Diketahui, 2 tahun lalu dokter memvonis Rudy mengidap kanker prostat stadium akhir.
"Papa, 4 hari lalu dibawa ke rumah sakit karena Papa muntah keluar darah, muntahnya udah ada flek-flek darah gitu sih," kata putra Rudy, Michael Wowor, di Perumahan Pesona Kahyangan Blok DC, Depok, Jawa Barat, Jumat siang.
Saat itu, posisi Rudy sedang menjalani perawatan di RS Meilia karena sudah dibawa ke sana dua pekan lalu.
"Memang kondisi terbaring di tempat tidur. Empat hari belakangan dapat perawatan intensif di RS. Baru tadi Papa masuk ICU, sudah enggak sadar. Meninggal jam 07.30," kata Michael.
Sebelum masuk rumah sakit, Rudy, menurut Michael sudah tak bisa menggerakkan kakinya selama 6 bulan terakhir.
Kondisinya terus menurun hingga pagi tadi.
"Kalau kondisi Papa enggak bisa jalan sudah kurang lebih satu tahun yang lalu, tapi benar-benar yang enggak bisa jalan 6 bulan belakanganlah," ujar Michael.
"Pas Papa meninggal itu, tadi dibangun-in sama ibu jam setengah delapan. Ibu bilang, 'Mike, Papa sudah enggak ada'. Masih enggak nyangka. Langsung bilang Papa enggak usah dibawa ke rumah Cibubur, ke Depok aja. Biar bisa keluarga kumpul di sini," katanya menambahkan.
Semasa hidup, Rudy Wowor memulai kariernya di dunia seni peran pada 1970-an. Pria keturunan Belanda-Manado pernah membintangi sejumlah film populer, di antaranya Impian Perawan (1976), Aladin (1980), Tjoet Nja' Dhien (1986), dan Soerabaia '45 (1990).
Ia juga pernah masuk nominasi untuk kategori Aktor Pendukung Terbaik FFI 1988 melalui film Tjoet Nja' Dhien.
(*)