Find Us On Social Media :

2 DNA Misterius di TKP Kasus Subang Masih Diselidiki, Pelaku Diduga Sembunyikan Senjata di Lokasi Ini, Ada Bukti Darah Amalia

Banpol Uci diperiksa kali kedua oleh penyidik Polda Jabar terkait kasus Subang

Gridhot.ID - Polisi masih berusaha mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang menewaskan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).

Melansir dari Kompas.com, Dirreskrimum Polda Jabar Kombes Surawan mengatakan, jumlah tersangka kasus Subang kemungkinan bisa bertambah bila DNA asing yang ditemukan di bawah jenazah Tuti dan Amalia sudah terkuak.

Adapun dalam kasus pembunuhan di Subang ini, ada 5 orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Mereka adalah Danu (keponakan Tuti, sepupu Amalia), Yosep (suami Tuti, ayah Amalia), Mimin (istri kedua Yosep), Arighi dan Abi (anak Mimin).

Saat ini, Polda Jabar bersama Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri masih menyelidiki temuan DNA misterius yang ditemukan di bawah jenazah Tuti dan Amalia.

"Pemeriksaan DNA terhadap para saksi masih terus dilakukan untuk mencocokkan dengan DNA misterius yang ditemukan di jasad kedua korban," ujarnya, Senin (13/11/2023)

"Kami bersama Puslabfor masih terus selidiki 2 DNA misterius tersebut, untuk mengungkap peran kedua orang yang DNA-nya ditemukan di TKP," lanjutnya.

Untuk diketahui, DNA tak dikenal ditemukan di bawah jenazah korban, ketika jasad Tuti dan Amalia berada di dalam mobil Toyota Alphard.

Jasad korban ditemukan dalam mobil yang terparkir di rumah korban, Jalan Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, 18 Agustus 2021.

Dalam pernyataan beberapa waktu lalu, Surawan menjelaskan bahwa pihaknya belum mengetahui siapa pemilik DNA misterius itu. Oleh karenanya, polisi terus menyelidikinya.

Sementara itu, pengacara tersangka Danu, Achmad Taufan mengurai fakta mengejutkan soal temuan baru di TKP saat pra rekonstruksi.

Baca Juga: Diam-diam Bersihkan TKP Kasus Subang, 3 Oknum Polisi Saudara Yosep Terancam Jadi Tersangka, Terkuak Pangkat Mereka

Diungkap Taufan bahwa polisi sempat menemukan darah Amalia di plafon rumah.

Selain itu, muncul dugaan lokasi pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia menyembunyikan senjatanya.

Fakta itu diurai Taufan saat berbincang dengan Tribunners di program Tribun Talks hari ini, Jumat (17/11/2023).

Taufan menceritakan temuan baru dari pihak kepolisian saat menyambangi TKP kasus Subang.

Tak cuma darah Amalia, di plafon rumah juga ada sidik jari asing yang hingga kini belum ditemukan identitasnya.

"Pada saat pra rekonstruksi, itu di plafon rumah kan biasanya ada bolongan yang biasa kita naik ke atas, itu ditemukan darah Amalia, tapi ada sidik jari juga yang sampai hari ini ditelusuri ada beberapa kali di lab oleh kepolisian, itu tidak bisa ditemukan sidik jari siapa," ungkap Taufan.

Terkait temuan darah Amalia itu, Taufan mengurai kejadian di tanggal 19 Agustus 2021 atau satu hari setelah pembunuhan.

Rupanya di tanggal tersebut, Danu sempat mengurai pengakuan mengenai kondisi para tersangka saat kejadian pembunuhan.

"Tanggal 19 itu jadi hari krusial karena ada dugaan pada saat Danu pulang, sesuai pengakuan Danu. Mereka (4 tersangka) semua masih ada di tempat situ," ujarnya Taufan.

Atas penuturan Danu, tim pengacaranya curiga dengan temuan darah Amalia di plafon.

Diduga kuat plafon itu jadi tempat senjata pembunuhan Tuti dan Amalia disembunyikan.

Baca Juga: Anak Tiri Yosep Kekeh Ngaku Tak Bisa Nyetir Meski Punya SIM A, Keberadaan Mobil di Rumah Mimin Jadi Tanda Tanya, Milik Siapa?

"Dan ada kecurigaan bahwa ada alat bukti yang dipakai untuk eksekusi itu ditaruh di atas plafon itu. Ini dugaan kami," kata Taufan.

Melanjutkan uraian di tanggal 19 Agustus dua tahun lalu, Taufan curiga dengan dua kejadian.

Pertama, Taufan heran dengan aksi Banpol yang menyuruh Danu membersihkan bak mandi usai kejadian.

Seperti diketahui, gara-gara aksi tersebut, Banpol itu kini diperiksa Polda Jabar.

Bahkan sang Banpol turut dicurigai terlibat dalam lambannya pengusutan kasus Subang.

"Tanggal 19 itu ada kejadian yang krusial, pertama siang-siang Banpol datang ke sana, Banpol membawa kunci tiba-tiba panggil Danu. Danu disuruh menguras bak mandi. Itu ketika Danu nguras (bak mandi) itu ditemukan cutter sama gunting, itu Danu ngasih tahu Banpol, dia langsung telepon Kanit Jatanras," ujar Taufan.

Tak cuma bingung dengan alasan Banpol menyuruh Danu, Taufan juga heran dengan momen pra rekonstruksi.

Ternyata saat pra rekonstruksi beberapa waktu lalu, tidak ada adegan di bak mandi.

Padahal kejadian itu diakui Danu benar adanya.

"Tapi pada saat pra rekonstruksi, tidak ada satu adegan pun yang menggunakan bak kamar mandi. Jadi Danu saat sebelum pulang, memang Danu melihat kedua orang (Arighi dan Abi) ini ngacak-ngacak semua ruangan dihamburkan," akui Taufan.

Adapun adegan yang dilakukan para tersangka dan pemeran penggantinya adalah momen saat para korban yakni Tuti dan Amalia dimandikan di kamar mandi, bukan bak mandi.

"Setelah itu (nguras bak mandi) langsung pulang. Jadi tujuan (Banpol) ke TKP itu untuk ke bak kamar mandi. Ini kita pertanyakan. Apa ini mulai barang bukti yang diamankan, kita enggak tahu. Tapi saat rekonstruksi kejadian tidak ada adegan jenazah di bak, jenazah dimandikan di bawah," ujar Taufan.

Baca Juga: Kena Semprot Pengacara Yosep, Pihak Yoris Ungkap Sering Diminta Transfer ke Sosok Ini Pasca Kasus Subang, Apa Tujuannya?

(*)