Ia pun mengatai dokter Qory tidak bisa memberi kebahagiaan di hari ulang tahunnya.
"Penjelasan WS hanya sebatas emosi sesaat, yang bersangkutan juga mengaku sangat menyesali perbuatannya dan siap menerima konsekuensi atas perbuatan yang dilakukan, jadi alasannya emosi saja," jelas Teguh.
Korban yang ketakutan akhirnya kabur ke rumah aman di unit P2TP2A. Ia datang seorang diri untuk mencari perlindungan.
"Korban mempunyai 3 anak, dan sekarang dia lagi hamil 6 bulan. Korban menerima KDRT berulang kali dan saat merayakan ulang tahun suaminya itu ia kembali mengalami kekerasan sehingga korban merasa ketakutan, dan langsung melarikan diri mencari perlindungan," terang Rio.
Selain menderita luka lebam di beberapa bagian tubuhnya, doker Qory mengalami trauma akibat penganiayaan yang dialaminya.
"Trauma psikisnya, lebih banyak diam dan tidak mau komunikasi dengan siapa pun," tutur Saryuni, pendamping dari Dinas P2TP2A, Jumat (17/11/2023).
Walau demikian, ia menyebutkan bahwa kondisi dokter Qory sudah lebih baik ketimbang saat awal meminta perlindungan.
"Alhamdulillah kondisi sudah stabil, tapi belum 100 persen karena masih belum seimbang," jelasnya.
(*)