Gridhot.ID - Rara Pawang hujan memang sempat mendatangi kuburuan Tuti dan Amalia, korban pembunuhan di kasus Subang satu tahun lalu.
Rara mengaku sudah mendapatkan bisikan dari arwah Amalia dan Tuti kala itu terkait siapa yang membunuh mereka dan apa motifnya.
Kini tiba-tiba pawang hujan Rara Istiati Wulandari atau yang akrab disapa mbak Rara, kini kembali sambangi TKP pembunuhan Subang.
Dia masih mengaku sudah berkomunikasi dengan arwah korban, yakni Tuti dan Amalia.
Kini dia kembali mengunjungi makam Tuti dan Amalia untuk membuktikan ramalannya dulu benar.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews Maker, Mbak Rara kembali datangi TKP dan mengunjungi makam Tuti dan Amalia, klaim ramalannya dulu terbukti.
Seperti diketahui, Mbak Rara dikenal lantaran dipercaya dalam gelaran MotoGP di sirkuit Mandalika.
Tak disangka, Mbak Rara juga kembali tertarik untuk menelusuri kasus Subang di Ciseuti, desa Jalancagak, kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (18/10/2023).
Datang ke TKP, Rara Indigo panggilannya, langsung melakukan ritual di halaman rumah yang menjadi saksi bisu kekejaman para pelaku menghabisi nyawa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23), di mana mayat mereka disimpan di bagasi mobil Alphard pada 18 Agustus 2021.
Dalam ritualnya, Rara Indigo menggunakan tradisi China.
Ia membakar dupa yang berjumlah ganjil.
Setelah melakukan ritual di TKP, Rara langsung berziarah ke Tempat Pemakaman Umum Istuning, tempat kedua koban dimakamkan.
Rara mengaku tujuannya datang ke TKP dan keluarga korban adalah bersilaturahmi.
"Saya hanya silaturahmi saja ke keluarga korban dan berziarah ke makam korban. Tentunya saya juga bersyukur kasus ini sudah terungkap setelah 2 tahun berlalu," kata Rara Istiati Wulandari.
Namun Rara juga kemudian mengaku bahwa kasus ini mulai terungkap sesuai dengan ramalan dirinya setahun lalu.
"Kasus ini kaitannya dengan cinta segita, sesuai apa yang diungkapkan oleh Danu yang akhirnya kasus ini terungkap dan telah ditetapkan 5 tersangka," katanya.
Dalam penerawangannya, Rara juga menyebutkan bahwa Danu ada di TKP saat peristiwa terjadi namun yang mengeksekusi adalah ayah korban.
"Tanpa bermaksud untuk menuduh, tapi seperti itu penerawangan saya, biarlah semesta yang menjawab dan membuktikan."
"Kita doakan semoga kasus ini bisa terungkap secara terang benderang," ungkap Rara di TKP, yang disiarkan langsung dalam YouTube pribadinya, Kamis(19/10/2023) siang.
Dalam kunjungan pertamanya setahun lalu, Rara juga sempat menggelar ritual di TKP dan mengklaim, sempat komunikasi dengan arwah kedua korban, yakni Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
"Namun sejatinya, pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu adalah sosok nenek-nenek yang sudah meninggal dan papahnya Amel juga mengetahuinya," katanya.
Sementara itu dikutip Gridhot dari Kompas.com, tim pengacara Danu mengaku sudah mengetahu motif pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Tim pengacara Danu menduga motif di balik pembunuhan ini berkaitan masalah yayasan dan harta.
Kuasa hukum Danu, Achmad Taufan juga sempat menyinggung soal Yayasan Bina Prestasi yang dikelola oleh Yosef, tersangka utama.
Bongkar dulu yayasan, kalau dibongkar baru ketahuan (motifnya),” kata Taufan, belum lama ini.
Dilansir Tribun Bogor, Yayasan Bina Prestasi Nasional merupakan yayasan yang dirintis oleh Yosep dan istri keduanya, Mimin, pada 2009 lalu.
Mimin sempat menjadi bendahara yayasan selama dua tahun, tetapi posisinya sempat digantikan oleh istri pertama Yosef, Tuti Suhartini.
Pengacara Yoris Raja Amarullah (anak dari Tuti dan kakak kandung Amalia), Leni Anggraeni, mengatakan sebelum pembunuhan terjadi, Yoris menjabat sebagai ketua yayasan.
Sedangkan Yosep menjabat sebagai dewan pembina, Tuti sebagai bendahara, dan Amalia sebagai sekretaris.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan Mengatakan, pihaknya masih mendalami motif pembunuhan dan mencari barang bukti lainnya.
"Kita masih mendalami motif para tersangka ini," ujarnya.
(*)