GridHot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun.
Kabar duka datang dari industri hiburan.
Penyanyi legendaris ini meninggal dunia di usia 63 tahun.
Dilansir dari tribun-timur.com, dunia hiburan Tanah Air kembali berduka.
Penyanyi era 1980-an, Sayyid Muhammad bin Syagab Al-Idrus atau lebih dikenal dengan nama Rama Aiphama, meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020).
Rama mengembuskan napas terakhir dalam usia 63 tahun.
Kabar itu dibenarkan oleh Sam Alatas, salah satu kerabat Rama Aiphama saat dihubungi awak media.
"Benar kabar itu, saya dapat dari WA keluarga," kata Sam, Rabu.
Namun, Sam tidak mengetahui penyebab kematian Rama Aiphama.
"Tapi kalau sakit apa, saya tidak tahu karena saat ini saya juga ada di luar kota," ujarnya lagi.
Adik penyanyi Rama Aiphama, Ibrahim bin Syagab Al-Idrus, mengatakan bahwa sang kakak meninggal dunia secara mendadak.
Sebab, kata Ibrahim, Rama tidak memilki riwayat penyakit kronis selama hidup.
"Enggak ada sakit, ya. Kemarin juga masih bercanda sama saya, dengan anak-anak saya. Enggak ada apa-apa, enggak perlihatkan dia sakit," kata Ibrahim saat ditemui di rumah duka, Batu Ampar, Jakarta Timur, Rabu (11/3/2020).
Namun, Ibrahim mengatakan bahwa Rama mengeluhkan sakit lambung sebelum meninggal dunia kepada anaknya.
"Semalam, dia bilang sama anaknya katanya sakit lambung saja. Dia minum obat, lalu rebahan," ungkapnya.
Di sisi lain, Ibrahim mengatakan bahwa sang kakak akan dimakamkan di TPU Al Muchdar, di Kawasan Cimanggis, Jakarta Timur.
Penyanyi bernama lengkap Sayyid Muhammad bin Syagab Al-Idrus meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020).
Rama mengembuskan napas terakhir dalam usia 63 tahun.
Rama Aiphama dikenal sebagai penyanyi dan penulis lagu yang kerap berpenampilan nyentrik.
Busana khasnya adalah pakaian warna-warni mencolok dipadu topi khas.
Musiknya beraliran melayu, dangdut, dan keroncong.
Anak kedua mendiang Rama Aiphama, Kemal Aiphama mengungkapkan kronologi meninggalnya sang ayah.
Kemal mengatakan, sebelum sang ayah meninggal, ia sempat mengeluhkan lambungnya yang sakit pada Selasa (10/3/2020) malam.
Kemal mengatakan, sekira pukul 03.00, Rabu (11/3/2020) dini hari, Rama masih mengeluhkan lambungnya yang sakit.
Lalu, sang ayah meminum obat untuk meredam penyakit pada lambungnya tersebut.
Namun, rasa sakit pada perut Rama pun tak hilang. Sehingga sanak keluarga terdekat di arahkan untuk ke kediamannya.
"Sampai jam 3 perutnya masih sakit terus. Setelah minum obat, katanya masih sakit banget."
"Akhirnya, semua keluarga disuruh ke rumah," kata Kemal di rumah duka, Condet, Jakarta Timur, Rabu (11/3/2020).
Kemal berujar, ketika menjelang Subuh, Rama pun meminta Kemal untuk ditemani ke kamar kecil. Rama pun dibopong Kemal ke arah kamar kecil.
Namun, belum sampai, Rama pun terjatuh.
"Saat saya angkat mau jalan ke kamar kecil, jalan dikit doang, sudah jatuh dan enggak bisa bangun lagi. Enggak sempat ada penanganan medis. Saya juga enggak kira secepat itu," ungkap Kemal.
Profil Rama Aiphama
Rama Aiphama dikenal lewat lagu " Dinda Bestari" yang populer di tahun 90an.
Dia dikenal sebagai penyanyi dan pencipta lagu berdarah Arab-Gorontalo yang mengusung musik beraliran Melayu, dangdut, dan keroncong.
Lewat lagu "Kyai Deng Pendeta Baku Sayang", Rama Aiphama pernah masuk nominasi Lagu Berbahasa Daerah Terbaik Anugerah Musik Indonesia pada 2014.
Penampilan khas Rama Aiphama saat itu dengan pakain berwarna warni mencolok dan lebar, serta topi bercorak lengkap dengan kacamata hitam yang membuat sosok Rama mudah diingat.
Selama kariernya sejak 1981 hingga 2003, Rama Aiphama telah menghasilkan beberapa album musik.
Pada 2014 lalu, Rama Aiphama juga sempat menyuarakan dukungannya agar pemilihan presiden saat itu bisa berjalan damai.
Rama diketahui memiliki tiga orang anak dari pernikahannya dengan Euis Kartika Sari yang telah bercerai darinya tahun 2009.
Diberitakan sebelumnya, jenazah Rama Aiphama saat ini masih disemayamkan di rumah duka yang terletak di kawasan Condet, Jakarta Timur.
Jenazahnya akan dimakamkan sore ini di TP Al Muchdar Cimanggis, Jakarta Timur.(*)