Find Us On Social Media :

Mahfud MD Sebut Pernah Ada Partai yang Minta Rp1,6 Triliun kalau Mau Dirinya Maju Jadi Cawapres: Saya Nggak Punya Uang

Menkopolhukam Mahfud Md mengaku sangat gembira dan sempat tepuk tangan menyaksikan putusan hakim terhadap Bharada Richard Eliezer dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat

Gridhot.ID - Mahfud MD kini disibukkan dengan kegiatan berkampanye.

Dikutip Gridhot dari Antara, Mahfud MD diketahui menjadi calon wakil Presiden dari Ganjar Pranowo.

Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD diketahui mendapatkan nomor urut tiga dalam Pilpres 2024.

Khusus Ganjar Pranowo sudah mulai berkampanye dengan rute Sabang sampai Merauke.

Sementara itu, Mahfud MD berkunjung ke beberapa tempat di pulau Jawa terlebih dahulu.

Dalam salah satu momen, Mahfud MD menceritakan hal mengejutkan di hadapan banyak orang.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, blak-blakan pernah ditawari posisi jadi calon wakil presiden dari partai tertentu.

Namun ia diminta bayar Rp 1,6 triliun.

Hal tersebut dikatakan Mahfud saat mengisi acara holaqoh kebangsaan yang dihadiri ratusan ulama dan santri di Pondok Pesantren Mathlaul Anwar atau Malnu Menes, Kabupaten Pandeglang, Jumat (1/12/2023).

Saat itu, Mahfud mendapat pertanyaan dari kyai yang jadi peserta. Ia bertanya mengenai posisi Mahfud sebagai cawapres yang bukan dari hasil meminta posisi tersebut.

Mahfud kemudian menjawab dengan mengisahkan beberapa tahun lalu saat para ulama datang ke rumahnya dan bertanya apakah Mahfud ada niat untuk jadi cawapres atau tidak.

Baca Juga: Anak Boyamin Saiman yang Gugatannya Dikabulkan MK, Almas Tsaibbbirru Ternyata Kejar Paket C sebelum Kuliah, Ini Sosoknya

“Waktu beliau tanya, saya gak punya uang, karena kalau dipikiran orang banyak jadi cawapres uangnya harus miliaran, triliunan, saya bilang gak punya uang,” kata Mahfud, Jumat.

Sejak saat itu, dia belum pernah satu kali pun melamar untuk mendapatkan posisi sebagai cawapres. Karena tidak punya uang.

“Saya gak pernah melamar betul. Bukan tidak mau, tidak pernah, karena tidak berani, kalau melamar lalu ditanya, uangnya berapa?” tutur Mahfud.

Hingga suatu ketika, banyak orang-orang dari partai datang menemui dirinya dan menawarkan posisi cawapres.

Mereka kemudian mensyaratkan jika ingin menjadi cawapres harus menyediakan sejumlah uang.

“Bapak kalau mau jadi cawapres harus menyediakan uang, untuk saksi (saja) 1,6 triliun. Untuk saksi, belum kampanye belum apa, ya sudah saya enggak mau daftar,” ungkap mahfud.

Setelah itu, Mahfud kemudian menceritakan soal tawaran yang datang dari PDIP agar Mahfud mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

“Tiba-tiba dipanggil Bu Mega, ndak usah pake uang, ini perjuangan, itu Bu Mega,” ujar Mahfud.

Padahal Mahfud pernah mengira, untuk melamar ke PDIP harus membayar dengan harga mahal, namun ternyata malah gratis.

“Ini perjuangan Pak Mahfud, hukum harus ditegakan, korupsi merajalela, sudah PDIP dan kawan-kawan percaya Pak Mahfud jadi Cawapres, tanda tangan,” kata Mahfud menirukan ucapan Ketua Umum PDIP Megawati.

(*)