Find Us On Social Media :

Israel Deklarasikan Perang Melawan Hamas Palestina, Amerika Siap Kirim Bantuan Kapal Perang dan Jet Tempur

Ilusrasi Israel deklarasikan perang

Sementara itu, Wakil Presiden AS Kamala Harris melakukan panggilan telepon dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

Alan Fisher dari Al Jazeera, melaporkan dari Washington, DC, mengatakan AS menyumbang $3 miliar per tahun dalam bentuk bantuan militer kepada Israel.

"Saya telah diberitahu bahwa di antara amunisi tersebut akan ada dukungan untuk sistem Iron Dome [Israel] yang merupakan sistem pencegat rudal dan roket yang ditembakkan ke Israel, yang gagal total pada Sabtu pagi," katanya.

Di sisi lain, Hamas menyebut pengumuman AS sebagai bentuk "agresi" terhadap warga Palestina.

"Pengumuman AS bahwa mereka akan menyediakan kapal induk untuk mendukung pendudukan [Israel] adalah partisipasi nyata dalam agresi terhadap rakyat kami," kata kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan.

Israel Deklarasikan Perang

Melansir Kompas.com, Kabinet keamanan Israel telah mendeklarasikan perang pada Minggu (8/10/2023).

Keputusan Kabinet keamanan Israel mendeklarasikan perang secara resmi merupakan peristiwa pertama sejak Perang Yom Kippur 1973.

Sesaat setelah deklarasi perang diumumkan, jet-jet tempur Israel melakukan serangan udara secara intens di jalur Gaza.

Deklarasi perang diambil sesuai dengan Pasal 40 Undang-Undang Dasar Israel. Israel tidak memiliki konstitusi tertulis, namun 13 Hukum Dasarnya memiliki fungsi yang sama.

Adapun jumlah korban hingga deklarasi perang diumumkan telah meningkat.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Pengusaha Kondang Ini Meninggal Dunia Usai Berjuang Lawan Kanker Tiroid, Sangat Peduli dengan Rakyat dan Pernah Menyusup di Israel

Media lokal melaporkan 600 orang Israel tewas akibat serangan itu

Sementara pihak berwenang Palestina mengatakan setidaknya 370 orang tewas dan 2.200 orang terluka di Gaza akibat serangan balasan Israel.

Sebelumnya, serangan roket diluncurkan Hamas ke Israel hingga melintasi Ibu Kota Israel, Tel Aviv pada Sabtu (7/10/2023).

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengutuk keras serangan tersebut dan mengatakan bahwa Israel sedang dalam keadaan perang. Namun saat itu, deklarasi hanya bersifat retoris.

(*)