Find Us On Social Media :

Sempat Buta, Bocah SD di Gresik yang Ngaku Dicolok Tusuk Pentol Kini Bisa Melihat 100 Persen, Dokter: Tidak Ada Kelainan

Kondisi SAH saat ditemui di rumahnya, Jumat (15/9/2023). Siswi SD di Kabupaten Gresik buta setelah dianiaya pakai tusuk bakso oleh kakak kelasnya.

Gridhot.ID - Sempat geger kasus dugaan bullying yang terjadi di Gresik.

Seorang bocah SD berinisial SA diduga dicolok matanya dengan tusuk pentol hingga mengalami kebutaan.

Dikutip Gridhot dari Kompas TV, sebelumnya sang bocah disebut mengalami buta permanen hingga membuat SA trauma untuk bersekolah kembali.

SA disebut ditusuk oleh kakak kelasnya di UPT SDN 236 Randupangan di Menganti, Gresik, Jawa Timur.

Banyak orang geger karena diduga kasus bullying tersebut membuat sang bocah kehilangan penglihatannya secara sempurna.

Namun tiba-tiba ada hal tak terduga muncul di akhir-akhir ini.

Fakta tak terduga dialami SA, bocah SD di gresik yang awalnya buta alias tak bisa melihat karena mengaku dicolok tusuk pentol temannya.

Setelah membuat geger hingga polisi dan Bupati Gresik turun tangan, kini kondisi mata SA justru pulih 100 persen.

Dikutip Gridhot dari Surya, mata kanan SA yang awalnya tak bisa melihat kini dapat melihat dengan jelas.

Bahkan, SA sudah masuk ke sekolah barunya di daerah Menganti, Gresik hari ini, Selasa (3/10/2023).

SA datang ke sekolah bersama ayah, ibu, dan kedua adiknya.

Baca Juga: Bocah Kelas 2 SD di Gresik Buta Permanen, Kakak Kelas Colok Matanya Pakai Tusukan Bakso gegera Korban Tak Mau Beri Uang

SA yang belum mengenakan seragam sekolah saat datang juga belum masuk kelas.

Kedua orang tuanya tampak merayu bocah berusia 8 tahun tersebut.

Di hari pertama ini, SA pulang saat para murid SD Miftahul Ulum Menganti Gresik jam istirahat.

Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KBPPPA) Gresik dr Titik Ernawati menyebut mata kanan SA disebut sudah sembuh, bahkan bisa melihat tulisan kecil lebih jelas.

"Alhamdulilah hasil pemeriksaan rumah sakit sudah sembuh, normal 100 persen bahkan tulisan terkecil pun bisa dilihat," kata dr Titik Ernawati, Selasa (3/10/2023).

Menurutnya, SA perlu perhatian, disayangi, diperhatikan, dibahagiakan selama ini dilakukan untuk menyembuhkan secara fisik dan secara psikologis.

"Selama ini ada pendampingan psikologis kita terus menerus bersama tim psikologis selalu memberi hal-hal yang membahagiakan didampingi keluarga. Pendampingannya tidak hanya di rumah. Beberapa kali kita ajak ke mal, kita ajak ke playground sepuasnya main bisa memulihkan. Di luar nalar anak tersebut sembuh matanya 100 persen," bebernya.

Karena pemeriksaan dari mata kanan SA tidak ditemukan adanya kekerasan, sehingga hanya mengkonsumsi vitamin, nutrisi.

"Vitamin yang tidak kalah penting adalah pendampingan psikologisnya itu. Insya allah bisa menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh psikologis," ungkapnya.

Sebelumnya, hasil pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) di RS PHC Surabaya mengungkap tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di mata SA (8).

Fakta ini menguatkan hasil visum yang telah dilakukan RSUD Ibnu Sina Gresik pada mata SA beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Hasil MRI dan Visum Siswi SD di Gresik yang Diduga Dicolok Tusuk Bakso Normal Tak Ada Sobekan di Mata, Dokter Spesialis Buka Suara

Dokter Spesialis Mata dari RSUD Ibnu Sina Gresik dr Bambang Tuharianto mengungkapkan, hasil MRI SA mengalami penurunan penglihatan di sebelah mata kanan.

"Jadi pengelihatan yang dikeluhkan betul, terjadi penurunan pengelihatan di mata kanan. Mata kiri batas normal untuk melihatnya," terang dr Bambang, Kamis (21/9/2023).

Diungkapkan, hasil pemeriksaan fisik di RSUD Ibnu Sina tidak ditemui kelainan apapun.

"Pemeriksaan MRI tidak didapatkan kelainan apapun, kelainan-kelainan saraf tidak ada secara anatomi komponen-komponen melihat ini bekas terjadi kekerasan itu saja," beber dr Bambang, Kamis (21/9/2023).

Dikatakannya seluruh yang berhubungan dengan penyebab gangguan sudah dilakukan pemeriksaan.

"Tidak ada satupun yang menyebabkan, ini tidak ketemu apa-apa," katanya.

Terkait dengan penyembuhan mata korban, dr Bambang Tuharianto tidak bisa memastikan. Karena kesembuhan bagian dari reaksi obat.

Sebelumnya, hasil visum yang dikeluarkan RSUD Ibnu Sina Gresik mengungkap tidak adanya pendarahan pada sobekan mata SA.

Selain itu, hasil visum pelendir bola mata juga dalam keadaan normal dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Hasil visum ini diungkap Kapolres Gresik AKBP AKBP Adhitya Panji Anom saat dikonfirmasi pada Selasa (19/9/2023).

(*)