Find Us On Social Media :

Gereja Ini Gaji Kucing Rp 2500 untuk Tangkap Tikus di Tempatnya

Pintu kuno ikonik miliki Gereja Exeter yang diguakan sebagai akses masuk kucing.

Gridhot.ID - Kucing menjadi salah satu hewan favorit untuk dijadikan peliharaan di seluruh dunia.

Tak hanya sebagai peliharaan untuk menemani manusia, para kucing ini juga bisa ditugaskan untuk membasmi tikus di berbagai tempat.

Bahkan ada pula kucing yang digaji untuk melakukan hal tersebut.

Fakta tersebut ditemukan dari sebuah penemuan pintu dengan lubang di bawahnya yang berada di Gereja Exeter, Inggris.

Dikutip Gridhot dari HyperAllergic, Gereja Exeter diketahui sudah berusia ratusan tahun.

Bangunan tersebut menjadi ikonik berkat pintu kunonya yang memiliki sebuah lubang yang disebut digunakan untuk jalan keluar masuk kucing yang dipelihara sebagai pembasmi hama tikus.

Pintu tersebut diperkirakan sudah dipasang sejak tahun 1600an.

Diane Walker selaku pakar sejarah menyebutkan bahkan diduga pintu dengan lubang unik tersebut sebenarnya sudah dipasang sejak tahun 1376, jauh dari perkiraan sebelumnya.

Seorang uskup diduga sengaja meminta tukang kayu untuk melubangi pintu tersebut karena adanya hama tikus yang terus masuk di tempat tersebut.

Pasalnya, di dalam ruangan terdapat sebuah jam astronomi yang dilumasi dengan lemak hewan sehingga bisa menarik para tikus untuk merusak bagian tersebut.

Lubang dibuat sang uskup untuk membuat para kucing bisa dengan mudah keluar dan masuk menangkap para tikus yang berkeliaran.

Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Jelaskan Apakah Air Liur Kucing Najis atau Tidak: Pasti Sahabat Bilang...

“Gagasan bahwa lubang itu dipotong agar kucing uskup dapat menangkap tikus di ruang tempat mekanisme jam berada memang mengarah pada pemikiran ulang tentang sajak anak-anak 'Hickory, Dickory, Dock, the mouse run up the clock'. ,” kata Walker.

“Cerita ini biasanya diilustrasikan dengan gambar seekor tikus yang berlari di luar jam berukuran panjang,” lanjut Walker.

“Tetapi jauh lebih masuk akal jika gagasan tentang tikus yang menjalankan jam akan dikaitkan dengan mekanisme jam kuno, seperti yang ada di Gereja Exeter, di mana mekanisme aslinya mencakup garis beban yang memudahkan tikus yang tertarik pada pelumas untuk memanjat. lemak." tambahnya.

Para peniliti bahkan juga menemukan adanya sebuah slip gaji kuno di mana cek tersebut menunjukkan bahwa ada kucing yang digaji oleh pihak gereja untuk memburu hama tikus.

Slip gaji tersebut menunjukkan kalau sang kucing dibayar sekitar 13 pence atau jika dibulatkan menjadi Rp 2500 di tahun 1400 hingga 1500.

Nilai tersebut cukup besar untuk tahun itu.

Belum jelas bagaimana para kucing tersebut bisa menerima dan menikmati gajinya, namun penemuan tersebut menununjukkan bahwa hewan pada masa itu digaji dengan mata uang manusia untuk melakukan sebuah tugas.

Di masa sekarang, pintu tersebut sudah beralih fungsi menjadi sebuah tempat yang dituju para turis.

Terkadang ada beberapa kucing yang muncul dari lubang pintu tersebut sehingga menjadi model foto yang sempurna untuk para turis yang ingin mengambl gambar.

(*)