Find Us On Social Media :

Mengenang Sosok Lo Siauw Ging, Dokter Murah Hati yang Tak Pernah Pasang Tarif pada Pasiennya, Semasa Hidup Dikenal Dermawan

Dr Lo Siauw Ging meninggal dunia pada Selasa (9/1/20234).

GridHot.ID - Dokter yang dikenal dermawan di Solo, Lo Siauw Ging atau lebih dikenal dengan dokter Lo dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (9/1/2024).

Dokter Lo Siauw Ging meninggal pada usia 90 tahun setelah menjalani perawatan di RS Kasih Ibu

Seperti dilansir Gridhot.id dari Tribunnews, ia sempat mendapat perawatan di RS Kasih Ibu sejak 5 Januari 2024.

Dokter Lo Siauw Ging diketahui meninggal dunia, Selasa (9/1/2024) sekitar pukul 12.15 WIB.

Sebelum meninggal dunia, pria yang akrab disapa Dokter Lo ini sudah mengucap wasiat ingin dimakam dengan peti mati yang sederhana.

Keinginan itu diutarakannya sebulan sebelum tiada kepada Sumartono Hadinoto, Plh Ketua PMI Surakarta.

“Sebulan yang lalu waktu saya tengok di rumah sakit.

(Beliau pesan) Tolong ya kalau aku dipanggil Tuhan, dipilihkan peti warna putih diatur sangat sederhana. Tidak mau terlalu mewah.

Semua ikut berduka cita,” kata Sumartono.

Semasa hidup, Dokter Lo memang dikenal sebagai sosok yang baik hati.

Lo Siauw Ging dikenal sebagai dokter tanpa tarif yang berjiwa sosial tinggi.

 Baca Juga: Kegep Selingkuh dengan Dokter Koas, Viral Pelakor Malah Interogasi Istri Sah hingga Bikin Naik Darah: Setiap Hari Berhubungan Badan?

Lo praktik di Rumah Sakit Kasih Ibu.

Melansir dari TribunTrends, dr Lo juga membuka praktik dokter umum di rumahnya di Jalan Jagalan No. 27 Solo.

Ketika masih muda dulu, pasiennya bisa mencapai 100 orang sehari.

Seiring dengan usianya yang kian sepuh, dr Lo masih mampu melayani 20-30 pasien per hari.

Ia menggratiskan biaya pemeriksaan kesehatan kepada pasiennya yang tak mampu.

Lo tidak pernah memasang tarif kepada para pasiennya. Ia ikhlas dibayar sukarela.

Bahkan, ia turut membayari obat yang diperlukan pasiennya.

Lo akan menuliskan resep dengan memo khusus. Pasien itu tinggal mengambil obat di apotek Budi Asih.

Pihak apotek lalu memberikan obat sesuai dengan resep yang ditulis oleh Lo.

Setiap bulan pengelola apotek akan mengirimkan tagihan-tagihan biaya obat-obat para pasien tidak mampu itu kepada Lo.

 Baca Juga: Bocah di Kelapa Gading Dikira 'Disunat Jin' Usai Buang Air di Kali, Begini Penjelasannya Menurut Dokter, Diduga Alami Parafimosis, Apa?

Tagihan yang harus dibayar dr Lo bervariasi dari ratusan ribu hingga Rp 10 juta per bulan.

Selain dari uang pribadinya, dana untuk biaya obat berasal dari para donatur.

“Prinsipnya, bagi saya orang yang tidak mampu juga berhak untuk berobat,” ujarnya seperti dikutip Kompas.id terbitan (19/03/2019) silam.

Pasien yang dilayaninya kebanyakan berasal dari panti jompo atau panti asuhan yatim piatu.

Terinspirasi dari Dokter Oen

Lo Siaw Ging mengaku, sikap kedermawanannya terinspirasi oleh mentornya Dr Oen Boen Ing yang akhirnya mendirikan rumah sakit bernama Rumah Sakit Dr Oen, Solo.

Menurutnya, Dr Oen telah menularkan sikap dermawan dan jiwa sosial yang membuat Lo Siaw Ging percaya bahwa kesehatan adalah milik semua orang, termasuk orang miskin.

Selain dr Oen, Lo Siaw Ging juga mendapat nasehat sang ayah ketika ia menyatakan keinginannya menjadi dokter.

Jika ingin jadi dokter maka tidak usah memikirkan dagang. Nasihat itu menguatkan hatinya membantu pasien miskin tanpa menarik biaya.

“Kebetulan saya dokter. Tapi sebetulnya setiap manusia itu bisa berbuat baik untuk sesama manusia, saya kira sama saja semuanya.

Cuma skalanya lain, ada yang kecil ada yang besar. Kalau saya sebagai dokter kebetulan lebih mudah karena pada umumnya soal kesehatan itu banyak dibutuhkan orang,” ujarnya.

Baca Juga: 'Dokter dan Asistennya' Cuma Lulusan SMP dan SMA, 2 Wanita Ini Nekat Jadi Buka Praktik Aborsi Ilegal di Apartemen Kelapa Gading

(*)