Find Us On Social Media :

Pihak Vincent Rompies Bongkar Kejanggalan Binus School yang Langsung Keluarkan Anaknya Padahal Polisi Masih Proses Penyidikan

Vincent Rompies inginkan jalur damai terkait kasus perundungan

Gridhot.ID - Vincent Rompies kecewa terhadap Binus International School Serpong yang langsung secara sepihak mengeluarkan anaknya.

Padahal anak dari Vincent Rompies masih berstatus sebagai saksi dalam kasus perundungan yang tengah viral akhir-akhir ini.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, kumpulan siswa di SMA Binus International School Serpong yang menamai diri mereka Geng Tai diduga melakukan perundungan.

Kejadian ini viral usai adanya rekaman dugaan perundungan yang dilakukan Geng Tai terhadap satu orang siswa lainnya di sebuah warung dekat sekolah.

Salah satu yang diduga terlibat dalam kasus perundungan tersebut adalah anak dari artis kondang Vincent Rompies.

Meski sudah masuk ranah hukum, Vincent berusaha meminta agar kasus ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

Vincent Rompies sendiri sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian mengenai kasus ini.

Meski masih dalam pemeriksaan polisi, nasib anak Vincent kini sudah berada di ujung tanduk.

Dikutip Gridhot dari Tribun Jatim, akibat terlibat dalam kasus bully atau perundungan, anak Vincent Rompies dikeluarkan dari sekolahnya Binus School Serpong, Tangerang, Jawa Barat.

Diwakilkan pengacaranya Yakub Hasibuan, Vincent Rompies merasa keputusan mengeluarkan sang anak akibat kasus bully sangat berlebihan.

Tak hanya itu, Vincent Rompies juga merasa keputusan tersebut diambil secara sepihak.

Baca Juga: Anaknya Diduga Terlibat Perundungan SMA Binus Serpong, Vincent Rompies Berusaha Keras Agar Bisa Damai Saja: Saya Tidak Peduli, Ingin Cepat Selesai!

"Yang saya sayangkan ada perilaku yang menurut kami itu sedikit berlebihan dan sepihak dilakukan pihak Binus sebenarnya karena meminta orangtua dari anak untuk membuat pengunduran diri," kata Yakup Hasibuan kuasa hukum Vincent Rompies saat ditemui di kawasan Depok, Jawa Barat belum lama ini dilansir dari Tribunnews, Minggu (25/2/2024).

Yakup Hasibuan menganggap bahwa keputusan tersebut sangat disayangkan mengingat setiap anak memiliki hak pendidikan dan sosial sesuai dengan Undang Undang yang berlaku.

"Dan itu yang menurut kami sangat disayangkan karena kembali lagi Undang-Undang juga dan seluruh peraturan yang ada harus dijamin hak pendidikannya dan hak sosialnya," ujar Yakup.

Apalagi Farrel Legolas diberhentikan oleh pihak sekolah jelang ujian.

"Jadi bayangkan dari kelas 1 sampai 12 di satu sekolah yang harusnya sekolah itu harusnya membimbing dan memberikan pembinaan tapi seakan-akan ini kok sepihak dan sangat buru-buru dan tiba-tiba yaudah mohon mengundurkan diri," ujar Yakup.

Padahal pihak kepolisian masih menyelidiki kasus perundungan tersebut dan belum menentukan tersangka.

"Karena kejadian ini kan sebenanrya pihak kepolisian masih dalam proses penyidikan," Ungkap Yakup.

Hal lain yang menjadi kekecewaan dimana orangtua dari para terduga pelaku baru saja dipanggil beberapa waktu lalu namun sudah diminta untuk mengundurkan diri dari sekolah.

"Dan minggu lalu pihak kami juga dipanggil ke sekolah dan diminta untuk mengundurkan diri dan ini yang kita sayangkan,"

Kemudian dalam pemeriksaan di sekolah beberapa terduga pelaku tidak didampingi oleh pihak-pihak tertentu seperti kepolisian.

"Iya betul (langsung diminta mengundurkan diri) jadi awalnya anak-anak diperiksa sekolah tanpa pihak-pihak berwenang, psikologi dan lain lain, dan keesokan harinya dipanggil orangtuanya dan akhirnya diminta untuk mengundurkan diri," tandasnya.

Baca Juga: Siswa TK Binus School Serpong Diduga Kena Bully, Keluarga Protes Pihak Sekolah Malah Geser Korban: Malah Dipindahkan ke Kelas Perempuan!

(*)