Gridhot.ID - Kasus mayat bos travel bernama Hamka di Koja, Jakarta Utara kini akhirnya sudah memasuki babak akhir.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews, Hamka diketahui ditemukan tewas dengan kondisi sudah membusuk bersama anak bayinya yang masih berusia dua tahun.
Keduanya ditemukan dalam kondisi memilukan di rumahnya di Jalan Balai Rakyat, Tugu Selata, Koja, Jakarta Utara.
Sang istri, Nur Hikmah Fujianti ditemukan dalam kondisi linglung dan lemas.
Bahkan satu anak lainnya juga ditemukan dalam kondisi lemas di dalam kamar.
Polisi dan warga langsung mengevakuasi istri Hamka dan melakukan penyelidikan mendalam.
Diketahui istri Hamka masih dalam kondisi depresi karena tak bisa memberikan jawaban jelas saat ditanya penyebab kematian suaminya.
Hingga akhirnya usai menjalani perawatan, kini istri Hamka sudah bisa memberikan kesaksian secara jelas dan sadar.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, penyebab kematian pengusaha travel umrah bernama Hamka (50) perlahan mulai terkuak.
Pasalnya, kondisi sang istri yang jadi saksi kunci perlahan pulih.
Setelah ditemukan dalam kondisi lemas serta terganggu psikisnya pada Sabtu (28/10/2023), NFH (32) akhirnya bisa memberikan keterangan terkait kematian suaminya dan anak bungsunya AQ (10 bulan) kepada polisi.
"Sudah bisa menceritakan secara detail apa yang terjadi di rumah itu," ucap Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan, dikutip dari TribunJakarta.com, Sabtu (18/11/2023).
Berdasarkan keterangan NFH, Hamka meninggal pada 20 Oktober 2023. Hal ini berbeda dari dugaan polisi yang menyebut Hamka tewas sepuluh hari sebelum ditemukan, yaitu pada 18 Oktober 2023.
Menurut NFH, ucap Gidion, Hamka disebut hendak berangkat ke Masjid Nurul Islam dekat rumahnya untuk menunaikan salat Jumat sesaat sebelum tewas.
Namun, Hamka tiba-tiba terjatuh di dekat kamar mandinya setelah mengambil air wudhu dan langsung tak sadarkan diri hingga akhirnya meninggal.
"Dari keterangan NFH bahwa suaminya meninggal pada 20 Oktober 2023 siang, yang harusnya biasanya mereka mau salat Jumat," sambung Gidion.
Sang anak diduga kelaparan
Di sisi lain, AQ diduga tewas karena kelaparan. Bayi NFH dan Hamka diduga meninggal di dalam kamar yang terkunci dari dalam.
Berdasarkan pengakuan NFH, ia saat itu dalam kondisi sakit selama berhari-hari sehingga tak bisa berbuat banyak.
Dalam benaknya, NFH sempat ada keinginan untuk minta bantuan dan melaporkan kematian suami dan anaknya kepada tetangga. Tapi, kondisi fisik dan mentalnya tak mendukung saat itu.
NFH hanya bisa berdiam di dalam lantai dua rumahnya di Jalan Balai Rakyat, Tugu Selatan, Koja Jakarta Utara hingga akhirnya kediaman itu didobrak warga.
Warga bersama petugas Babinsa mendobrak pintu rumah NFH dan mendapati yang bersangkutan termangu, sementara suami dan anaknya tewas membusuk.
Seperti diketahui, jenazah Hamka dan anaknya AQ (10 bulan) ditemukan membusuk dalam rumah di Jalan Balai Rakyat V Nomor 12, RT 006, RW 003, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (28/10/2023).
Pada saat bersamaan, istri Hamka, NFH (30) bersama anak sulungnya, AD (3) juga ditemukan di dalam rumah tersebut dengan kondisi lemas.
(*)