Alhasil ia pun kaget saat namanya ikut muncul di berita lantaran terlibat di dalamnya. "Nah main itu 2022 dan nggak tahu kalau itu film gituan. Nah udah waktu itu ada berita, ada nama gue di situ, kacau gue bilang," sambungnya.
Ujang Ronda merasa dirinya telah dijebak oleh rumah produksi tersebut.
Pasalnya ia sama sekali tak mengetahui jika kenyataannya adegan yang dilakoninya adalah bagian dari film dewasa.
Padahal saat itu Ujang Ronda hanya sedang berusaha untuk mencari nafkah di tengah imbas pandemi.
Karena itu ia pun menerima tawaran untuk syuting film tersebut tanpa mengetahui kenyataannya.
"Iya merasa kejebak, jadi beritanya sampai di sini aja. Ini mungkin teguran buat gue, karena saat itu covid, gue berusaha untuk nyari nafkah buat anak bini," kata Ujang.
"Satu-satunya cuma itu yang gue ditawarin, itu tuntutan perut harus dipenuhi."
Bahkan saat itu ia syuting dengan tanpa diberi skenario. Ujang pun tak tahu ada adegan porno di dalam film itu.
Untuk adegan yang dilakukannya, Ujang Ronda mendapatkan bayaran sebesar Rp 500 ribu.
"Nggak ada karena gue improvisasi, nggak ada skenarionya, jadi gue kejebak. (Dibayar) lima ratus ribu," tandasnya.
Sementara itu sekadar informasi, sosok pria yang merupakan pemilik sekaligus bertugas sebagai sutradara, admin website, dan produser dari rumah produksi film dewasa tersebut kini telah ditetapkan sebagai tersangka.