Find Us On Social Media :

Warung Ibu Gaul Diduga Jadi Tempat Bullying oleh 'Geng Tai', Pemilik Akui Tak Pernah Lihat Perkelahian: Kami Kaget Viral Begini

Kasus dugaan perundungan di Binus International School Serpong

GridHot.ID - Kasus dugaan perundungan atau bullying yang dilakukan sekelompok siswa di Bunus International School Serpong, Tangerang, Banteng, sedang viral dan menjadi sorotan.

Kasus perundungan itu diduga dilakukan oleh sekolompok siswa senior yang tergabung dalam "Geng Tai" terhadap anggota baru kelompoknya.

Melansir TribunJakarta.com, ada dugaan bahwa peristiwa perundungan terjadi di sebuah warung bernama "Warung Ibu Gaul", yang letaknya bersebelahan di samping sekolah swasta tersebut.

Semenjak kasus itu mencuat ke khalayak publik, warung tersebut yang biasanya ramai disambangi siswa, kini malah kedatangan para alumni sekolah tersebut.

Mereka menanyai soal kasus perundungan yang belakangan terjadi kepada pemilik warung.

Sang pemilik warung, Hermanto (31), mengaku para alumni dan siswa kerap nongkrong ke warung ini. Namun, ia tak pernah melihat adanya perkelahian.

"Kami kaget viral begini. Alumni pada tanya. Memang siswa dan alumni sering nongkrong sepulang sekolah, tetapi enggak pernah berhantam di sini," ujar Hermanto.

Hermanto menuturkan biasanya warungnya ramai disambangi warga di sore hari sekitar pukul 15.30 WIB, 16.00 WIB, atau 16.30 WIB.

Belasan orang kerap nongkrong di warung tersebut.

Baca Juga: Viral Ibu-ibu Curhat Anaknya Dibully hingga Dikeroyok di Sekolah, Putra Vincent Rompies Diduga Ikut Terlibat, Begini Kata Polisi

Sepulang sekolah, mereka biasanya makan, ngobrol hingga bercanda di warung Ibu Gaul.

Sepengetahuan Hermanto, ia tak pernah melihat anak-anak minum-minum alkohol di warungnya.

Korban Perundungan

Melansir Kompas.com, kasus perundungan terebut diketahui publik setelah beredarnya video di media sosial X pada Senin (19/2/2024) yang memperlihatkan seorang siswa sedang dirundung oleh sekelompok siswa lain.

Siswa yang diduga jadi korban perundungan mengalami sejumlah luka dan sudah divisum.

Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan Ipda Galih mengatakan, kasus tersebut telah dilaporkan oleh orang tua korban dan tengah diselidiki polisi.

Meski begitu, pihaknya enggan menjelaskan kronologi, pemeriksaan lokasi, serta keterangan awal korban dan saksi terkait kasus dugaan perundungan di sekolah internasional tersebut.

Menurutnya, penyidik masih mengumpulkan bukti berdasarkan prosedur yang berlaku.

"Korban terluka akibat kekerasan yang dilakukan lebih dari satu orang. Sebagian tubuhnya ada yang memar dan ada luka bakar akibat terkena suatu benda panas," terang Galih.

Kejadian di Luar Sekolah

Sementara itu, Humas Binus International School Haris Suhendra menyampaikan, kasus dugaan perundungan yang dilakukan siswanya terjadi di luar lingkungan sekolah.

Haris belum membeberkan berapa banyak siswa yang terlibat dalam aksi tak terpuji tersebut.

Baca Juga: Pihak Binus School Benarkan Anak Vincent Rompies Terlibat Kasus Bullying, Video Perundungan Beredar, Ini yang Dialami Korban

"Sejauh ini masih dalam penanganan sekolah, dan kejadian ini di luar sekolah," ucap Haris kepada Kompas.com, Senin.

Kepala Seksi Humas Polres Tangerang Selatan Iptu Wendi Afrianto mengatakan, kasus dugaan perundungan di Binus School Serpong dalam penanganan Unit PPA Polres Tangerang Selatan.

"LP (laporan polisi) sudah masuk ke Unit PPA Polres Tangsel," ujarnya.

Keterlibatan anak artis VR

Anak artis VR diduga terlibat dalam perundungan tersebut.

Terkait hal tersebut, Bunus International School Serpong memastikan bahwa anak VR menjadi salah satu terduga pelaku perundungan.

"Iya," kata Corporate Marketing Communications General Manager Binus Group Haris Suhendra dikutip dari Kompas.com, Senin (19/2/2024).

Ia belum merinci sejauh mana keterlibatan anak VR dalam perundungan, namun pihak sekolah dalam proses memanggil siswa beserta keluarga atau wali murid.

Haris memastikan, pihak sekolah akan mengusut tuntas kasus dugaan perundungan di kalangan siswanya dan menegakkan aturan yang berlaku.

"Kami sedang menyelidiki peristiwa ini secara serius dan cepat. Tujuan kami adalah memberikan dukungan kepada korban," tandasnya.

(*)