Find Us On Social Media :

Kakak Nanie Darham Sebut Pihak Klinik Sedot Lemak yang Diduga Tewaskan Adiknya Nekat Operasi Padahal Korban Baru Melahirkan

Kronologi artis Nanie Darham meninggal dunia usai operasi sedot lemak

Sebab setelah melakukan tindakan tersebut kemalangan pun menimpa aktris yang mengawali karier pada tahun 2007 tersebut.

"Itu yang sangat saya sayangkan kenapa pihak keluarga dibuat tidak mengetahui 'in the dark' dalam artian sampai terjadi kemalangan ini," paparnya.

Indrie Darham yang sempat berkonsultasi dengan salah seorang dokter di rumah sakit ternama pun mendapatkan fakta mengejutkan.

Sang dokter mengatakan seharusnya Nanie Darham melakukan operasi sedot lemak setidaknya berjarak enam bulan setelah sang aktris melahirkan.

Namun pada kenyataannya, Nanie Darham menjalani tindakan tersebut dua bulan setelah melahirkan anaknya.

"Saya juga bicara dengan Rumah Sakit Brawijaya, Dokter Maria, dia memberikan saran sebaiknya operasi ini dilakukan pasca enam bulan (melahirkan)."

"Adik saya baru dua bulan (melahirkan) dan sampai dia yakin aman," sambungnya.

Indrie pun tak habis pikir dengan adiknya yang sangat mudah meyakini ucapan pihak klinik kecantikan tempatnya melakukan operasi.

Pasalnya pihak klinik tersebut mengatakan Nanie Darham aman melakukan tindakan sedot lemak meski baru dua bulan lalu melahirkan.

"Sampai dia bisa yakin aman, kok bisa adik saya seyakin itu dan itu yang sangat saya sesalkan ya."

"Sebagai seorang dokter seharusnya memiliki sebuah prosedur, karena mereka menjalankan praktiknya," timpal Indrie.

Baca Juga: 3 Dokter Diduga Terlibat Operasi Sedot Lemak Artis Nanie Darham, Kronologi Kematian yang Tragis Diungkap Polisi

Kuasa hukum keluarga Nanie Darham, Hartono Tanuwidjaya mengatakan sebelum melakukan tindakan tersebut sang aktris tidak mendapatkan penjelasan detail mengenai operasi yang akan dijalankannya.

"Dalam hal ini korban tidak mendapatkan penjelasan detail bagaimana prosedur sampai operasi lima jam tersebut dan juga tidak ada informasi apapun kepada keluarga," pungkas Hartono.

(*)