Find Us On Social Media :

Janda Kaya dan Anaknya di Kota Pasuruan Tewas Dihabisi Tetangga, Pelaku Serang Korban Pakai Selendang, Ini Kronologi Pembunuhan

Ibu dan anak di Kota Pasuruan tewas bersimbah darah di dalam rumahnya. Kedua korban dibunuh tetangga sendiri.

GridHot.ID - Ibu dan anak warga Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Mandaran, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruhan, ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumahnya pada Sabtu (30/12/2023) pagi.

Korban adalah Rosidah (54) dan anak laki-lakinya yang bernama Ahmad Fauzi (13).

Rosidah merupakan janda kaya raya. Dia baru saja ditinggal meninggal suaminya belum genap satu tahun.

Melansir Surya.co.id, Rosidah dan Ahmad Fauzi tewas dibunuh oleh tetangga belakang rumahnya yang berinisial MS.

Kendati demikian, pihak kepolisan masih menyelidiki motif pembunuhan.

Polisi juga belum memastikan ada tidaknya barang berharga korban yang hilang.

Kronologi Pembunuhan

Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota AKP Rudy Hidajayanto mengungkap kronologi pembunuhan ubu dan anak di Kota Pasuruan.

Rudy mengatakan, pelaku masuk rumah korban sekitar pukul 09.00 WIB, diduga dengan cara melompat pagar.

"Pelaku ini masuk ke dalam rumah korban sekitar pukul 09.00 WIB. Pelaku diduga kuat melompat pagar rumah korban," ujar Rudy.

Setelah masuk, pelaku langsung bergegas ke toko korban yang posisinya terpisah dengan bangunan rumah.

Baca Juga: Seorang Ibu Muntah-muntah saat Lihat Foto Anak yang Dibunuhnya, Korban Meninggal Kurus Kering, Berat Badan Segini

Di sana, pelaku diduga kuat langsung menyerang Rosidah. Pelaku mengikat tangan dan leher korban dengan selendang hingga tewas.

"Pelaku diduga kuat langsung menyerang Rosidah," ujar Rudy.

"Setelah itu dia disekap, tangan dan leher Rosidah diikat dengan selendang hingga tewas di dalam tokonya," lanjutnya.

Setelah melumpuhkan Rosidah, pelaku masuk ke dalam rumah. Di musala, dia menemukan anak laki-laki korban. Saat itu juga, pelaku menyerang korban.

"Pelaku masuk ke dalam musala dan menyekap anak korban ini. Dia juga diperlakukan sama, tangan dan kakinya diikat dan dibekap," ungkapnya.

Namun, tambah Rudy, polisi belum bisa memastikan penyebab kematian korban.

Menurutnya, perlu ada hasil visum dan autopsi untuk memastikan penyebab kematiannya.

Apakah tewas setelah dipukul benda tumpul atau benda tajam. Nah itu yang perlu kami pastikan dengan menunggu hasil visum sekaligus autopsi," paparnya.

Ketahuan anak korban yang lain

Perbuatan pelaku rupanya diketahui anak korban lainnya.

Anak perempuan korban pun langsung menghubungi kekasihnya.

"Anak korban perempuan ini melapor ke kekasihnya, bahwa di rumahnya ada pembunuhan, dia minta tolong untuk segera datang dan menyelamatkannya," ungkap Rudy.

Baca Juga: Tertulis di Laptop, Ini Pesan Panca Darmansyah untuk Istri usai Bunuh 4 Anaknya

Tak berselang lama, kata Rudy, kekasihnya ini datang bersama warga.

Mereka langsung mendobrak rumah korban dan menemukan pelaku di sana.

"Tak lama kami juga tiba di lokasi setelah mendapatkan laporan. Kasus ini sedang kami tindaklanjuti dan sedang kami dalami," ujar Rudy.

Sempat dihakimi massa

Rudy menuturkan pelaku telah mengakui perbuatannya membunuh ibu dan anak tersebut.

Namun, kata Rudy, motif pelaku masih belum diketahui pasti, karena perlu pendalaman lebih lanjut.

"Hanya saja, setelah pelaku kondisinya membaik, dia mengakui membunuh ibu dan anak yang merupakan tetangganya sendiri,” kata Rudy.

Menurut Rudy, pelaku sempat diamuk massa, karena ketahuan menghabisi nyawa dua korban.

Pelaku babak belur karena mendapatkan pukulan dari warga.

"Untungnya, anggota kami di lapangan bersama rekan-rekan TNI langsung mengamankan pelaku untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan," ujar Rudy.

Disampaikan Rudy dari hasil olah TKP sementara dan pemeriksaan pelaku, yang bersangkutan ini diduga kuat ingin menguasai harta korbannya.

(*)