Find Us On Social Media :

Presiden Filipina Kuras Duit Negara untuk Jalankan Helikopter Kepresidenan Demi Bisa Nonton Konser Coldplay Tanpa Macet, Begini Pengakuan Timnya

Bongbong atau Ferdinand Marcos Jr, Presiden Filipina.

Dikutip dari artikel lainnya, Marcos senior merupakan seorang diktator Filipina yang berjaya di tahun 1965 hingga 1986.

Meski menjadi presiden sejak 1965, Marcos baru sepenuhnya mengendalikan Filipina pada 1972—setahun sebelum masa jabatannya yang kedua berakhir. Alih-alih bersiap lengser, Marcos justru menetapkan UU Darurat.

Hal ini membuat parlemen dibekukan, politisi oposisi ditahan, dan penyensoran total diterapkan.

Marcos dengan tega menggunakan militer dan kepolisian untuk menyiksa bahkan membunuh lawan-lawan politiknya.

Tahun-tahun setelah 1972 dikenang sebagai salah satu masa terkelam sepanjang sejarah Filipina. Jutaan orang hidup dalam kemiskinan parah, berbagai pelanggaran hak asasi manusia berlangsung, dan korupsi merajalela di tengah tumpukan utang negara.

Kematian Benigno Aquino yang merupakan politisi lawan Marcos membuat dinasti sang diktator runtuh.

Benigno yang mengasingkan diri ke Amerika Serikat ditembak mati saat mendarat di Bandara Manila.

Masyarakat Filipina turun ke jalan dibantu para senior militer dan Gereja Katolik.

Setelah diprotes secara besar-besaran selama empat hari, keluarga Marcos kabur ke Hawaii menggunakan beberapa helikopter Amerika.

Marcos meninggal dalam pengasingan di Hawaii tiga tahun berselang, pada 1989.

Marcos, istrinya—Imelda, dan kroni mereka diperkirakan menjarah uang negara sekitar US$10 miliar saat masih berkuasa. Hanya 4 miliar dollar AS yang pernah dikembalikan ke negara.

Baca Juga: Rela Mualaf dan Ganti Nama Jadi Yasser Ali, Ini Sosok Pesepak Bola Asal Filipina yang Nikahi Putri Cristian Gonzales, Kini Gabung Persita

Kini keluarga tersebut telah kembali ke Filipina dan mengambil alih kembali negara tersebut.

Setelah mereka kembali dari pengasingan pada 1990-an, Bongbong menggunakan kekayaan dan jaringan keluarganya untuk mewujudkan ambisi politiknya. Bongbong tercatat pernah menjadi gubernur, anggota DPR, hingga senator.

Ibunya, Imelda, sempat menduduki kursi Kongres Filipina. Dia kini berusia 92 tahun dan tinggal di Manila. Adapun kakak perempuannya, Imee, adalah senator dan pernah menjabat gubernur.

Bongbong kini terpilih sebagai presiden Filipina dan kembali memiliki berbagai macam kontroversi yang mengegerkan dunia.

(*)