Find Us On Social Media :

Anaknya Diduga Jadi Korban Mutilasi di Sleman, Ayah Redho Tri Agustian Pilu Ingat Peristiwa Tragis Masa Lalu: Kakaknya Tewas Ditabrak

Geger kasus pembunuhan disertai mutilasi di Turi, Sleman, Yogyakarta.

GridHot.ID - Geger kasus pembunuhan disertai mutilasi di Turi, Sleman, Yogyakarta.

Pelaku yang berjumlah dua orang ditangkap dalam pelariannya di Bogor pada Sabtu (15/7/2023) oleh petugas Ditreskrimum Polda Dareah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Masing-masing berinsial W, asal Magelang, dan RD yang merupakan warga DKI Jakarta.

"Untuk pelaku, salah satu karyawan kuliner di Jogja, kemudian yang kedua orang penjual kue," ujar Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX. Endriardi, dilansir dari tayangan Kompas TV pada Senin (17/7/2023).

Polisi juga berhasil mengungkap identitas korban, seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Korban diduga berasal Pangkalpinang, Riau. Korban sebelumnya dilaporkan hilang di Polsek Kasihan, Bantul, pada 11 Juli 2023.

Korban dibunuh dan dimutilasi di indekos pelaku di wilayah Triharjo, Sleman. Potongan tubuh korban kemudian dibuang di beberapa lokasi.

"Korban atas nama inisial R, yang bersangkutan berstatus mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta," ujar Endriardi.

Diduga korban bernisial R itu adalah Redho Tri Agustian.

Melansir Kompas.com, orang tua Redho Tri Agustian di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung berduka mendengar kabar anaknya diduga jadi korban mutilasi di Sleman.

Sang ayah, Abdullah (62) tak mampu berbuat banyak.

Baca Juga: Rumah Tempat Turah Memenggal Kepala Wanita di Klaten Masih Tercium Bau Darah, Warga Sampai Ketakutan Tiap Malam

Abdullah justru mengenang kembali peristiwa tragis yang menimpa keluarganya belasan tahun lalu.

Peristiwa yang terjadi saat Redho masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

"Dulu Tomi kakak Redho yang di tengah, meninggal akibat kecelakaan, tabrakan," kata Abdullah saat disambangi Kompas.com di rumahnya di Pangkalbalam, Pangkalpinang, Senin (17/7/2023).

Abdullah mengungkapkan, Tomi meninggal saat masih Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Kepergian Tomi tentu saja mendatangkan duka bagi keluarga kala itu.

Namun, pihak keluarga berusaha tabah menghadapinya.

Beberapa waktu berlalu, peristiwa nahas itu sudah mulai dilupakan. Sampai kemudian kabar duka kembali datang.

Redho adalah si bungsu yang merupakan adik Tomi, diduga tewas dimutilasi. 

Polisi bahkan telah meringkus dua laki-laki yang menjadi terduga pelaku pembunuhan.

"Kami hanya pasrah, menunggu saja di rumah," ujar Abdullah yang sesekali berusaha melepas senyum.

Ayah tiga anak itu tinggal di rumah bersama istrinya Yana. Mereka tinggal di rumah permanen dengan banyak tanaman hias tumbuh subur di pekarangan rumah.

Kerimbunan tanaman di rumah itu menghadirkan suasana asri nan tenang di tengah hiruk pikuk kediaman mereka di daerah Pangkalbalam yang merupakan kawasan pelabuhan.

Baca Juga: Kronologi Brutal Sosok Turah Saat Penggal Kepala Wanita di Klaten, Aksi Dimulai Saat Pemadaman Listrik

Daerah itu padat dengan aktivitas lalu-lalang kendaraan yang hendak bongkar muat, maupun kendaraan masyarakat umum.

Menurut Abdullah, Rian yang merupakan kakak sulung Redho, telah berada di Yogyakarta untuk mewakili pihak keluarga.

Mereka sedang menunggu kabar pasti dari kepolisian, termasuk juga soal pemulangan jenazah.

"Sudah kami serahkan pada Rian, kakak sulungnya Redho. Dia yang mengurus di sana," ucap Abdullah. 

Sementara paman korban, Majid mengatakan, kedua orang tua keponakannya itu masih berada di Pangkalpinang karena masih menenangkan diri.

Bahkan ibu Redho masih kerap pingsan sejak menerima kabar anak bungsunya meninggal dengan cara mengenaskan.

"Kondisinya stres karena tekanan yang berat. Jadi biarlah di sini menenangkan diri, karena sudah ada juga keluarga di sana (Yogyakarta)," pungkas Majid. (*)