Find Us On Social Media :

Citra Hamka Semasa Hidup Terkuak, Sang Bos Travel Umrah Ternyata Rutin Kurban setiap Tahun, Pengurus Masjid Ungkap Hal Ini

Hamka Rusdi (50) pengusaha travel umrah yang ditemukan tewas membusuk di rumahnya di Koja ternyata memiliki citra baik di lingkungan sekitar.

GridHot.ID - Hamka Rusdi (50) pengusaha travel umrah yang ditemukan tewas membusuk di rumahnya di Koja ternyata memiliki citra baik di lingkungan sekitar.

Semasa hidup, Hamka disebut sebagai orang yang rutin menyumbang kurban untuk masjid setiap Idul Adha.

Hamka juga sosok yang cukup rutin salat jamaah di masjid.

"Dia suka men-support kegiatan di Nurul Islam, tiap kurban pasti ada yang dikirimkan," ucap Bendahara Masjid Nurul Islam, Muhammad Hasan kepada TribunJakarta.com, dikutip Sabtu (18/11/2023).

"Alhamdulillah kontribusinya bagus lah ya, baik kurbannya dan lain-lain beliau terus meneruskan ilmu dari ayahandanya," sambung Hasan.

Hasan mengaku sudah mengenal Hamka sejak yang bersangkutan masih kecil.

Dikatakan Hasan, Hamka sejak masih muda sudah menjadi remaja Masjid Nurul Islam.

Kemudian, seiring bertambahnya usia, Hamka perlahan-lahan tidak bisa lagi menghabiskan waktu sebagai pengurus masjid.

Alhasil, Hasan pun mulai jarang bertemu Hamka.

Hasan paling hanya bertemu Hamka di waktu-waktu tertentu seperti saat salat Subuh, Magrib, dan Isya.

"Seiring usia akhirnya kegiatan berkurang, akhirnya jemaah biasa saja. Untuk rutin waktunya, tidak tentu dia ya, paling hanya Zuhur dan Asar yang tak terlihat," ucap Hasan.

"Magrib, Isya, Subuh saya sering melihat dia salat di sini. Memang ngobrol kurang ya, beliau itu pendiam, jarang berinteraksi," sambungnya lagi.

Baca Juga: 8 Hari Tinggal Bersama Jasad Ayah dan Adiknya di Koja, Kondisi Anak Sulung Hamka Memprihatinkan, Begini Kesaksian Tetangga

Hamka dikenal sebagai sosok yang aktif. Selain itu, keluarganya juga merupakan salah satu pendiri masjid.

Kata Hasan, ayah Hamka yang bernama Haji Rusdi dulu mendirikan Masjid Nurul Islam bersama pendiri lainnya pada tahun 1995.

Oleh karena itu, Hamka Rusdi sedianya juga hendak diusung sebagai salah satu Dewan Kemakmuran Masjid Nurul Islam.

"Memang sebagian pendiri memang sudah almarhum, sehingga ada pembaruan terkait dengan kepengurusan yang baru, Pak Hamka Rusdi kita ajak untuk menjadi pengurus Masjid Nurul Islam yang baru," sambung dia.

Hasan mengaku sudah menghubungi Hamka melalui pesan singkat WhatsApp (WA) pada 18 Oktober 2023 lalu terkait wacana menjadikannya salah satu anggota DKM Masjid Nurul Islam.

Namun, pesan yang dikirimkan Hasan tak kunjung dibalas Hamka.

Hingga kemudian, akhirnya terkuak kabar bahwa yang bersangkutan sudah meninggal dunia dalam kondisi yang mengenaskan.

"Saya mengajak Pak Hamka Rusdi ini pada tanggal 18 Oktober lewat WA untuk menyatakan kesediaannya menjadi pengurus masjid, namun tidak ada respons sama sekali," ucap Hasan.

"Kita sempat kaget juga ya memang setelah kita WA hari Sabtu itu kita kaget dengar berita melihat beliau itu jadi korban, memang kita cukup kaget dan tidak mengira sama sekali, memang beliau teman kita juga memang, namun ya memang takdir, ya kita mendoakan lah ya," tuturnya.

Sebagai informasi, melansir Kompas TV, Hamka ditemukan tewas membusuk di rumahnya di Koja, Jakarta Utara pada Sabtu, 28 Oktober 2023. Selain Hamka, anak bungsunya yang berinisial AQ (2) juga ditemukan tewas membusuk di hari yang sama.

Sementara, istri Hamka, NHF (32), dan anak sulungnya, AD (4), ditemukan masih hidup, namun dalam kondisi lemas dan linglung.

Baca Juga: Hamka Tiba-tiba Jatuh saat Mau Berangkat Jumatan, Terkuak Penyebab Kematian Ayah dan Anak di Koja, Istri Lemas Tak Berdaya

Baru-baru ini, polisi mengungkap alasan istri Hamka tak meminta pertolongan saat suami dan anaknya tewas membusuk.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan hal itu terkuak usai istro Hamka dimintai keterangan oleh penyidik.

Gidion pun memastikan istri Hamka dalam kondisi sehat dan sudah mulai pulih secara fisik maupun psikis saat menjalani pemeriksaan.

"Bahwa memang dia mengalami trauma. Tapi kemudian setelah dokter menyatakan bahwa sudah sehat, sudah diberikan perawatan lalu bisa memberikan keterangan secara dapat dipertanggungjawabkan, maka kemudian kemarin kami ajak memberikan keterangannya di Polres," kata Gidion dalam keterangannya, Minggu (19/11/2023).

Gidion menyebut berdasarkan keterangan sang istri, Hamka meninggal pada Jumat (20/10/2023) saat hendak melaksanakan salat Jumat.

Keterangan itu juga didukung juga oleh keterangan sejumlah tetangga yang menyebut Hamka tidak melaksanakan salat Jumat.

"Hamka (waktu itu) akan Salat Jumat, sudah menggunakan baju koko. Tapi dia tidak kuat, tersungkur di depan kamar mandi, kemudian dari telinga mengeluarkan darah," ujar Gidion.

Sementara itu, dari hasil tes DNA, sudah dicocokkan bahwa darah tersebut identik dengan darah Hamka. Adapun darah yang menempel di tubuh sang istri juga merupakan darah suaminya.

Lebih lanjut, Gidion pun mengungkapkan alasan istri Hamka tidak berusaha mencari bantuan ke luar rumah sampai berhari-hari.

Berdasarkan keterangan istri Hamka, lanjut dia, hal itu dikarenakan kondisinya yang saat itu sedang dalam tekanan dan tubuhnya dalam keadaan sakit sehingga tidak bisa berbuat lebih.

"Dia (istri Hamka) sudah berusaha melakukan pertolongan kepada suaminya tapi tidak bisa melakukan yang lebih karena memang kondisinya sudah sakit sehingga hanya bisa mengurung diri di rumah," kata Gidion, dikutip dari Antara. (*)