Find Us On Social Media :

Tangan Kanan Osama Bin Laden Diringkusnya, Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Bocorkan Menantangnya Situasi Penangkapan Omar Al Faruq

cerita Andika Perkasa soal operasinya meringkus tangan kanan Osama Bin Laden.

Baca Juga: Pria Lulusan S2 Kampus Luar Negeri Ini Ternyata Anak Eks Panglima TNI Andika Perkasa, Terkuak Sosok Andrew di Mata Teman-temannya

"Kebetulan saya waktu itu di Kopassus. Kemudian, operasi di bawah kendali Badan Intelijen Negara, yang sampai sekarang juga masih terus dilakukan. Iya (sinergitas)," katanya.

Pada akhir 2001, Andika bergabung ke dalam operasi yang dilakukan oleh BIN itu. Tetapi, ia berhenti dari operasi tersebut pada pertengahan 2003.

Dalam penyelidikan secara tertutup tersebut, ditemukan fakta bahwa Omar Al Faruq memang benar terlibat.

"Keterlibatannya persisnya apa, saya lupa. Tetapi terlibat dalam salah satu plot, merupakan jaringan. Mereka ini kan juga bukan orang Indonesia.

Mereka ini orang dari Timur Tengah semua ini, sehingga akhirnya kita tangkap, kemudian dideportasi," ujar Andika.

Terkait kenapa Omar Al Faruq tinggal di Bogor ketika ditangkap, Andika mengaku tidak tahu alasannya.

Lagipula, bisa saja Omar Al Faruq dan kawan-kawan sedang merencanakan sesuatu berskala dunia, sehingga mereka punya jaringan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

"Kita enggak terlalu tahu, yang penting bagian Omar Al Faruq ini memang ada keterkaitannya secara langsung," katanya.

Menurut Andika Perkasa, penangkapan yang dilakukan terhadap Omar Al Faruq saat itu cukup menantang. Andika mengungkapkan, situasi ketika menangkap Omar Al Faruq berbeda dengan penangkapan terhadap penjahat lain.

Sebab, Omar Al Faruq bukan merupakan warga negara Indonesia (WNI), sehingga diperlukan kehati-hatian dalam menangkap tangan kanan Osama Bin Laden tersebut.

"Karena kebetulan mungkin dari dulu, dari dulu saya punya disiplin. Intinya bahwa kita enggak boleh melakukan apa pun selama tidak perlu. Dan enggak boleh melanggar hukum.