Find Us On Social Media :

5 Fakta Kekejaman Alung, Bunuh Fitria Wulandari usai Berhubungan Badan, Jasad Dipakaikan Jaket lalu Dibuang

Rahmat Agil alias Alung (20) merupakan pelaku pembunuhan terhadap kekasihnya, Fitria Wulandari alias Wulan (21).

GridHot.ID - Rahmat Agil alias Alung (20) merupakan pelaku pembunuhan terhadap kekasihnya, Fitria Wulandari alias Wulan (21).

Alung membunuh Wulan dengan kejam di hotel wilayah Pondok Nirmala, Tanah Sareal, Kota Bogor, pada Jumat (1/12/2023).

Alung kemudian membuang jasad Wulan di sebuah ruko kosong Jalan Dr Semeru, Bogor Barat, Kota Bogor, pada Sabtu (2/12/2023).

Jasad Wulan ditemukan pada Sabtu malam.

Melansir Kompas.com dan TribunnewsBogor.com, berikut sejumlah fakta tentang pembunuhan tersebut.

1. Baru Keluar dari Penjara

Melansir Kompas.com. Kepala Polresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso mengungkapkan bahwa Alung sempat ditahan di Mapolsek Bogor Barat selama 28 hari atas penganiayaan terhadap seorang pria yang mencoba mendekati korban.

"Sempat ditahan 28 hari, lalu korban penganiayaan ini mencabut laporan sehingga pelaku keluar penjara," sebut Bismo.

"Jadi ada restorative justice, sehingga korban dengan pelaku berdamai," tambah dia. 

Selang tiga hari keluar dari penjara atas kasus penganiayaan itu, pelaku pun membunuh pacarnya.

"Kami sudah tetapkan (Alung sebagai) tersangka. Dia dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan pidana 15 tahun penjara," ujar Bismo.

2. Mengaku tak berniat membunuh

Baca Juga: Dibantu Malah Hilang Akal, Alung Tega Bunuh Fitria Wulandari Meski Ayah Korban Selalu Menolongnya, Iwan Irawan: Saya Bela-belain

Mengenakan baju tahanan dengan tangan terborgol, Alung hanya tertunduk di hadapan awak media saat polisi menggelar konferensi pers soal kasus tersebut.

Saat ditanya alasannya membunuh, Alung mengaku tak berniat untuk menghabisi nyawa pacarnya.

Selebihnya, pria bertato ini lebih banyak diam dan tertunduk.

"Enggak ada niat untuk membunuh," kata Alung. 

3. Sempat berhubungan badan, korban tak mau diputuskan

Kepala Polresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso menjelaskan, sebelum dibunuh di hotel usai berhubungan badan, korban bertengkar dengan pelaku.

Sebab, korban tak terima diputuskan oleh pelaku. Korban kemudian dibekap hidung dan mulutnya hingga tewas.

"Korban tak terima karena pelaku minta putus. Kemudian, terjadi cekcok mulut, lalu korban berteriak. Pelaku lantas membekap mulut dan hidung korban selama lima menit hingga korban kehabisan napas dan tewas," jelas Bismo.

4. Buang jasad korban ke ruko kosong dibantu teman

Setelah korban tewas, pelaku membawa jasad pacarnya itu ke sebuah ruko kosong.

Melansir TribunnewsBogor.com, pelaku menghubungi teman untuk membantu membawa jasad Wulan ke ruko kosong.

Baca Juga: Tak Tahu FW Sudah Meregang Nyawa, Alung Santai Tidur di Samping Jasad Kekasihnya hingga Subuh

"Minta bantuan teman, bawanya pakai motor," kata Alung.

Alung membonceng jasad Wulan bertiga bersama temannya.

"Keluar dari penginapan mereka bertiga," kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila.

Jasad Wulan dipakaikan jaket.

"Kondisi korban mengenakan jaket," jelas Rizka.

Saat membonceng jasad Wulan, Alung juga membawa bungkusan berisi sprei yang terdapat bercak darah.

"Dalam perjalanan dibuang ke tempat sampah. Belum kami temukan," katanya.

Awalnya Alung dari hotel menuju ke rumah Fitria Wulandari di Kampung Batu Tapak RT 6/3, Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Tapi Alung urung mengantar jasad Wulan pulang. Ia malah menuju ruko kosong di Semeru Bogor.

Saudara korban Wulan, Hetty Erawati mengatakan bahwa Alung memang memiliki akses masuk ruko kosong tersebut.

"Dia pegang kuncinya," kata Hetty.

Baca Juga: Usai Habisi Pacarnya Sendiri di Ruko Bogor, Alung Sengaja Buat Drama Demi Hilangkan Jejak Dosanya

Katanya, kakak Alung merupakan pengelola ruko di Semeru, Bogor Barat, Kota Bogor.

"Yang megang ruko itu kakaknya," kata Hetty.

Saat ditemukan, melansir Kompas.com, tubuh korban sudah membiru. Terdapat pula sejumlah luka di hidung dan mulutnya.

"Dari hotel itu lalu jasad korban dibawa ke ruko kosong di wilayah Bogor Barat. Di situlah korban ditemukan dalam keadaan badan sudah membiru dan beberapa luka," tutur Kepala Polresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso.

5. Keluarga Tersangka Tak Tunjukkan Itikad Baik

Setelah kasus pembunuhan tersebut, keluarga korban meminta polisi menghukum Alung dengan seadil-adilnya.

Ayah korban, Iwan Irawan, mengaku tak terima jika Alung hanya dihukum 15 tahun penjara sesuai Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan. Iwan berharap Alung dihukum pidana penjara seumur hidup.

"Saya minta kepolisian hukum seberat-beratnya dan seadil-adilnya. Ini menyangkut nyawa anak saya.Saya keberatan 15 tahun. Harapannya seumur hidup," ucap Iwan. 

Iwan tak menyangka Alung membunuh Wulan.

Terlebih, hubungan asmara korban dan pelaku telah terjalin kurang lebih satu tahun.

"Sudah setahunlah. Saya kenal dan sudah dianggap anak sendiri. Dia sering main ke rumah," ujar Iwan.

Baca Juga: Bungkus Jasad Fitria Wulandari Pakai Sprei, Terkuak Alung Sempat Ajak Korban ke Hotel Sebelum Dibunuh, Begini Pengakuannya

"Tapi kok timbal baliknya begini. Sampai dia bohong kalau anak saya meninggal karena jatuh dari motor, padahal dibunuh sama dia," sambung dia.

Sejak peristiwa tragis itu, pihak keluarga tersangka juga tidak menunjukkan iktikad baik.

Bahkan, saat pemakaman korban, tak ada satu pun keluarga tersangka yang datang.

"Saya minta pihak keluarga tersangka ada iktikad baiknya, karena sampai sekarang enggak ada komunikasinya sama sekali," tutur dia.

"Ini menyangkut nyawa orang, kok bisa biasa aja. Belum ada pertemuan sampai sekarang, enggak ada yang datang saat pemakaman," imbuh Iwan. (*)