Find Us On Social Media :

Sebby Sambom Ngaku KKB Papua Tewaskan 4 Prajurit TNI di Nduga, Pelakunya Anak Buah Egianus Kogoya!

Sebby Sambom dan Egianus Kogoya

Gridhot.ID - KKB Papua lagi-lagi melakukan serangan brutal.

Dikutip Gridhot dari Tribun Jogja, dilaporkan KKB Papua menembak prajurit TNI di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Kejadian penembakan yang dilakukan KKB Papua ini disebut terjadi pada Sabtu, 25 November 2023.

Total ada empat prajurit yang gugur akibat serangan KKB Papua.

Keempat prajurit tersebut adalah Praka YL, Praka DB, Pratu MF, dan Prada D.

Para korban datang dari satu satuan yang sama yaitu kesatuan Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad).

Kejadian ini dibenarkan oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

“Ya, kita semua turut berdukacita ya,” kata Agus.

Berdasarkan kronologi yang didapatkan, kontak senjata terjadi usai prajurit TNI melakukan pengejaran ke KKB Papua.

Para anggota KKB Papua atau OPM tersebut sebelumnya memang sudah lebih dahulu melakukan serangan ke warga sekitar di daerah Paro.

Kini Sebby Sambom juru bicara KKB Papua OPM/TPNPB angkat bicara terkait serangan yang dilakukan anak buahnya.

Baca Juga: Tembak Mati Pekerja Puskesmas, Ini Dia Daftar Dosa Besar Komandan Tinggi KKB Papua Aibon Kogoya

Dikutip Gridhot dari Tribun Papua, Sebby Sambom mengaku kejadian kontak senjata antara KKB Papua dengan prajurit TNI terjadi sekitar pukul 11.59 WIT hingga 16.00 WIT.

Penembakan terjadi di wilayah Ndugama-Derakma.

KKB Papua yang menyerang para prajurit TNI di Pos Paro adalah pasukan Perek Jelas Kogeya.

Diketahui Perek Jelas Kogeya sendiri merupakan anak buah Egianus Kogoya.

"TNI memata-matai pos penjagaan Pasukan TPNPB, dan hal ini sudah cukup lama. Mereka menyerang pasukan TPNPB di bawah pimpinan tuan Perek Jelas Kogeya yang sedang melintas jalur pos penjagaan tersebut."

"Maka pasukan khusus TPNPB melakukan serangan balik terhadap pos TNI tersebut," ujar Sebby secara tertulis.

KKB Papua juga melakukan penembakan kepada tiga helikopter milik TNI yang berusaha melakukan evakuasi.

"Kami menunggu niat baik Jakarta untuk negosiasi pembebasan pilot asal Selandia Baru ini, tetapi kami melihat Indonesia masih kepala batu," ujarnya.

(*)