Find Us On Social Media :

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Tragedi Mengerikan Ini Renggut Nyawa 13 Prajurit di Tengah Tugas Penumpasan Teroris Santoso

Pemakaman jenazah korban jatuhnya helikopter Bell 412 EP milik TNI Angkatan Darat di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Selasa (22/3/2016).

Kecelakaan helikopter tersebut adalah kecelakaan alutista milik TNI yang ketiga sejak tiga bulan terakhir.

Pada 20 Desember 2015 pesawat latih Golden Eagle T-50i buatan tahun 2013 jatuh di Yogyakarta.

Setelah itu pada 10 Fenruari 2016 pesawat super Tocano buatan Embraer Brasil tahun 2011 jatuh di Malang.

Berikut 13 nama prajurit yang gugur saat kecelakaan helikopter di Poso:

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengucapkan terima kasih atas perhatian Presiden Joko Widodo terhadap anggota TNI yang menjadi korban helikopter jatuh di Poso, Sulawesi Tengah.

"Wajah mereka berduka tetapi dihati mereka ada kebanggaan seperti yang disampaikan oleh putri Brigjen TNI Anumerta Saiful Anwar Danrem Tadulako kepada saya, Salsabila (16) menyampaikan ayah saya seorang yang taat beragama selalu Sembahyang berjamaah, jiwanya hanya untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Gatot saat memberikan pidato persemayaman Jenazah para korban, di Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, Selasa, (22/3/2016).

Panglima TNI atas nama seluruh prajurit TNI dimanapun bertugas dan berada serta keluarga almarhum yang telah gugur.

Dirinya juga mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang luar biasa, karena Presiden Joko Widodo beserta ibu dapat hadir disini memberikan penguatan kepada para prajurit.

"Kami semuanya sangat bangga kepada Presiden RI. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih yang telah memberi perhatian lebih bagi prajurit TNI yang gugur dalam tugas," katanya.

Dirinya juga mengucapkan terimakasih pada Presiden RI, karena telah memberikan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Bintang Sineteron Ini Meninggal Dunia Mendadak, Dikira Masuk Angin Sampai Dokter Sebut Harapan Hidup Tipis

"Melalui keputusan Presiden Nomor 22 tahun 2016 tanggal 21 Maret 2016 tentang kenaikan pangkat luar biasa kepada semua yang gugur, ini suatu kehormatan yang sangat luar biasa bagi kami prajurit TNI," kata Gatot.

Lebih lanjut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat kejadian, melaporkan kepada Presiden, kemudian beliau memerintahkan untuk mewakili Presiden RI datang ke Palu untuk melihat almarhum jenazah dan menengok kerumah duka serta berangkat ke Napu tempat Posko Komando Tinombala dalam rangka memberikan semangat kepada semua prajurit agar tetap berjuang.

"Saya pun diperintahkan ke TKP untuk melihat tempat Heli jatuh, kemudian saya kembali ke Poso membawa jenazah untuk diidentifikasi di Rumah Sakit Polri Kramatjati, selanjutnya Presiden RI memerintahkan menyiapkan satu tempat yang sangat terhormat yang diidam-idamkan semua prajurit yaitu Taman Makam Pahlawan Kalibata," kata Panglima TNI.

Dirinya menegaskan bahwa Operasi Tinombala yang merupakan operasi gabungan TNI-Polri dalam rangka mengejar kelompok teroris pimpinan Santoso.

Operasi Tinombala akan tetap berlangsung walaupun telah terjadi insiden jatuhnya Helikopter di Desa Kasiguncu Kecamatan Poso Pesisir Kabupaten Poso Sulawesi Tengah.

(*)