serius dari Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati.

Baca Juga: Ngadu ke Jokowi, Viral Siswa SMP Ngaku Diintimidasi Oknum Jaksa Diancam Masuk Bui Usai Lapor Dikeroyok: Bantu Saya Pak

Bahkan Bupati Ikfina langsung takziah ke rumah korban di Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi, Selasa (13/6/2023) sore.

Selaku Pemerintah Daerah (Pemda), pihaknya menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya korban.

"Saya bisa membayangkan bagaimana perasaan orang tua kehilangan anaknya dan saya hadir disini sebagai bentuk kehadiran pemerintah daerah dalam kejadian ini. Saya menguatkan orang tua korban untuk ikhlas dan sabar dalam menghadapi ini," kata Ikfina usai takziah di rumah duka korban pembunuhan, Selasa (13/6).

Dia mengungkapkan kejadian ini yang melibatkan anak sekolah, korban maupun pelaku menjadi pembelajaran penting bagi semuanya.

Ia menegaskan sekali lagi peran orang tua mutlak diperlukan untuk mendidik anak-anaknya.

"Pasti (Menjadi Perhatian Khusus) karena kasus ini berhubungan dengan anak-anaknya dan merupakan peringatan bagi orang tua untuk l3bih baik terhadap anak-anaknya," ungkapnya.

Menurut dia, Pemda dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten akan sepenuhnya melakukan pembinaan terhadap siswa dan memperbaiki sistem pendidikan terutama di lingkungan sekolah agar lebih baik.

Ikfina akan langsung berkoordinasi dengan jajaran terkait termasuk Kepolisian yang menangani kasus tersebut.

Sebab, pelaku utama pembunuhan adalah AB (15) yang merupakan anak di bawah umur yakni teman satu kelas korban di kelas IX SMPN 1 Kemlagi

"Kita nanti pasti tentu memberikan yang terbaik bagi anak-anak, kita berkoordinasi dulu dan pasti semua sesuai dengan peraturan berlaku (Peradilan anak," pungkasnya.

Saat takziah ke rumah duka, Bupati Ikfina juga menyerahkan bantuan uang untuk keluarga korban. (*)