Find Us On Social Media :

Pakai Jas dan Peci Hitam Tiap Hari, Viral Kisah Caleg Gagal Stres Sampai Halu Jadi Anggota Dewan, Istri dan Ibunya Kewalahan: Astaghfirullah

Tingkah caleg stres usai gagal dalam Pemilu 2024 bikin geleng kepala. Sang caleg berhalusinasi pakai jas tiap hari gara-gara merasa sudah jadi anggota dewan

Video yang dibagikan beberapa jam lalu itu pun telah ditonton 6 juta pengguna TikTok.

"Saudaraku yang muslim mari kita Do'a-kan buat bapak ini. Kita ambil pelajaran darinya kita jangan terlalu mencintai Dunia ini," tulis akun Didi Sutriadi.

"Jujur saya masih heran sama bingung knp mreka smpe sprti itu?saya mantan caleg juga biasa aja fine2 aja bhkan saat pncoblosan tak tinggal keluar kota," tulis akun Anggreani.

"Kasian kalau lihat seperti ini .semoga segera sehat mental bpknya..melanjutkan hidup lebih baik bersama keluarga," tulis akun lilibra.

Sementara itu, melansir tribunjateng.com, diberitakan bahwa tim sukses (Timses) seorang calon anggota legislatif (caleg) menutup jalan akses menuju dua desa dengan mendirikan tembok menggunakan batako.

Aksi para timses caleg tersebut diduga karena caleg yang telah mereka dukung perolehan suaranya jeblok dan gagal menjadi anggota DPRD.

Peristiwa timses tutup jalan desa tersebut terjadi di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Peristiwa penutupan jalan itu pun terekam dalam video.

Pada video yang beredar, terlihat beberapa pemuda membuat tembok di sebuah jalan rabat beton. Mereka menutup jalan tersebut dengan batako.

"Kejadiannya di Desa Nuamuri, Kecamatan Kelimutu," ujar Kapolsek Wolowaru, Ipda Ubaldus Maku di Ende, Senin (26/2/2024).

Ubaldus mengatakan, penutupan akses jalan tersebut dilakukan para simpatisan seorang caleg bernama Marselinus Budo Bata.

Baca Juga: Opie Kumis Modal 1 Burung Murai Sudah Bisa Nyaleg DPRD DKI, Ternyata Harga Hewan Kesayangannya di Luar Nalar!

Jalur tersebut merupakan akses penghubung menuju Desa Nuamuri Barat dan Desa Wolokelo.

"Diduga karena Marselinus tidak mendapat suara yang banyak saat Pileg," kata dia.

Ubaldus mengatakan, pihaknya bersama seluruh pemangku kepentingan di tingkat kecamatan, kepala desa setempat, dan Marselinus Budo Bata telah melakukan mediasi pada Minggu (25/2/2024).

Semua pihak diberi ruang untuk menyampaikan keluh kesah serta saran sehingga masalah tersebut bisa diselesaikan.

Namun, lanjut Ubaldus, akses jalan tersebut belum bisa dibuka karena Marselinus akan melakukan pertemuan terlebih dahulu dengan keluarga dan para tim pendukung.

Dia mengungkapkan penutupan jalan berdampak bagi masyarakat.

"Untuk kendaraan roda dua dan empat yang hendak ke arah Desa Nuamuri Harus naik dengan kendaraan lain ketika tiba di lokasi pemagaran jalan tersebut," ujarnya.

Ubaldus mengimbau masyarakat dua desa itu tetap menjaga keamanan, ketertiban, serta tidak terprovokasi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.(*)