Find Us On Social Media :

2 Rumah Sakit Terbesar di Gaza Stop Terima Pasien karena Agresi Israel, Bayi-bayi Meninggal Dunia

Rumah sakit terbesar di Jalur Gaza, RS Al-Shifa menjadi sasaran pengeboman besar-besaran hari Jumat, (10/11/2023) kata Organisasi Kesehatan Dunia WHO, sambil menambahkan 20 rumah sakit di Gaza kini sepenuhnya tidak berfungsi

Hamas mengatakan bahwa pihaknya tidak menolak bahan bakar tersebut serta mengatakan rumah sakit berada di bawah wewenang Kementerian Kesehatan Gaza.

Selaras dengan Hamas, Direktur RS Al-Shifa Muhammad Abu Salmiya menolak pernyataan Israel dan menyebutnya sebagai "propaganda".

"Israel ingin menunjukkan kepada dunia bahwa mereka tidak membunuh bayi. Mereka ingin menutupi citranya dengan 300 liter bahan bakar, yang hanya bisa bertahan selama 30 menit," kata Abu Salmiya kepada Al Jazeera.

Lebih dari separuh dari 35 rumah sakit di Gaza tidak lagi beroperasi di tengah pemboman Israel dan operasi darat di daerah kantong tersebut, yang diluncurkan sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap komunitas Israel selatan.

Kampanye Israel untuk melenyapkan Hamas telah menewaskan sedikitnya 11.078 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Pejabat kesehatan belum memperbarui jumlah korban tewas sejak Jumat, dengan alasan runtuhnya layanan dan komunikasi di rumah sakit di daerah kantong tersebut.

(*)