Gridhot.ID - Baku tembak antara aparat kepolisian dengan pelaku perampokan terjadi di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Sabtu (27/1/2024).
Seorang pelaku perampokan berinisial RC tewas usai terkena tembakan tim gabungan Polda Riau dan Polda Sumatera Barat.
RC sempat melawan saat proses penangkapan dan melakukan penembakan, sehingga dua petugas kepolisian terluka.
Adapun RC merupakan buron polisi dan sudah sering melakukan perampokan menggunakan senjata api di daerah Ranah Minang.
Keberadaan RC diketahui setelah dua rekannya ditangkap pada Kamis (25/1/2024).
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Hery Murwono mengatakan, pelaku berinisial I dan Z masih satu komplotan perampok dengan RC.
"I dan Z ini perannya sama, yakni eksekutor," ujarnya kepada TribunPekanbaru.com, Sabtu (27/1/2024).
Kedua pelaku yang ditangkap dapat dijerat Pasal 365 KUHP Tentang Pencurian Dengan Kekerasan.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Riau, Kombes Pol Asep Darmawan mengatakan, RC tewas di rumahnya yang terletak di tengah hutan di Desa Batu Belah, Kampar.
"Pelaku RC tewas di halaman belakang rumahnya, dengan luka tembak dalam sebanyak 14 dan luka tembak luar sebanyak 11," ujar Asep.
"Semua tembakan yang mengarah pelaku RC, dari jarak jauh semua. Saat itu (tembak menembak) istrinya ada didalam (rumah)," bebernya.
Petugas kepolisian telah mengepung rumah RC sejak Sabtu (27/1/2024) sekitar pukul 00.00 WIB.
Pengintaian dilakukan selama 6 jam dan saat digerebek RC melawan.
RC melepaskan tembakan ke arah petugas, sehingga baku tembak terjadi selama 10 menit.
Dua anggota Subdit III Jatanras Polda Riau terluka akibat terkena tembakan RC.
"Kami mem-backup penangkapan pelaku yang tinggal di Kampar. Dia (pelaku RC) melakukan kejahatannya di Provinsi Sumatera Barat berkali-kali," ucarnya.
Baku tembak berakhir seusai RC tewas dan terkena tembakan di bagian lengan, paha, pinggang dan tungkai bawah.
"Jenazah RC kami bawa ke RS Bhayangkara sebelum dilakukan pemulangan ke kampung halamannya di Aceh," lanjutnya.
Seletah RC tewas, petugas kepolisian menggerebek rumahnya dan menemukan tiga buah senjata rakitan beserta peluru.
"Dilihat secara kasat mata ada senjata api pabrikan beserta beberapa butir peluru. Tapi belum diketahui darimana tersangka mendapatkan senjata ini," sambungnya.
Setelah jasad RC diperiksa di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, terungkap RC terjangkit penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV).
"Hasil pemeriksaan darah (pelaku RC), dia mengidap penyakit kronis menular HIV," pungkasnya.
Dari catatan pihak kepolisian, RC dan kawan-kawan sudah 5 kali beraksi di wilayah Provinsi Sumatera Barat sejak tahun 2021.
Ia melakukan perampokan berbekal senjata api bersama dua rekannya, I dan Z yang sudah lebih dulu diamankan.
Aksi para pelaku, pertama dilakukan di Kota Bukittinggi pada 2021. Korban yang ditembak mengalami kerugian sebesar Rp 700 juta.
Selanjutnya pada tahun 2022 di Kabupaten Agam. RC beraksi bersama 6 pelaku yang sudah lebih dulu tertangkap.
Kemudian masih tahun 2022, RC bersama rekannya beraksi lagi di Kota Bukittinggi. Saat itu korban juga ditembak oleh pelaku dan membawa uang korban sebanyak Rp 70 juta.
Pada 2024 ini, RC kembali beraksi di Kabupaten Solok dan Padang Pariaman.
Pelaku menyasar korban yang baru pulang dari toko emas kerugian Rp 500 ribu. Korban juga ditembak oleh pelaku dan kemudian kabur ke Riau.
Pada tahun 2024, pelaku juga beraksi di Solok, Sumatera Barat, korban ditembak dan mengalami kerugian Rp 40 juta.
Berdasarkan hasil penggeledahan di rumah RC, ditemukan 3 pucuk senpi rakitan dan pabrikan serta peluru.
Di antaranya, sepucuk senjata api jenis pistol merk macarov warna silver kalibre 7,65 mm, sepucuk senjata api jenis pistol merk bareta kalibre 9 mm, sepucuk senjata api jenis revolver, 2 buah magazine, 8 butir amunisi senjata api laras panjang kalibre 7,62 mm.
Kemudian 23 butir amunisi kalibre 9 mm, anak kunci T, 8 butir amunisi senjata api jenis pistol kalibre 7,65 mm dan perlengkapan senjata api, seperti pen dan per.
"Dilihat secara kasat mata ada senjata api pabrikan beserta beberapa butir peluru. Tapi belum diketahui darimana tersangka mendapatkan senjata ini," papar Kombes Asep.
(*)