Find Us On Social Media :

Prajurit Kopassus Pernah Rasakan Ketakutan, Dikerubungi Warga Suku Kanibal, Tubuh Sempat 'Digerayangi' Hingga Akhirnya Berakhir Begini

Kisah prajurit Kopassus mendatangi suku pemakan manusia di Papua

Sintong akhirnya membiarkan saja ketika sejumlah warga suku menyentuhnya, lalu memegangi dan menggerayanginya untuk memastikan bahwa 'manusia burung' yang jatuh dari langit itu masih hidup dan merupakan manusia seperti mereka.

Baca Juga: 3 Weton Tak Mempan Guna-guna, Sabtu Kliwon Mampu Kembalikan Santet pada Pengirimnya.

Meski diliputi oleh perasaan was-was dan awalnya merasa akan diserang dan 'dimakan' semua tim ekspedisi ternyata secara bersahabat.

Bahkan akhirnya mereka bisa diatur secara normal dengan suku terasing itu.

Sebagai suku terasing dan menggunakan bahasa yang saat itu tidak bisa diimplementasikan, semua anggota tim ekspedisi pun harus belajar keras memahami bahasa setempat dengan cara mencatatnya.

Warga lembah X juga masih menjalankan tunggang langgang setiap ada pesawat yang lewat atau melaksanakan dropping logistik karena ada dugaan sebagai burung raksasa yang akan menyambarnya.

Semua warga suku yang tidak takut akan air dan tidak pernah mandi.

Mereka juga menyukai tebu liar sebagai camilan.

Kebiasaan makan secara tidak sengaja sekaligus berfungsi sebagai sikat gigi sehingga semua warga suku giginya tampak putih bersih.

Meski sempat mengalami musibah ketika sejumlah perahu karet yang ditumpanginya terbalik di jeram dan tim NBC kehilangan rekaman film yang sangat berharga, semua tim ekspedisi bisa pulang selamat pada akhir Desember 1969.

Bagi anggota RPKAD dan Kodam Cenderawasih ekspedisi Lembah X terbilang sukses karena menginspirasi ekspedisi berikutnya yang kemudian dikenal sebagai Ekspedisi Nusantara Jaya.

Tapi bagi kru NBC, ekspedisi itu gagal total karena telah kehilangan semua rekaman yang bernilai jutaan dollar.

(*)