Find Us On Social Media :

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, WNI Asal Malang Meregang Nyawa Alami Kecelakaan di Australia, Begini Kronologinya

Pemakaman Armitha Sahe Safitri.

GridHot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun.

Seorang WNI meninggal dunia karena kecelakaan di Australia.

Terungkap kronologi tewasnya WNI asal Malang tersebut.

Mengutip tribunjateng.com, sosok Armitha Seha Safitri menjadi perbincangan setelah penggalangan dana untuknya sudah tembus 54,000 dollar Australia (Rp 540 juta).

Armitha Seha Safitri adalah Warga Indonesia asal Malang yang dinyatakan meninggal dunia pada Selasa, 11 Juli 2023, setelah menjadi korban kecelakaan mobil di negara bagian Australia Selatan.

Kepastian waktu berpulangnya Mitha baru diperoleh ABC Indonesia hari ini.

"Untuk waktu yang ditentukan oleh pihak rumah sakit adalah 12.10 (siang)," ujar Gloria Ukyana, salah satu teman Mitha yang mendampinginya di rumah sakit.

"Tapi untuk pelepasan alat bantu pernapasan pada Armitha baru dilaksanakan pada pukul 17.50 karena ada satu dan lain hal yang harus kami urus."

Armitha, akrab disapa Mitha, merupakan pemegang Working Holiday Visa (WHV) tahun pertama yang tiba di Australia pada September 2022.

Menurut Gloria, setelah melalui proses coronial atau mengurus dokumen untuk mengetahui alasan kematian, jenazah Mitha akan disemayamkan pada Jumat, 14 Juli 2023.

Jenazah Mitha akan dipulangkan ke Indonesia sesuai dengan permintaan keluarga besarnya.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Banting Setir Jadi Sales Usai Melipir dari Dunia Hiburan, Artis Meninggal Dunia Gara-gara Penyakit Serius

Hingga berita ini diterbitkan, pihak keluarga Mitha masih menunggu pemberian visa untuk bisa datang ke Australia.

Mitha menjadi korban kecelakaan mobil di Jalan Raya Karoonda di antara daerah Wynarka dan Chapman Bore yang terjadi pada Jumat, 7 Juli pukul 08.20 pagi.

Menurut keterangan polisi, Mitha yang mengendarai mobil sedan Hyundai kemudian langsung diterbangkan ke Rumah Sakit Flinders Medical Centre "dalam kondisi kritis."

Kecelakaan tersebut juga melibatkan pengemudi mobil 'Nissan ute' laki-laki berusia 63 tahun, yang dibawa ke rumah sakit dengan "cedera yang tidak mengancam nyawa."

ABC Indonesia sudah menghubungi pihak kepolisian Australia Selatan untuk mengetahui konsekuensi hukum bagi pengemudi tersebut atas meninggalnya Mitha.

"Kami tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai kondisi kecelakaan karena masalah tersebut masih dalam proses penyelidikan," bunyi pernyataan juru bicara South Australia Police (SAPol).

Polisi mengatakan, Mitha merupakan korban tewas ke-66 yang terjadi di jalan Australia Selatan sejauh ini.

Jumlah kematian tersebut lebih banyak dari tahun lalu, yakni sebanyak 40 jiwa.

Dilansir dari tribunnewsmaker.com, berikut kronologi tewasnya seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Armitha Sahe Safitri (30).

Armitha Sahe Safitri tewas akibat kecelakaan di daerah Woodville North, Adelaide, Australia Selatan.

Peristiwa nahas itu terjadi pada Selasa (11/7/2023) pukul 10 pagi waktu setempat.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Tak Mampu Angkat Beban 200Kg hingga Timpa Lehernya, Binaragawan Asal Bali Ini Meninggal Dunia

Mobilnya mengalami selip hingga akhirnya ditabrak oleh mobil lain yang berukuran lebih besar.

Namun, jasad wanita yang akrab disapa Mitha tersebut baru dapat dimakamkan di Kota Malang, Jawa Timur pada Minggu (23/7/2023).

Rupanya, pemulangan jasad Armitha sempat mengalami kendala lantaran sejumlah prosedur yang diwajibkan pihak Australia.

Di antaranya adalah autopsi jenazah korban sebagai bagian dari proses investigasi yang dilakukan pihak kepolisian Australia.

Oleh karena itulah, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Australia, Arya Putubaya menerangkan pihaknya belum bisa memroses dokumen untuk kepulangan korban.

Prosedur administrasi baru bisa dilakukan setelah proses autopsi resmi dirampungkan, yakni pada Rabu (19/7/2023).

Sehingga jasad Armitha baru diberangkatkan dari Australia pada Sabtu (22/7/2023), dan sampai di Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur, sehari kemudian.

"Alhamdulillah dari Kamis (20/7/2023) waktunya cukup singkat, kita bisa memulangkan dengan proses dokumen yang harus dilengkapi," ucap Arya seperti dikutip Tribun-Sulbar.com dari Kompas.com.

"Karena tidak ada penerbangan yang bisa langsung ke Malang di hari yang sama terbang ke Surabaya. Sehingga bermalam di Singapura dan pagi tadi berangkat dari Singapura langsung diterbangkan ke Surabaya."

Namun pihak kepolisian belum membeberkan hasil dari proses autopsi yang memakan waktu selama delapan hari tersebut.

"Dari pihak rumah sakit dan polisi, karena kecelakaannya mengakibatkan meninggal, sehingga harus dilakukan autopsi. Dari sejak dinyatakan meninggal sampai autopsi itu membutuhkan waktu sekitar 8 hari," jelas Arya.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Hamil 17 Minggu, Artis Cantik Ini Pilu Meninggal Dunia Gara-gara Anak Muda Ugal-ugalan

"Hasilnya belum ada, jadi polisi masih menunggu hasil autopsinya dan polisi akan mengambil data semacam black box dari mobil yang menabrak mbak Mitha."

"Kurang lebih kalau polisi baru menyampaikan sekitar enam bulan baru laporan polisi lengkap disampaikan ke KJRI dan nanti ke keluarga," tandasnya.

Adik korban, Robi Yahya Bachtiar mengaku masih menanti kronologi resmi mengenai kematian sang kakak.

Ia pun berharap hasil autopsi dan pemeriksaan segera diungkap pada keluarga.

"Karena kejadiannya di Australia jadi kita ikut aturannya di sana. Pasti menanti (hasil autopsi)," ujar Robi.

Menurut pemeriksaan sementara, mobil yang dikendarai Armitha mengalami selip sehingga ditabrak dari belakang.

"Lokasinya pas di tikungan tabrakan adu banteng, yang satu dari Adelaide, yang satu dari Wynarka, karena mobilnya mbak Mitha slip, amblas. Mobil yang dari Adelaide menabrak sisi kiri belakang dari mobilnya mbak Mitha," lanjutnya.

Sebagai informasi, Armitha tiba di Australia pada September 2022 dengan memegang Working Holiday Visa (WHV).

Setelah kecelakaan, ia sempat dilarikan ke Flinders Medical Center, Australia.

Setelah mendapat perawatan intensif, Armitha justru mengalami kritis hingga akhirnya meninggal dunia.(*)