Find Us On Social Media :

Tarzan Srimulat Punya Pangkat Militer Demi Bisa Cari Sesuap Nasi di Masa Pemberantasan PKI: Saat Itu Perang Urat Syaraf!

Tarzan Srimulat

Gridhot.ID - Tarzan Srimulat bukanlah nama baru di dunia hiburan Indonesia.

Dikutip Gridhot dari Tribun Jatim, Tarzan Srimulat atau yang bernama asli Toto Muryadi ini merupakan anggota dari grup lawak legendaris Srimulat.

Tarzan sebelumnya sempat bergabung di grup lain seperti Lokakarya.

Besar di panggung tradisional, Tarzan selalu membawakan penampilan yang sangat merakyat.

Kesuksesannya bahkan membuat dirinya bisa bermain di berbagai film besar.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Tarzan sudah lebih dari 50 tahun bergelut dengan dunia lawak.

Salah satu yang melekat darinya adalah atribut militer yang sering ia kenakan.

Ternyata, seragam militer yang sering digunakan Tarzan tak hanya sekadar properti saat menghibur penonton, melainkan ada kisah panjang di baliknya.

Tarzan masih mengingat betul bagaimana dirinya menjadi seniman saat terjadi peristiwa huru-hara 1965 yang sering di sebut sebagai Peristiwa G30S.

Saat itu, kata Tarzan, gonjang-ganjing politik itu juga merembet ke dunia seni, di mana semua kegiatan seniman harus di bawah sepengetahuan militer.

“Sebelumnya ada perjalanan (karier) ludruk Kodam ludruk Brimob, jadi saya tahun 65-66 waktu gencarnya (penumpasan) PKI, itu seniman enggak boleh main kalau enggak di bawah naungan ABRI, jadi saya ikut Brimob Batalyon 412,” ucap Tarzan seperti dikutip dari kanal YouTube Rhoma Irama Official, Kamis (24/8/2023).

Baca Juga: Dianggap Belum Masuk Uji Klinis WHO, Vaksin Ciptaan negara Komunis Ini Justru Diklaim Ampuh 100 Persen Mencegah Kematian karena Covid-19

Pelawak berusia 78 tah un ini menyebut dirinya saat itu melawak sambil memberikan edukasi ke masyarakat tentang ideologi negara, yakni Pancasila.

Hal ini dilakukan Tarzan sebagai bagian dari melawan pengaruh ideologi komunis yang sempat meluas beberapa tahun sebelumnya.

“Sambil melawak sambil melakukan penerangan untuk masyarakat, istilahnya saat itu perang urat saraf itu komandonya tetap Angkatan Darat, jadi dulu menghibur tahanan itu sering,” ucap Tarzan.

Sejak saat itu, Tarzan dipuji TNI yang saat itu masih bernama ABRI karena terbilang sukses memberikan edukasi lewat hiburan.

Dari kesuksesan tersebut, Tarzan secara resmi diminta untuk mengenakan atribut militer dalam banyak kegiatan melawak.

“Nah pas di Surabaya, saya kenal dengan komandan Garnisun, saya disuruh pakai pakaian tentara. Kalau warga sipil itu enggak boleh pakai pakaian tentara kalau enggak ada izin khusus. Tapi setelah itu saya sukses, ke mana-mana saya keliling diundang batalyon disuruh pakai pakaian militer,” ucap Tarzan.

Tarzan menjelaskan, dirinya saat itu sampai mendapatkan pangkat militer, yakni Kopral Kepala, yang merupakan pangkat tamtama peringkat pertama dalam kemiliteran di Indonesia.

Namun, Tarzan menyebut dirinya tak secara eksplisit mendapatkan pangkat tituler seperti musisi Idris Sardi dan presenter Deddy Corbuzier.

Tarzan melanjutkan, pangkat Kopral Kepala ini juga ia kenakan saat diminta menghibur tentara Indonesia yang bertugas di luar negeri.

“Saat itu tapi saya tidak diberi pangkat tituler seperti Idris Sardi dan Deddy Corbuzier karena lain, karena UU TNI tahun 2004, yang tituler itu yang digunakan dan dimanfaatkan, kalau seumpamanya saya mau, tapi saya enggak mau, pertama karena saya enggak punya ijazah SMA, SMP saja enggak,” ucap Tarzan.

“Tapi tiap keliling saya dapat pangkat Kopral Kepala, waktu berangkat ke Libanon itu di sana saya sudah Kopral Kepala, ya tetap ngelawak di sana bukan perang, jadi pengalaman militer itu saya sudah banyak mengalami. Timor Timur tahun 81, 87,” tambah Tarzan.

Baca Juga: 'Pusing Saya', Syok Tarzan Srimulat Didenda PLN Rp 90 Juta, Diduga Karena Mencuri Aliran Listrik, Ini Kronologi Lengkapnya

Oleh sebab perjalanan ini, Tarzan akhirnya melekat dengan figur tentara, termasuk dari gestur dan gaya melawaknya yang tegas dan lempeng.

“Makanya saya sejak itu, lelucon tentara itu kan enggak bisa cengengesan, saya sering dibilang seram di luar tapi karena sering melawak depan tentara jadi saya lempeng aja kalau melawak,” ucap Tarzan.

Diketahui, usai peristiwa G 30S yang disebut dilakukan oleh PKI, stabilitas keamanan di Indonesia menjadi terganggu.

Ketika terjadi penumpasan PKI pada medio tahun 1965-1966, pihak militer juga melakukan pengawasan ketat terhadap setiap kegiatan di Masyarakat, termasuk dalam berkesenian.

Ada pun, Tarzan mulai terjun ke dunia seni lawak sejak tahun 1960.

Tarzan memulai sejak dirinya duduk di bangku SMP.

Pelawak kelahiran 24 April 1945 ini mengawalinya melalui seni ludruk, sampai pada tahun 1979, Tarzan bergabung dengan kelompok lawak legendaris Srimulat yang melambungkan namanya.

(*)