"Jadi itu bayangan tembus tenda. Besar," kata dia.
Pengalaman tersebut ia simpan sendiri dan tidak menceritakan kepada teman-temannya selama pendakian.
Ricki beralasan ogah membuat nyali teman-teman menjadi ciut saat mendaki.
Barulah ketika turun dan tiba di pos resmi pendakian Cibodas Ricki bercerita.
"Pas mau pulang sudah beres-beres baru saya cerita, ternyata ada teman lain juga yang mengalami hal aneh lain tapi enggak mau cerita," kata dia.
Dikutip dari berbagai sumber Gunung Gede Pangrango juga memiliki mitos yang menyelimuti hingga kisah-kisah misteri yang kerap diceritakan dari mulut ke mulut, secara turun-temurun.
Salah satu lokasi sakralnya ada di Alun-alun Suryakencana, lokasi ini dipercaya merupakan lokasi persembunyian Prabu Siliwangi saat menghadapi kerajaan Islam.
Selain itu ada lokasi yang dianggap angker yakni di pos Kandang Batu. Cerita mistis kerap menjadi buah bibir para pendaki saat melintas lokasi ini.
Penunggu Gunung Gede Pangrango juga disebut-sebut merupakan sosok hantu dengan dua kepala yang kerap kali disebut dengan sebutan Aul.
Sosoknya dikatakan berjalan lambat dan sempoyongan akibat dua kepala di bagian kanan dan kiri yang dimilikinya.
Penunggu gunung ini konon sering menyamar menjadi warga setempat dan menyesatkan para pendaki.
Gunung Pangrango sendiri berdekatan dengan Gunung Gede.
Ada tiga jalur resmi yang bisa digunakan para pendaki untuk menjelajahi tempat tersebut.
Yakni melewati kawasan Cibodas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dan Salabintana,Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Dari ketiga jalur tersebut jalur Cibodas merupakan jalur terfavorit para pendaki karena trek atau jalurnya landai dan tidak terjal. Sementara apabila melewati Cipanas para pendaki butuh tenaga ekstra karena jalur yang lazim dikenal oleh para pendaki bernama Gunung Putri ini cukup terjal.
(*)