Find Us On Social Media :

Pakai KTP Fiktif Nasabah Prioritas, Pegawai Bank BUMN Ini Dibantu Suami Bobol Dana Rp 5,1 Miliar, Begini Kronologinya

Sosok Pasutri Pembobol Dana Bank BUMN Cabang BSD Tangerang, Ditahan Rugikan Negara Rp 5,1 Miliar

GridHot.ID - Pasangan suami istri ini berhasil bobol dana Bank BUMN senilai Rp 5,1 miliar.

Tak ayal, kasus ini pun menjadi perhatian publik.

Terungkap modus dan kronologi dari kasus pembobolan tersebut.

Mengutip kompas.com, pasangan suami istri FRW (38) dan HS (40) membobol dana Bank BRI atau bank BUMN senilai Rp 5,1 miliar menggunakan modus kartu kredit.

Tersangka menggunakan saldo kartu kredit untuk membeli barang-barang mewah seperti tas hingga mobil.

"Kan kartu kredit, dibelanjakan sama dia (tersangka) untuk membeli tas, konsumsi pribadi. Tidak menutup kemungkinan dia beli tas branded terus dijual lagi. Karena kartu kredit kan ga bisa tunai, harus dibelanjakan," kata Kepala Kejati Banten Didik Farkhan Alisyahdi kepada wartawan di kantornya, Kamis (26/10/2023).

Selain tas bermerek, FRW sebagai Priority Banking Officer (PBO) di BRI BSD dan suaminya HR juga membeli mobil mewah merek Mercy dan Honda CRV.

Mobil tersebut kini sudah disita sebagai barang bukti oleh penyidik.

Namun, kedua tersangka belum dikenakan pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU).

"Itu masih pengembangan, penyidik sementara pakai Pasal 2 itu dulu," ujar Didik.

Didik mengungkapkan, kedua tersangka bekerjasama untuk mendapatkan uang. Tersangka FRW berperan untuk mengurus pembukaan rekening.

Baca Juga: Hacker Jaringan Internasional Pernah Bobol Rekeningnya, Asri Welas Syok Uang Tabungannya Dikuras: Tiba-tiba Muncul Notifikasi Transaksi

Sedangkan HS yang bekerja sebagai pegawai swasta bertugas membuat atau menyediakan kartu identitas untuk syarat pembukaan rekening dengan saldo awal Rp 500 juta.

"Dia orang dalem, orang BRI, dia bawa KTP fiktif dulu. Tapi diisi modal Rp 500 juta dulu, otomatis dia jadi nasabah prioritas yang bisa mendapat kartu kredit yang limitnya sama Rp 500 juta," kata Didik.

Tak hanya satu rekening, HS membuat 41 KTP untuk membobol dana Rp 5,1 miliar selama satu tahun tersebut.

Didik mengungkapkan, HS membuat KTP menggunakan foto dirinya namun identitasnya memakai orang lain. Identitas yang digunakan, bukan data nasabah BRI.

"Bukan nasabah dia sendiri, namanya banyak. Ada sekitar 10 identitas nama dia. Jadi, wajahnya dia tapi namanya beda. Berarti dia niat, foto 1 dibikin 10 identitas," tandas Didik.

Melansir tribunsumsel.com, kronologi pasutri bobol dana bank BUMN hingga Rp 5,1 miliar di Tangerang.

Pasutri yang bobol dana bank BUMN di Tangerang diketahui merugikan negara Rp 5,1 Miliar dengan menjalani aksinya memakai ktp palsu nasabah prioritas.

Saat itu diketahui jika HS (40), membantu aksi sang istri, FRW (38) membuat 41 KTP untuk membobol dana bank BUMN tersebut sebanyak Rp 5,1 miliar.

Hal tersebut dilakukan pasutri ini selama satu tahun dari 2020 sampai 2021.

"Yang digunakan adalah 41 KTP fiktif. Ketika kita tangkap suaminya itu banyak KTP fiktif yang kita temukan," kata Kepala Kejaksaan Tinggi Banten, Didik Farkhan Alisyahdi kepada wartawan di kantornya, Kamis (26/10/2023) dilansir dari Kompas.com.

Menurut Didik, HS membuat KTP menggunakan foto dirinya.

Baca Juga: Aksinya Terekam Kamera CCTV, Komplotan Maling Kegirangan Berhasil Bobol Toserba di Klaten, Terungkap Segini Kerugian Pemilik Toko

Namun identitasnya memakai orang lain yang bukanlah data nasabah Bank tersebut.

Saat ini masih diselidiki cara HS mendapatkan kartu identitas itu.

"Bukan nasabah dia sendiri, namanya banyak. Ada sekitar 10 identitas nama dia. Jadi, wajahnya dia tapi namanya beda. Berarti dia niat, foto 1 dibikin 10 identitas," ujar Didik.

"Dari nasabah priority Rp 500 juta dapat mengajukan kartu kredit, kartu kredit itu kemudian dapat Rp 500 juta diambil, (dia) buat lagi atas nama orang lain, seterusnya-seterusnya, itu kemudian kartu kredit ada yang dia gunakan Rp 200 juta sampai Rp 300 juta, total Rp 5,1 miliar," sambungnya.

Akan tetapi, aksi HS tersebut berjalan sangat lancar lantaran sang istri, FRW memang merupakan pegawai yang menjabat Priority Banking Officer (PBO) pada Bank BUMN Kantor Cabang BSD.

"Suaminya swasta, yang memasok KTP identitas suaminya, ini suami istri, istri punya kedudukan di situ, suaminya yang pasok, kerjasama lah," terangnya.

Terkait dana yang dibobol, HS dan FRW menggunakannya untuk dibelanjakan barang-barang mewah.

"Dibelanjakan sama dia, ya untuk tas, konsumsi pribadi. Tidak menutup kemungkinan dia beli tas branded, terus dijual lagi. Karena kartu kredit kan ga bisa tunai, harus dibelanjakan," kata Didik.

"Kartu kredit itu dia gunakan Rp 200 juta Rp 300 juta. Sehingga total kerugian negara adalah Rp 5,1 miliar," sambung dia.

Sebelumnya, Penyidik Bidang Pidana Khusus Kejati Banten berhasil menangkap dua tersangka pembobol dana Bank BRI Cabang BSD Tangsel.

Akibat perbuatannya, kedua tersangka yakni FRW (38) sebagai Priority Banking Officer (PBO) pada SLP BRI KC BSD dan suaminya HS (40).

Baca Juga: Ditinggal Jalani Sholat Idul Fitri, Viral Maling Nekat Bobol Sebuah Rumah di Wonogiri, Terungkap Segini Ternyata Kerugiannya

Kedua tersangka ditangkap pada Rabu (25/10/2023) pukul 17.00 WIB di Villa Cinere Mas Extension, Ciputat Timur, Tangerang Selatan setelah ssering berpindah-pindah untuk bersembunyi.

Saat ini mereka telah ditahan di Rutan Serang dan akan dikenakan Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-undang RI Nomor 31 tahun 1999 tentang Tipikor jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.(*)