Find Us On Social Media :

Kontraktor Sembarangan, Pekerja Puskesmas Dibantai KKB Papua Pimpina Aibon Kogoya, Begini Kronologinya

Ilustrasi KKB Papua

Gridhot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali melakukan penyerangan brutal.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, KKB Papua dilaporkan baru saja menyerang lima pekerja yang sedang membangun Puskesmas di Distrik Beoga Barat, Kampung Jambul, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Berdasarkan laporan kepolisian, lima pekerja yang sedang melakukan pembangunan diserang dengan brutal menggunakan senjata api.

Dari lima pekerja tersebut, tiga di antaranya langsung tewas di tempat.

Dikutip Gridhot dari Tribun Papua, tiga pekerja di antaranya tewas yakni Satiman, Triyono dan Suyanto.

Dua lainnya yakni Nurali dan Alfian selamat dan dilindungi warga setempat di dalam gereja.

Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menyebut KKB dipimpin oleh Aibon Kogoya.

"Memang benar telah terjadi aksi penyerangan menggunakan senjata api dan parang terhadap lima pekerja/tukang bangunan yang dilakukan oleh KKB Intan Jaya pimpinan Aibon Kogoya," ujar Fakhiri melalui pesan singkat.

Kapolda Papua menyayangkan sikap perusahaan yang mempekerjakan para korban.

Sebab, tidak mengindahkan peringatan dari kepolisian untuk menghentikan aktivitas sementara waktu lantaran adanya potensi gangguan dari KKB, menjelang 1 Desember 2023.

Kronologi Kejadian

Baca Juga: Jokowi Akui Tak Bisa Bocorkan Berbagai Aksi yang Telah Dilakukan Pemerintah untuk Bebaskan Pilot Susi Air dari Cengkraman Komandan KKB Papua Egianus Kogoya

Irjen Mathius Fakhiri menuturkan, pembantaian pekerja bangunan Puskesmas Beoga Barat diketahui setelah seorang warga melapor ke Koramil setempat sekira pukul 16.30 WIT.

Saksi melaporkan adanya aksi penyerangan oleh KKB terhadap pekerja bangunan pada pukul 15.00 WIT.

Selanjutnya, Danramil 1717-03/Beoga beserta anggota Polsek Beoga dan prajurit Pos Beoga Satgas YR 300, dan Brimob Den A Kota Raja, menjemput warga yang mengevakuasi para korban.

"Sekira pukul 18.00 WIT, rombongan evakuasi korban penyerangan tiba di Puskesmas Beoga dengan membawa tiga jenazah dan dua korban selamat," ungkap Fakhiri.

Sebelum kejadian, Kapolres Puncak sudah memerintahkan Kapolsek Beoga untuk memperingatkan pihak perusahaan agar mereka menghentikan sementara pekerjaan tersebut.

"Kapolsek sudah meminta pihak perusahaan untuk menarik para pekerja karena ada potensi gangguan keamanan, tetapi imbauan tersebut tidak dihiraukan," bebernya.

Fakhiri memastikan, personel Satgas Damai Cartenz akan segera terjun ke Beoga untuk memburu para pelaku.

Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani mengakui petugas mendapatkan kabar bahwa ada korban meninggal dalam peristiwa tersebut.

Sayangnya, jaringan telekomunikasi yang minim di Beoga menjadi kendala petugas untuk memastikan ada tidaknya korban jiwa.

Dia menyebut hanya ada beberapa aparat kepolisian di Beoga.

"Kalau Polsek itu isnya cuma tiga sampai lima orang saja, yang banyak di situ Satgas dari TNI," kata dia.

(*)