Find Us On Social Media :

5 Mayat yang Ditemukan di Lantai 15 Unpri Disebut Cadaver, Polisi Minta Kejelasan Soal Asal dan Identitasnya: Kenapa Bisa Ada di Kampus?

Deretan Fakta Temuan 5 Mayat di Unpri Medan, Disimpan Sejak 2008, Polisi Selidiki Asal-usulnya

GridHot.ID - Publik belakangan digegerkan dengan penemuan 5 mayat di Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan.

Penemuan menggemparkan itu terjadi pada Selasa (12/12/2023) lalu.

Adapun 5 mayat tanpa identitas tersebut terdiri dari empat laki-laki dan satu perempuan.

Melansir tribun-medan.com, setelah dihebohkan dengan penemuan 5 mayat di lingkungan kampus, Universitas Prima Indonesia (Unpri) pada Selasa (12/12/2023), pihak kampus enggan dimintai tanggapan dan malah mengirimkan link YouTube pernyataan bahwa itu adalah Cadaver.

Humas UNPRI Medan, Devi Marlin yang sudah Tribun Medan hubungi sejak informasi penemuan mayat beredar enggan berkomentar.

"Nanti kita infokan ya," ujarnya singkat pada Selasa (12/12/2023).

Bukannya memberikan keterangan pada esok harinya, pihak kampus hanya memberikan link YouTube yang berisikan pernyataan dari dua petinggi universitas dan menyatakan bahwa 5 mayat tersebut adalah Cadaver yang digunakan untuk praktek mahasiswa.

Kolonel (Purn) Drg. Susanto, Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia melalui video tersebut menyampaikan bahwa tidak ada terjadi kasus pembunuhan di Unpri.

"Saya salah satu pimpinan universitas, menjelaskan berita yang sedang simpang siur tentang ditemukannya dua mayat korban pembunuhan di lingkungan kampus Unpri. Pertama dengan tegas saya nyatakan tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan Unpri seperti yang diisukan masyarakat," ujarnya dalam video yang beredar, kemarin, Rabu (13/12/2023).

Dikatakannya bila memang ada terjadi tindak pembunuhan di lingkungan Unpri, maka ia sebagai salah satu pimpinan adalah orang pertama yang akan melaporkan tindak pidana tersebut kepada pihak yang berwajib.

Setelah menegaskan bahwa itu bukanlah tindak pidana pembubuhan, dikatakannya bahwa Unpri Medan memiliki fakultas kedokteran yang berdiri sejak tahun 2008, dan di fakultas kedokteran tersebut memiliki beberapa laboratorium untuk menunjang proses belajar mengajar salah satunya adalah laboratorium anatomi.

Baca Juga: Pihak Unpri Medan Benarkan Adanya Mayat di Kampusnya, Wakil Dekan Buka Suara Buat Klarifikasi: Sejak 2005

"Di dalam laboratorium anatomi salah satu media belajarnya adalah Cadaver yaitu tubuh manusia yang diawetkan. Dilaboratorium anatomi fakultas kedokteran Unpri terdapat lima Cadaver, 1 perempuan dan 4 laki-laki," jelasnya.

Cadaver tersebut, telah diadakan oleh rektor terdahulu, Prof Jakobus Tarigan, pada tahun 2005.

"Kami sangat yakin, disetiap fakultas kedokteran di Indonesia, memiliki Cadaver sebagai media pembelajaran dan peraturan tentang Cadaver telah diatur oleh undang-undang," katanya.

Setelah memberikan pernyataan bahwa temuan 5 mayat tersebut adalah Cadaver, pihak kampus menyayangkan penggeledahan yang dilakukan kepolisian.

"Ketiga, kami sangat menyesalkan tindakan oknum polisi dari polrestabes medan yang kurang koordinasi, karena pimpinan universitas tidak pernah dimintai keterangan secara resmi," ungkapnya.

Pada video tersebut menjelaskan rincian kejadian penggeledahan yang dilakukan pada tanggal 11 desember 2023. Disebutnya beberapa oknum yang mengakui polisi mendatangi Unpri pada malam hari, mendesak untuk melakukan penggeledahan di kampus.

"Untuk diketahui pada malam hari tidak ada petugas yang bisa mendampingi tetapi mereka memaksa untuk masuk dan satpam akhirnya memberikan izin untuk menggeledah, dan tidak didapati apapun pada saat itu," ujarnya.

Kemudian di hari berikutnya penggeledahan dilanjutkan kembali pada pagi hari sampai dengan malam hari, dan dijumpai 5 Cadaver di dalam bak, pada lab anatomi.

Kemudian Cadaver tersebut dikeluarkan dari tempatnya untuk diperiksa kemudian dikembalikan lagi ke bak Cadaver.

"Yang kami sesalkan, pada saat penggeledahan di tanggal 12 Desember 2023, ada perintah untuk mengosongkan kampus. Padahal pada saat itu sudah diberikan izin untuk pemeriksaan. Dengan perintah tersebut, pihak kampus sangat keberatan dan pada saat yang bersamaan, sedang berlangsung proses pembelajaran," tambahnya.

Bahkan disampaikan melalui video YouTube tersebut, ada ancaman untuk mempolis line kampus, sehingga memancing keributan yang bisa menggangu kenyamanan proses belajar mahasiswa dan dapat memicu keributan mahasiswa dengan polisi.

Baca Juga: Asal Usul 5 Mayat di Gedung Unpri Masih Misteri, Kedatangan Polisi Sempat Ditolak Kampus, Begini Kronologinya

"Berkaitan dengan hal tersebut diatas, kami meminta kepada bapak Kapolda untuk menindak oknum yang telah bertindak semena-mena di Unpri," sebutnya.

Sebelumnya beredar video penemuan 2 mayat yang diletakkan dalam bak berwarna biru, di lantai 9 gedung perkuliahan Unpri.

Dari video tersebut pihak kepolisian melakukan penggeledahan dan mendapat penolakan dari pihak kampus, dengan dalih harus ada surat resmi dari Pengadilan Negeri.

"Kami juga ingin menanyakan urgensi oknum-oknum tersebut menggeledah tanpa adanya surat perintah penggeledahan kepada kami. Informasi yang kami terima, bahwasanya telah terjadi pembunuhan di lingkungan Unpri," kata drg. Susanto.

Selain pernyataan dari Kolonel (Purn) Drg. Susanto, M.Kes, Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia, juga ada video pernyataan dari salah satu dosen Anatomi Fakultas Kedokteran Unpri, Dr. dr Ali Napiah Nasution.

Disebutnya bahwa penemuan 5 mayat tersebut bukanlah penemuan, tetapi atas permintaan polisi dari tim Polda dan tim forensik untuk memeriksa Laboratorium Anatomi di Fakultas Kedokteran Unpri.

"Melihat lima cadaver yang dikeluarkan dari bak laboratorium anatomi, kemudian cadaver tersebut dijejerkan untuk diperiksa. Setelah diperiksa kemudian dimasukkan kembali ke bak cadaver di laboratorium anatomi," katanya.

Bahwa cadaver tersebut sudah ada sejak tahun 2005, dan digunakan sebagai media belajar sejak tahun 2008.

"Seyogianya di setiap laboratorium anatomi Fakultas Kedokteran memang ada cadaver, demikian keterangan dari saya," pungkasnya.

Dilansir dari Kompas TV, sebanyak 5 mayat tanpa identitas terdiri dari empat laki-laki dan satu perempuan telah ditemukan di Universitas Prima Indonesia atau Unpri, Medan, Sumatera Utara, pada Selasa (12/12/2023) lalu.

Kelima mayat tersebut ditemukan setelah anggota Polrestabes Medan melakukan penggeledahan di lantai 15 salah satu gedung universitas tersebut.

Baca Juga: Lokasi Pertama Dugaan Penemuan Mayat Sudah 'Dibersihkan', Polisi Dibuat Syok Temukan Jasad Tanpa Identitas di Lantai 15: 4 Pria 1 Wanita

Kronologi penemuan sejumlah mayat oleh polisi itu berawal dari beredarnya sebuah video viral mengenai ditemukannya dua mayat di bak air yang ada di lantai 9 salah satu gedung Unpri Medan.

Berawal dari video yang viral itulah, kemudian penyidik kepolisian mencoba melakukan penggeledahan pada Senin (11/12/2023) malam.

Polisi yang datang ke lokasi pun sebelumnya sempat dihalang-halangi oleh pihak kampus. Alasannya, penggeledahan tersebut harusnya dilakukan setelah dapat izin dari Pengadilan Negeri Medan.

"Iya, memang benar polisi datang terkait video itu. Cuma saya minta harus sesuai prosedur. Prosedurnya itu izin dari ketua Pengadilan Negeri Medan," kata kuasa hukum Unpri, Herman dikutip dari Tribun Medan.

Polisi tetap memaksa masuk untuk melakukan penggeledahan di lantai sembilan di salah satu gedung kampus tersebut, namun, hasilnya nihil.

Pasalnya, tempat tersebut telah dibersihkan.

Bak air yang sebelumnya diduga menjadi tempat menaruh dua mayat yang terekam dalam video viral sudah tidak ada.

Kemudian, polisi kembali melakukan penyelidikan pada Selasa (12/12/2023) hingga pada akhirnya menemukan lima jenazah di lantai 15 salah satu gedung universitas tersebut.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan pihaknya masih meminta kejelasan dari pihak kampus mengenai asal dan identitas jenazah tersebut.

"Kita masih minta kejelasan dari pihak kampus. Asal jenazah ini dari mana, siapa identitasnya, kenapa bisa ada di dalam kampus," kata Kompol Teuku saat dihubungi, Selasa malam. (*)