Gridhot.ID - Masih ingat dengan aktris sekaligus pelawak senior Mpok Atiek?
Lama tak muncul di layar kaca, ternyata kehidupan Mpok Atiek mengalami perubahan drastis.
Dulu nama Mpok Atiek banyak dielukan, kini saat dirinya jarang muncul, pelawak 67 tahun itu tetap mencari cara agar memiliki aktivitas meski divonis mengidap tumor di ususnya.
Selain masih menerima job di dunia hiburan, kini Mpok Atiek berjualan cincau.
Dia mengaku, meski omzet jualannya tak begitu besar, namun setiap hari ada saja yang membelinya.
"Ada sekarang Mpok kan jualan cincau," ucap Mpok Atiek dikutip dari kanal YouTube Trans7, Rabu (27/12/2023).
Tak hanya itu, untuk meramaikan variasi dagangannya, Mpok Atiek juga menyediakan beberapa minuman lainnya.
Mpok Atiek tak hanya jualan secara konvensional, melainkan juga online.
Dia jualan tak hanya untuk mencari kesibukan, tetapi juga untuk menyambung hidup.
"Kelapa puding, sama kelapa jahe, pesan langsung sama Mpok, ada yang nganterin, sudah dikemas," ucap Mpok Atiek.
Meski tak beromzet besar, Mpok Atiek bersyukur dagangannya berjalan lancar.
Beberapa rekan artis, kata Mpok Atiek, kadang tak sungkan melebihkan nominal saat membayar pesanan cincau kepadanya.
"Alhamdulillah enggak ada, kebanyakan yang beli artis-artis banyak yang lebihin, harganya Rp 15.000," ucap Mpok Atiek.
Adapun Atiek Riwayati atau dikenal sebagai Mpok Atiek mulai terjun ke dunia hiburan sejak tahun 1990-an.
Mpok Atiek mulai meraih popularitas saat bermain dalam program lawak 'Spontan' bersama Komeng.
Sementara terkait lamanya Mpok Atiek menghilang dari layar kaca, ternyata ia didiagnosis menderita tumor setelah merasakan nyeri hebat di perutnya.
Mpok Atiek menyampaikan bahwa ia sering mengalami kesulitan dalam buang air besar setiap harinya.
Informasi itu disampaikan Mpok Atiek melalui acara "FYP" yang disiarkan di kanal YouTube Trans 7 pada Jumat (22/12/2023).
Mpok Atiek menangis saat menceritakan kunjungannya ke dokter dan mengetahui bahwa ia didiagnosis memiliki tumor di ususnya.
Tumor itu berukuran sebesar bakso dan memerlukan penanganan melalui endoskopi dan kolonoskopi.
"Akhirnya periksa ke dokter internis, singkat cerita dokter internis dirujuk ke gastro, harus diendoskopi sama kolonoskopi."
"Singkat cerita banyak banget polipnya, udah diambil semuanya, ada satu yang besar seperti bakso, udah berakar," sambung Mpok Atiek.
"Dalam rangkaian pengobatan itu, banyak polip yang diambil, semuanya diambil, ada satu yang besar seperti bakso, sudah berakar," lanjutnya.
Meskipun memiliki tumor, Mpok Atiek merasa lega karena tumor yang diidapnya dikategorikan sebagai jinak.
Dokter menyarankan agar tumor diangkat untuk mencegah perkembangan yang lebih ganas.
"Katanya jinak menjelang ganas, jadi sebelum ganas harus diangkat lewat perut," bebernya.
Sayangnya, saran dokter belum diikuti oleh Mpok Atiek lantaran ia belum siap untuk menjalani operasi.
(*)